Sesuai tren, wisatawan kelas atas kini lebih memilih petualangan aktif dibanding aktivitas eksklusif seperti spa atau belanja barang mahal. Menurut data, dengan keluarga berpenghasilan lebih dari $150,000 per tahun, maka hal ini menyumbang 36% dari pengeluaran wisata global. Pergeseran ini menunjukkan pentingnya pengalaman yang otentik dan personal dalam setiap perjalanan. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Golden […]
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Indonesiana TV berkolaborasi dengan Titimangsa dan KawanKawan Media merilis 5 tayangan seri monolog, Jumat, (28/06) di CGV FX Sudirman, Senayan, Jakarta.
Dipastikan menawan, dan menggelitik rasa. Monolog “Di Tepi Sejarah” yang menceritakan tentang tokoh-tokoh di tepian Sejarah, sebagai Produser adalah Happy Salma, Yulia Evina Bhara, dan Pradetya Novitri, dengan melibatkan bintang Marsha Timothy dan Maudy Koesnady.
Seri monolog musim ketiga menampilkan kisah dari Oto Iskandar Dinata dengan mengambil sudut pandang istrinya yaitu Raden Ajeng Soekirah, Ruhana Kuddus seorang pejuang kaum wanita, Francisca Casparina sebagai seorang Diplomat yang aktif berjuang pasca Kemerdekaan, Tan Tjeng Bok yang merupakan seniman multitalenta yang kiprah seninya bertahan melewati tiga zaman, dan Tirto Adhi Soerjo, seorang tokoh Pers dan tokoh Kebangkitan Nasional Indonesia.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, mengatakan, “Di Tepi Sejarah” merupakan salah satu sarana dalam memberikan literasi hingga edukasi kepada masyarakat khususnya anak-anak muda. Banyak kisah sejarah inspiratif yang sebelumnya kurang dikenal terutama oleh anak-anak muda, entah karena kurangnya akses ke sumber literasi atau bahkan kurangnya minat untuk mempelajari sejarah tersebut. Namun dengan adanya monolog “Di Tepi Sejarah” ini, anak-anak muda dapat kembali mempelajari sejarah yang hampir terlupakan tersebut, dan bahkan dapat menjadi bagian dari edukasi,” ujarnya.
Happy Salma selaku Produser mengatakan, “Tahun ketiga seri monolog “Di Tepi Sejarah” diselenggarakan artinya ada 14 tokoh Indonesia yang diangkat kisah hidupnya dalam sebuah pementasan. 14 tokoh ini mewarnai Sejarah Indonesia dengan kekhususannya masing-masing. Ada yang lewat perjuangan angkat senjata, ada yang lewat jalur diplomasi, bahkan lewat kesenian. Hal ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus melakukan hal yang terbaik bagi Indonesia, juga bagi anak Bangsa lainnya demi kehidupan yang lebih baik.”
Yulia Evina Bhara, yang merupakan Produser mengatakan, tahun ini, selain peluncuran film pertunjukan seri monolog Di Tepi Sejarah musim ketiga, ia juga meluncurkan buku antologi naskah “Di Tepi Sejarah Tiga Musim”.
“Ada 14 judul naskah yang terdapat dalam buku ini. Naskah ini dengan model monolog dan durasi singkat yang kami harap dapat juga dipentaskan oleh banyak pihak, seniman maupun murid sekolah di mana saja berada, sehingga produksi ilmu pengetahuan yang dihasilkan terus bergulir,” katanya.
Pada kesempatan itu, Retno Raswaty, Kepala BMK Kemendikbudristek, menyampaikan pengharapannya agar para Guru bisa mulai pelajari Sejarah Indonesia dari buku ini. Untuk selanjutnya disampaikan kepada anak didik. Buku ini tentu akan menjadi Sejarah besar untuk Dunia Teater.
Berikut Jadwal Tayang Di Tepi Sejarah Musim Ketiga dan Sinopsisnya
1. Sudut Terlipat di Panggung Tan Tjeng Bok
Tayang di Indonesiana TV : Jum’at 28 Juni 2024, Pkl. 20.00
Penulis Naskah : Deddy Otara
Penafsir Ulang dan Sutradara : Sahlan Mujtaba
Pemain : Bagus Ade Saputra
Tan Tjeng Bok, seorang seniman multitalenta yang kiprah seninya bertahan melewati tiga zaman. Sukses bersama tonil Dardanella pada tahun 1920-an, membuatnya dikenal sebagai artis terkaya di zamannya.
2. Ke Pelukan Orang-Orang Tercinta
Tayang di Indonesiana TV: Rabu, 03 Juli 2024. Pkl. 20.00
Penulis Naskah : Felix K. Nesi
Sutradara : Shinta Febriany
Pemain: Marsha Timothy
Francisca Casparina Fanggidaej menceritakan perjalanan hidupnya, tidak hanya sebagai pemikir dan penggerak besar pasca kemerdekaan Indonesia yang aktif berdiplomasi di panggung Internasional, tetapi juga konflik batinnya sebagai ibu yang terpisah dari anak-anak karena perubahan situasi politik.
3. Suamiku Oto dan Bel Pintu
Tayang di Indonesiana TV : Rabu, 10 Juli 2024 Pkl. 20.00
Penulis Naskah : Ahda Imran
Sutradara : Nia Dinata
Pemain : Maudy Koesnaedi
Menjadi istri Oto menempa kekuatan RA. Soekirah. Masa-masa genting revolusi dilaluinya seorang diri seraya menjaga dan mendidik anak-anaknya. Di mata anak-anaknya, ia selalu tampak tegar. Tetapi di lubuk hatinya yang terdalam, RA. Soekirah terus berharap bahwa suaminya masih hidup.
4. Seroean Kemadjoean
Tayang di Indonesiana TV: Rabu, 17 Juli 2024, Pkl. 20.00
Penulis Naskah: Esha Tegar
Sutradara: Tya Setiawati
Pemain: Widi Mulia
Di akhir Abad 19, Ruhana bagian dari 1% perempuan Minangkabau yang pandai baca-tulis. Kesadaran ini membuatnya gigih memperjuangkan persamaan perlakuan antara perempuan dan laki-laki terutama di bidang pendidikan dan pekerjaan.
5. Tirto : Tiga Pengasingan
Tayang di Indonesiana TV : Rabu, 24 Juli 2024, Pkl. 20.00
Penulis Naskah: Ibed S Yuga
Sutradara: Putu Fajar Arcana
Pemain: Ari Sumitro
Dianggit berdasarkan biografi dan karya R.M. Tirto Adhi Soerjo, Tirto: Tiga Pengasingan menyelisik tiga masa dalam riwayat hidup tokoh perintis pers Indonesia ini sebagai kisah pengasingan. Melalui tiga masa tersebut, lakon ini melihat sisi-sisi manusiawi dari riwayat tokoh besar ini. Ia dianugerahi gelar sebagai Bapak Pers Indonesia dengan warisan berupa surat kabar Medan Priyayi.
Selain tayangan pertunjukan, diluncurkan juga antologi naskah Di Tepi Sejarah dalam Tiga Musim (tahun 2021, 2022, 2023), dengan penyunting Ahda Imran dan penerbit Kepustakaan Kompas Gramedia.
Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2019’, mengusung konsep Smart City pada perspektif keselamatan jalan yang fokus pada penerapan Smart Mobility dan Smart Living di wilayahnya masing-masing, kembali digelar. Tahun 2019, ini dari 23 Kota dan Kabupaten menjadi finalis IRSA. Ajang IRSA — rangkaian dari program corporate social responsibility Adira Insurance, bertajuk kampanye I Wanna […]
Adalah para penyandang Disabilitas, merupakan salah satu kelompok masyarakat yang masih memiliki keterbatasan untuk bebas bergerak, karena terbatasnya akses dan fasilitas yang dapat mempermudah monbilitasnya sehari-hari. Padahal, mereka memiliki semangat yang sama dengan masyarakat non–Disabilitas, dalam menunjukkan potensi, dan berkontribusi kepada masyarakat luas. Maka, terlihat ada yang berbeda di peringatan “Hari Disabilitas Internasional tahun 2019”, […]
Jakarta, 21 Maret 2018 – Industri kosmetik nasional mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi hingga lebih dari 20 persen pada tahun lalu. Kinerja yang gemilang ini lantaran permintaan besar dari pasar domestik dan ekspor seiring tren masyarakat yang mulai memperhatikan produk perawatan tubuh sebagai kebutuhan utama. “Jadi, pertumbuhannya sampai dua digit atau empat kali lipat dari […]