Hadir di Dataran Tinggi Bandung yang Indah. Menjelajahi warisan Budaya Sunda dan keindahan alam yang menawan di Dago Pakar, Hotel Indigo, bagian dari jaringan hotel luxury and lifestyle IHG Hotels & Resorts, merupakan propertinya yang kedua. Setiap Hotel Indigo memiliki keunikan tersendiri sesuai lokasinya, mengambil inspirasi dan energi dari Budaya lokal untuk memberikan pengalaman yang […]
Makanan, sangat berperan terhadap
keadaan seseorang. Dan menurut penelitian dalam beberapa dekade terakhir
menunjukkan adanya hubungan antara sejumlah jenis makanan dan nutrisi terhadap
resiko terhadap kesehatan, termasuk kanker Lambung.
Ketua Yayasan
Kanker Indonesia Prof. DR. dr. Aru
Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP, di acara Webinar Kanker
Lambung yang diselenggarakan Yayasan
Kanker Indonesia (YKI) dan didukung oleh Taiho Pharma Singapore PTE. LTD., yang berlangsung pada hari Rabu,
10 Februari 2021, dengan topik bahasan: “Gaya Hidup Masa Kini: Waspada Kanker
Lambung Mengintai Anda!”, menjelaskan
bahwa faktor-faktor resiko terkena kanker hanya 5-10% yang diakibatkan oleh
faktor genetika. Sedangkan 90-95% lebih disebabkan oleh faktor lingkungan
yang meliputi diet (30-35%), rokok
(25-30%), infeksi (15-20%), obesitas (10-20%), alkohol (4-6%) dan lain-lain
(10-15%).
“Dengan demikian, kanker dapat dicegah dengan
pola hidup sehat dan melakukan deteksi dini kanker,” ujar Prof. Aru Sudoyo.
Dalam paparannya, Ketua Yayasan Kanker Indonesia Prof. DR. dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP mengatakan, “Pada awalnya, kanker lambung sering disangka sebagai sakit maag biasa sehingga sebagian besar pasien datang terlambat dan sudah pada stadium lanjut.”
Prof. DR. dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP
Prof. Aru Sudoyo menjelaskan enam situasi yang
perlu diwaspadai sebagai gejala kanker Lambung :
Situasi pertama adalah adanya nyeri abdomen yaitu nyeri perut atau abdomen yang awalnya terasa ringan, namun karena sibuk sehingga tidak diperhatikan, dan tidak hilang dengan makan, sehingga lama kelamaan nyeri semakin berat sampai tak tertahankan. “Gejala yang paling sering dari kanker lambung (antara 60%- 90%) mirip sakit maag,” ucap Prof. Aru.
Situasi kedua adalah di mana seseorang mulai sulit menelan makanan, dan ini terjadi bila tumor berlokasi di daerah kardia atas, maka akan terjadi penyempitan, di mana makanan terasa “tersangkut” di daerah dada, terpaksa minum air yang banyak, namun kemudian akan naik balik ke atas atau juga disebut dengan “gastroesophageal reflux” atau gerd.
Situasi ketiga adalah rasa mual dan muntah pada waktu makan. Hal ini terjadi bila tumor terletak dekat dengan jalan masuk ke usus halus atau pylorus. Hambatan lewatnya makanan akan mengirim sinyal ke otak bahwa makanan “harus dikembalikan ke atas”.
Situasi keempat adalah semakin merasa cepat kenyang dengan terisinya ruang lambung oleh tumor, sehingga semakin sedikit makanan yang masuk tubuh. Hal ini terjadi terutama pada kanker Lambung jenis “difus” di mana sel-sel tumor mengambil permukaan luas lambung, di mana elastisitas Lambung berkurang.
Situasi kelima terjadi penurunan berat badan secara drastis, bisa karena sulitnya makanan turun atau karena muntah, serta makanan dan nutrisi akan berkurang.
Situasi keenam adalah mulai terjadi perdarahan, di mana tumor atau kanker menembus lapisan dalam Lambung. Bila perdarahan masih sedikit, tidak menampakkan adanya gejala. Namun pada perdarahan besar, berakibat pada hematemesis atas atau melena bawah dengan gejala anemia.
Adalah sebuah Perusahaan teknologi properti (proptech) dengan pertumbuhan paling pesat di Indonesia, Rukita, di era new normal menetapkan standar pelayanan yang lebih tinggi di sektor co-living melalui penyediaan hunian yang lebih nyaman. Dan disertai protokol kesehatan yang ketat dan interaksi yang tetap terpelihara. Hal ini kiranya, juga untuk menjawab kebutuhan saat ini dengan memberikan kualitas […]
Tahun ini Yayasan Kanker Indonesia (YKI) merayakan hari jadinya yang ke-47 tahun, dengan mengangkat tema “Bersama Menutup Kesenjangan dalam Melawan Kanker”. Ketua Umum YKI, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP, di acara Perayaan hari jadi YKI ke-47 yang berlangsung di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki – Jakarta, Selasa, 23 April 2023, mengatakan […]
Acara yang diselenggarakan Yayasan Kanker Indonesia, pada Sabtu, 13 Juli 2024, bertempat di RS MRCCC Siloam, Semanggi Jakarta, dengan MC Pratiwi Astar dan Moderator Shanaz Haque, menghadirkan pembicara yang membahas mengenai kanker. Adalah dr. Yoga Devaera Sp. A(K), dr. Fransiska M Kaligis Sp. KJ (K), dan dr. Endang Windiastuti Sp.A (K) dr. Yoga Devaera Sp A(K) […]