Sesuai tren, wisatawan kelas atas kini lebih memilih petualangan aktif dibanding aktivitas eksklusif seperti spa atau belanja barang mahal. Menurut data, dengan keluarga berpenghasilan lebih dari $150,000 per tahun, maka hal ini menyumbang 36% dari pengeluaran wisata global. Pergeseran ini menunjukkan pentingnya pengalaman yang otentik dan personal dalam setiap perjalanan. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Golden […]
Kembali dan lagi, Saraswati Learning Center (SLC), menorehkan catatan indah.
Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus — berlokasi
di Jakarta Pusat – yang dibangun oleh Mrs Reshma
Wijaya Bhojwani, merayakan World
Cerebral Palsy Awareness Day, pada hari Minggu, 10 Oktober 2020.
Perayaan secara online melalui video yang
ditayangkan di akun YouTube Saraswati
Learning Center, secara Premiere, ini dilakukan untuk tujuan yang begitu
indahnya. Yaitu, membantu meningkatkan
kepedulian serta pengetahuan masyarakat mengenai Cerebral Palsy (CP) di Indonesia. Juga sebagai respon dari keadaan
yang terlihat di masyarakat, yaitu bagaimana Individu dengan CP kerap dipandang sebelah mata oleh
orang lain.
Cerebral Palsy (CP) adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebut kelainan otak secara luas yang menyebabkan kehilangan kemampuan mengontrol otot. Efek dari Cerebral Palsy ada beberapa bagian dari yang ringan hingga berat tergantung dari bagian otak mana yang mengalami kerusakan dan seberapa parah kerusakannya. Jelas Mercilina Sen, Head SLC Learning Support.
Kembali pada
respon dari keadaan yang terlihat di masyarakat, dari sebagian orang
mungkin bertanya-tanya dalam hatinya
“kenapa ia seperti itu”, “apa yang bisa ia lakukan”,
“bagaimana ia bisa hidup” dan lain sebagainya.
Dari sana, timbul di benak banyak orang yang kemudian merasa empati, simpati, karena melihat individu CP yang tidak bisa menjalani hidup seperti orang normal. Namun, kebanyakan orang tidak tahu apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu.
Berangkat dari sanalah jua SLC mengadakan kampanye “Jakarta Inklusif”,
dimulai dengan merayakan “Hari
Disabilitas” dengan melibatkan berbagai pihak, sehingga masyarakat bisa
mengetahui, mengenal dan menerima kondisi Anak Berkebutuhan Khusus yang ada di
sekitar mereka.
Perayaan yang berlangsung cukup meriah, melibatkan seluruh siswa SLC beserta keluarga, terasa terasa indahnya, dilengkapi dengan tarian dan lagu dari TikTok Dance Challenge, serta dua MC “pak Avi Dadlani dan pak Innayat Khubchandani.
Kian berpesona acara yang digelar, diisi ungkapan pengalaman berharga yang dibagikan oleh orang tua — Ibu Jenny Amar — yang memiliki anak dengan Cerebral Palsy, tentang bagaimana perjuangan mereka, perasaan dan kekuatiran mereka, serta harapan yang tiada putusnya demi masa depan terbaik bagi anak-anak yang begitu spesial.
Salah satu remaja
penyandang CP, yaitu Nesta, 18 tahun,
pun berbagi kisah, dan menyampaikan bahwa dia tetap merasa bangga dengan
dirinya walau pun memiliki berbagai keterbatasan. Nesta mengirim pesan kepada
masyarakat bahwa ia ingin diterima dan mejadi bagian dari masyarakat. Ia
merindukan saat di mana Jakarta bisa menjadi kota yang inklusif bagi semua
individu berkebutuhan khusus.
Sebuah lagu berjudul ‘Labels’ diciptakan oleh
tiga anak muda yaitu Aaryan,Zubin dan Valerie untuk mendukung individu Cerebral Palsy di SLC dan di seluruh Dunia.
Tak ketinggalan, ada juga persembahan dari Ujang, selebriti Tiktok @dhirenvatvani2
yang membuat video komedi mengenai
kepedulian Cerebral Palsy serta
ajakan untuk berdonasi.
Banyak pihak yang bergerak bersama, bersatu,
untuk menyebarkan awareness, acceptance,
dan inclussion bagi individu Cerebral Palsy.
SLC juga berkolaborasi dengan Kementerian
Sosial Republik Indonesia, guna membantu 25 individu CP yang membutuhkan kursi roda, dalam bentuk penggalangan dana
yang dilakukan SLC untuk mewujudkan pengadaan kursi-kursi roda tersebut.
Dari kegiatan ini SLC berharap semakin banyak
masyarakat yang perduli kepada individu berkebutuhan khusus, memberikan mereka
ruang untuk sama-sama hidup dan diakui dalam masyarakat. Demikian kata Mrs Reshma Wijaya Bhojwani, di penghujung
acara.
Bulan Ramadhan semakin indahnya, ketika siapa pun terketuk hatinya untuk berbagi pada siapa pun yang membutuhkan, Adalah PT Pos Indonesia (Persero) menyalurkan bansos sembako, yang sebelumnya berlabel Bantuan Pangan non tunai (BPNT), dan PKH dari Kementerian Sosial. Kali, ini bantuan disalurkan secara langsung (door to door) ke rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di kawasan Jakarta […]
Gerai Sehat Rorotan (GSR), sebagai hasil kerja bareng PTTEP dan Dompet Dhuafa, hadir untuk terus melayani masyarakat di bidang kesehatan. Inovasi GSR terlihat dari program-program berkelanjutan yang dihadirkan dalam upaya pelayanan kesehatan pada masyarakat. Berbagai program promotif, preventif, kuratif dan rahabilitatif telah banyak dilakukan melalui program yang berbasis masyarakat. GSR juga telah mencetak banyak kader […]
Berjalannya waktu, dan saat ini di berbagai belahan Dunia, juga Indonesia, ketahanan pangan terpengaruhi akibat adanya berbagai tantangan permasalahan. Yang antara lain sebab kualitas sumber pangan yang kurang maksimal, jumlah petani yang terus berkurang, dan lahan yang semakin terbatas. Terlebih lagi, kondisi pandemi COVID-19 turut menghadirkan tantangan lain, yaitu menurunnya kesejahteraan petani sebagai pihak yang […]