KOHLER Co., pemimpin global dalam desain dan manufaktur produk dapur dan kamar mandi, menghadirkan konsep kamar mandi terbaru di ajang IndoBuildTech 2025, pada gelaran tahunan yang diadakan pada 2–6 Juli 2025 di ICE BSD City. Konsep ini terinspirasi dari kenyamanan resort mewah, dengan menekankan aspek kenyamanan, ketenangan, dan estetika untuk menciptakan ruang relaksasi pribadi di rumah. Kiranya […]
Bersegeralah, dan waktunya melepas gaya hidup
tidak sehat agar terhindar intaian kanker Lambung.
Ada
istilah yang sering kita dengar, “You are what you eat”.
Kiranya
makanan sangat berperan terhadap keadaan seseorang dan menurut penelitian dalam
beberapa dekade terakhir menunjukkan adanya hubungan antara sejumlah jenis
makanan dan nutrisi terhadap resiko terhadap kesehatan, termasuk kanker Lambung.
Menurut data GLOBOCAN 2020, angka
kejadian kanker Lambung di Dunia tahun 2020 mencapai lebih dari 1 juta kasus
yaitu sebanyak 369.580 kasus pada wanita dan 719.523 kasus pada pria. Dengan
tingginya angka kejadian tersebut, Yayasan Kanker Indonesia menggelar Webinar Media bertajuk “Gaya Hidup Masa Kini: Waspada Kanker
Lambung Mengintai Anda!”.
Ada pun penyebab kanker Lambung, dipaparkan oleh Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP, sebab adanya sel-sel kanker yang tumbuh di dalam Lambung menjadi tumor, dan biasanya tumbuh perlahan selama bertahun-tahun dan kebanyakan diderita oleh pasien berusia 60-80 tahun.
Prof. DR. dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP
Beberapa hal
yang dapat meningkatkan resiko kanker Lambung, di antaranya bakteri Helicobactor
pylori, metaplasia usus, atrophic
gastritis kronis, anemia pernisiosa,
atau pun polip Lambung, dan juga kebiasaan merokok, obesitas, makanan yang diproses atau
di-asin kan, dan genetika.
“Secara genetik, penyebab meningkatnya resiko
kanker Lambung adalah jika Ibu, Ayah, Kakak atau Adik memiliki kanker gaster, golongan darah A, Li-fraumeni syndrome, familial adenomatous polypsis (FAP) dan hereditary nonpolyposis colon cancer,” jelas
Prof. Aru Sudoyo.
Faktor-faktor resiko terkena kanker, ujar
Prof. Aru Sudoyo, hanya 5 – 10% yang
diakibatkan oleh faktor
genetika. Sedangkan 90-95% lebih disebabkan oleh faktor lingkungan
yang meliputi diet (30-35%), rokok (25-30%), infeksi (15-20%), obesitas
(10-20%), alkohol (4-6%) dan lain-lain (10-15%). “Dengan demikian, kanker dapat
dicegah dengan pola hidup sehat dan melakukan deteksi dini kanker.”
Di acara yang menghadirkan
pembicara Wita Anggarina Purbo, Sekretaris Umum,
Yayasan Kanker Indonesia, Yoshimasa
Nishimura, Senior Managing Director
South East Asia, Taiho Pharma Singapore PTE. LTD. dan
dr. Ervina Hasti Widyandini, General Manager, Taiho Pharma Singapore
PTE., dengan dipandu oleh Pratiwi Ashar, Humas YKI, lebih jauh Prof. Aru Sudoyo mengatakan bahwa kanker Lambung
awalnya sering disangka sebagai sakit maag biasa sehingga sebagian besar
pasien datang terlambat dan sudah pada stadium lanjut.
Oleh sebab itu, masyarakat perlu
lebih waspada bahwa terhadap gejala kanker Lambung yang jika tidak ditangani
sejak dini berpotensi terjadi mutasi yang dapat membentuk tumor di dalam
lambung dan dapat bermetastatis atau
menyebar ke bagian lain di tubuh seperti hati, peritoneum, hati dan tulang.
Sementara itu General Manager Taiho Pharma Singapore
PTE. LTD. Jakarta Representative Office dr. Ervina Hasti Widyandini mengatakan,
“Diagnosis dan terapi pada stadium dini tentunya diharapkan tingkat keparahan
dan prognosis yang lebih baik
ketimbang bila ketika sudah masuk stadium lanjut. Untuk itu penting sekali kita
dapat mengenali gejala-gejala gangguan Lambung yang harus kita waspadai dan
ditindaklanjuti.”
Dr. Ervina menambahkan,”Maka perlunya
edukasi sebagai upaya pencegahan. Maka kami berharap melalui edukasi, ini pemahaman akan upaya pencegahan mau pun
deteksi dini kanker Lambung akan meningkat, Meski kejadian kanker Lambung yang
terdaftar saat ini di Indonesia belum terlalu tinggi namun bukan berarti tidak
ada sama sekali.”
Dalam mengembangkan terapi terkini kanker Lambung,
Taiho, kata dr. Ervina, berperan untuk
memberikan dukungan dan harapan yang lebih baik bagi pasien dan penyintas
kanker, serta keluarga dan Dokter yang merawat.”
“Taiho Pharma Singapore secara aktif
bekerjasama dengan YKI untuk memberikan dukungan psikososial bagi pasien Kanker
Lambung mau pun keluarga pasien melalui edukasi nutrisi dan pola makan pasien
dan penyintas kanker, serta layanan informasi medis dan pharmacovigilance.”
Di penghujung acara, dr. Ervina menyampaikan,“Kami
berharap bahwa melalui program sosialisasi dan edukasi dapat lebih meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat umum mengenai deteksi dini kanker Lambung
serta pentingnya menjaga gaya hidup sehat untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien dan survivor.”
Menjadi harapan tersendiri, dan berujung menawan. Bila berpegang keyakinan bahwa Financial Expo (FinExpo) 2022 dapat menjadi solusi dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi, Terkait hal itulah juga, sebagai rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK), mengusung tema “Go Inklusif, Go Produktif”, FinExpo 2022, atau kegiatan pameran jasa keuangan pun […]
Jalan-jalan atau motoran di malam hari, terasa kian seru dan asyik bila sembari hunting konten foto estetik. Apalagi kalau Samsung Galaxy A54 5G ada dalam genggaman kamu. Ponsel yang diluncurkan pada Maret lalu, ini melekat kemampuan kamera yang awesome untuk merekam berbagai momen dalam keadaan low-light sekali pun. Samsung Galaxy A54 5G dirancang dengan kemampuan fotografi yang awesome, disokong oleh formasi triple camera belakang dengan kamera utama […]
Dengan memiliki kulit sehat, bening, memancarkan aura cantik, mendukung penampilan, maka rasa percaya diri pun kian tebal. Meraihnya, salah satu dari penggunaan produk kesehatan kulit. Menjawab dambaan stylishon untuk selalu tampil berpesona jualah KOSÉ Cosmeport, produk kosmetik dan perawatan kulit wajah dan tubuh, maupun rambut, luncurkan. Kehadiran brand asal Jepang di bawah PT Radiant Sentral […]