Terbuka peluang menawan di ragam sektor bidang usaha, termasuk di sektor fashion. Ditandai, dan kali ini bersisian Indonesia dan Cina berkolaborasi guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih berpesoa, yang lebh tinggi, yang niscaya dapat meningkatkan kesejahteraan masayrakat yang lebih meluas. Berpijak dari sanalah kiranya digelar acara indah, ajang Asia Fashion Show 2024. Acara yang berlangsung […]
Bersegeralah, dan waktunya melepas gaya hidup
tidak sehat agar terhindar intaian kanker Lambung.
Ada
istilah yang sering kita dengar, “You are what you eat”.
Kiranya
makanan sangat berperan terhadap keadaan seseorang dan menurut penelitian dalam
beberapa dekade terakhir menunjukkan adanya hubungan antara sejumlah jenis
makanan dan nutrisi terhadap resiko terhadap kesehatan, termasuk kanker Lambung.
Menurut data GLOBOCAN 2020, angka
kejadian kanker Lambung di Dunia tahun 2020 mencapai lebih dari 1 juta kasus
yaitu sebanyak 369.580 kasus pada wanita dan 719.523 kasus pada pria. Dengan
tingginya angka kejadian tersebut, Yayasan Kanker Indonesia menggelar Webinar Media bertajuk “Gaya Hidup Masa Kini: Waspada Kanker
Lambung Mengintai Anda!”.
Ada pun penyebab kanker Lambung, dipaparkan oleh Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP, sebab adanya sel-sel kanker yang tumbuh di dalam Lambung menjadi tumor, dan biasanya tumbuh perlahan selama bertahun-tahun dan kebanyakan diderita oleh pasien berusia 60-80 tahun.
Beberapa hal
yang dapat meningkatkan resiko kanker Lambung, di antaranya bakteri Helicobactor
pylori, metaplasia usus, atrophic
gastritis kronis, anemia pernisiosa,
atau pun polip Lambung, dan juga kebiasaan merokok, obesitas, makanan yang diproses atau
di-asin kan, dan genetika.
“Secara genetik, penyebab meningkatnya resiko
kanker Lambung adalah jika Ibu, Ayah, Kakak atau Adik memiliki kanker gaster, golongan darah A, Li-fraumeni syndrome, familial adenomatous polypsis (FAP) dan hereditary nonpolyposis colon cancer,” jelas
Prof. Aru Sudoyo.
Faktor-faktor resiko terkena kanker, ujar
Prof. Aru Sudoyo, hanya 5 – 10% yang
diakibatkan oleh faktor
genetika. Sedangkan 90-95% lebih disebabkan oleh faktor lingkungan
yang meliputi diet (30-35%), rokok (25-30%), infeksi (15-20%), obesitas
(10-20%), alkohol (4-6%) dan lain-lain (10-15%). “Dengan demikian, kanker dapat
dicegah dengan pola hidup sehat dan melakukan deteksi dini kanker.”
Di acara yang menghadirkan
pembicara Wita Anggarina Purbo, Sekretaris Umum,
Yayasan Kanker Indonesia, Yoshimasa
Nishimura, Senior Managing Director
South East Asia, Taiho Pharma Singapore PTE. LTD. dan
dr. Ervina Hasti Widyandini, General Manager, Taiho Pharma Singapore
PTE., dengan dipandu oleh Pratiwi Ashar, Humas YKI, lebih jauh Prof. Aru Sudoyo mengatakan bahwa kanker Lambung
awalnya sering disangka sebagai sakit maag biasa sehingga sebagian besar
pasien datang terlambat dan sudah pada stadium lanjut.
Oleh sebab itu, masyarakat perlu
lebih waspada bahwa terhadap gejala kanker Lambung yang jika tidak ditangani
sejak dini berpotensi terjadi mutasi yang dapat membentuk tumor di dalam
lambung dan dapat bermetastatis atau
menyebar ke bagian lain di tubuh seperti hati, peritoneum, hati dan tulang.
Sementara itu General Manager Taiho Pharma Singapore
PTE. LTD. Jakarta Representative Office dr. Ervina Hasti Widyandini mengatakan,
“Diagnosis dan terapi pada stadium dini tentunya diharapkan tingkat keparahan
dan prognosis yang lebih baik
ketimbang bila ketika sudah masuk stadium lanjut. Untuk itu penting sekali kita
dapat mengenali gejala-gejala gangguan Lambung yang harus kita waspadai dan
ditindaklanjuti.”
Dr. Ervina menambahkan,”Maka perlunya
edukasi sebagai upaya pencegahan. Maka kami berharap melalui edukasi, ini pemahaman akan upaya pencegahan mau pun
deteksi dini kanker Lambung akan meningkat, Meski kejadian kanker Lambung yang
terdaftar saat ini di Indonesia belum terlalu tinggi namun bukan berarti tidak
ada sama sekali.”
Dalam mengembangkan terapi terkini kanker Lambung,
Taiho, kata dr. Ervina, berperan untuk
memberikan dukungan dan harapan yang lebih baik bagi pasien dan penyintas
kanker, serta keluarga dan Dokter yang merawat.”
“Taiho Pharma Singapore secara aktif
bekerjasama dengan YKI untuk memberikan dukungan psikososial bagi pasien Kanker
Lambung mau pun keluarga pasien melalui edukasi nutrisi dan pola makan pasien
dan penyintas kanker, serta layanan informasi medis dan pharmacovigilance.”
Di penghujung acara, dr. Ervina menyampaikan,“Kami
berharap bahwa melalui program sosialisasi dan edukasi dapat lebih meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat umum mengenai deteksi dini kanker Lambung
serta pentingnya menjaga gaya hidup sehat untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien dan survivor.”
Penyakit Diabetes umumnya terjadi pada orang dewasa, namun saat ini, diabetes menjadi salah satu risiko kesehatan yang patut diwaspadai karena dapat terjadi pada anak-anak dan remaja. Maka, bersegeralah para orangtua mencermati. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan, kasus diabetes mellitus tipe-1 (DM tipe-1) pada anak meningkat 70 kali lipat sejak tahun 2010 hingga 2023. Peningkatan kasus ini dinilai […]
Diskusi bertajuk “Risiko Pneumonia di Era New Normal: Siapa Saja, Di mana Saja, Bisa Kena”, disampaikan Pfizer dan Lippo General Insurance, didukung Siloam Hospitals dalam Menyambut Hari Pneumonia SeDunia 2022. Acara yang berlangsung selama dua hari, 11 – 12 November 2022, bertempat di Aryaduta Lippo Village, Karawaci, Tangerang, menghadirkan pembicara ahli : Pulmonologist – Spesialis […]
Saat ini, terbilang masih sedikit layanan rehabilitasi untuk pasien setelah menjalani operasi besar dan kecil. Bahkan jalur perawatan kesehatan tradisional termasuk jarang melayani proses rehabilitasi. Berangkat dari sana kiranya, sebuah klinik vitalitas masa depan berbasis klinis, bersegera memberikan layanan yang berfokus secara klinis untuk para konsumennya. Adalah, dClinic, perusahaan layanan kesehatan dan vitalitas berbasis klinis […]