Sistem daya tahan tubuh
sangat penting untuk kelangsungan hidup kita, terutama di masa pandemi Covid-19. Salah satu cara yang
bisa dilakukan adalah dengan mengonsumsi vitamin C, dan lebih baik lagi sesuai anjuran
ahlinya.
Terbilang, dan seperti
yang dijelaskan oleh Dokter Spesialis Penyakit
Dalam, Dr. Jeffri Aloys Gunawan,
Sp.PD, CHt,
di
acara virtual Peluncuran Holisticare D3 1000, pada Rabu, 5 Mei
2021, tubuh yang kekurangan vitamin D, selain
dapat mudah terinfeksi virus, juga dapat menyebabkan penyakit
jantung, kanker, diabetes, serta depresi. Maka
untuk menjauhkan bahaya dari virus dan agar organ tubuh tidak mengalami
masalah, diharapkan masyarakat dapat mencukupi kebutuhan vitamin D melalui
suplemen pendamping.”
“Namun,
untuk mengetahui lebih pasti berapa kebutuhan vitamin D yang wajib dikonsumsi,
disarankan agar masyarakat mendiskusikan kepada Dokter
yang bersangkutan,” lanjut Dr. Jeffri Aloys Gunawan, Sp.PD, CHt
Catatan menarik, kesadaran akan kebutuhan vitamin D sedang meningkat di masyarakat. Faktanya
angka mortalitas pada orang yang
terinfeksi COVID-19 lebih tinggi pada orang yang kekurangan vitamin D. Vitamin
yang bisa didapatkan melalui paparan sinar matahari, ini juga terbukti berperan penting dalam
penyerapan kalsium tulang, dapat mengurangi resiko infeksi saluran pernapasan
dan menjaga sistem imun tubuh.
Terlebih, Indonesia sebagai Negara tropis, pada
kenyataannya, mempunyai tingkat prevalensi
defisiensi vitamin D yang cukup tinggi. Sebuah data dari SEANUTS 2011-2012
mengatakan jika terjadi defisiensi
vitamin D yang cukup tinggi, di mana 38,76% terjadi pada anak Indonesia yang
berusia 2-12 tahun, sekitar 61,25% terjadi pada ibu hamil, 63% terjadi pada wanita
dewasa yang berusia 18-40 tahun, dan 78,2% pada usia lanjut.
Terjadinya
defisiensi vitamin D dalam tubuh
disebabkan oleh beberapa faktor, jelas Dr. Jeffri
Aloys Gunawan, Sp.PD, CHt. “Pertama, proses
pembentukan vitamin D itu sendiri, seperti kondisi usia yang semakin tua yang
dapat menyebabkan pembentukan vitaminnya berkurang, warna kulit yang semakin
gelap yang membutuhkan semakin lama waktu berjemur, sedikitnya permukaan kulit
yang terpapar saat berjemur dan berat badan. Kedua, hanya terdapat beberapa
makanan yang mempunyai kandungan vitamin D, seperti jamur, kuning telur dan
ikan berlemak.”
Kian menawan tentu, menjawab berbagai tantangan yang terjadi di masyarakat saat, ini akan kebutuhan vitamin D, Holisticare — salah satu merek andalan dari
Indocare Citrapasific yang telah hadir di Indonesia dari tahun 1991 yang hingga saat ini berkomitmen untuk terus memberikan inovasi kesehatan yang
terbaik bagi masyarakat Indonesia secara menyeluruh — hadirkan produk
Holisticare D3 1000 sebagai solusi untuk menjawab kebutuhan vitamin D3 secara
tepat.
Demikian yang
disampaikan oleh Edward Joesoef, Chief Strategy Officer, Konimex
Group
di acara yang dipandu ambassador Holisticare, Melanie Putria, dan menghadirkan Samuel Ray, pekerja profesional, Indira Ayu Maharani, seorang beauty enthusiast serta Suci Utami, seorang muslimah yang beraktivitas, untuk
berbagi cerita.
“Kami ingin menjadi bagian
untuk membantu Pemerintah meningkatkan kesehatan
masyarakat, baik dalam menekan jumlah kasus COVID-19 yang terus bertambah mau
pun tingkat mortalitasnya, membantu
masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup sehari-hari dan menjadi pendamping
yang tepat dalam menjalani aktivitas.”
Suplemen
yang mengandung vitamin D3 1000 IU, ini dapat
dikonsumsi untuk orang berusia 20 tahun ke atas dan telah mendapatkan
sertifikasi BPOM untuk dapat dikonsumsi oleh masyarakat umum setiap hari, yaitu
1 tablet/hari.
“Vitamin
D tidak hanya memainkan peranan penting dalam menghadapi virus COVID-19, namun menjadi salah satu instrumen asupan nutrisi
penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara umum sehingga
produktivitas masyarakat juga meningkat dan siap menghadapi tantangan,” ujar Edward Joesoef di penghujung acara.
[]Andriza Hamzah
Photo : Ist