Rexona Run, ajang lari tahunan yang diusung Rexona bertujuan mendukung semua pelari – baik pemula mau pun berpengalaman – dalam perjalanan mereka menjadi lebih aktif dan #LanjutTerus bergerak, kembali dihadirkan. Rexona Run 2024 yang digelar pada 17 November 2024 di Digital Hub BSD City, Rexona Run 2024 berjalan lancer dan sukses, bahkan menawan. Melibatkan 3.500 […]
Walau pun cacar air atau yang dalam ilmu
medis disebut sebagai Varicella,
tidak memiliki dampak yang membahayakan pada individu pada umumnya, namun pengaruh dari
salah satu penyakit yang memiliki tingkat penularan tinggi dan sangat
besar pada kelompok rentan. Sehingga penting untuk melakukan isolasi pada
penderitanya.
Lebih mendalam mengenai cacar air, ini
Spesialis Anak RS Premier Jatinegara Jakarta, Dr. Jahja Zacharia, SpA, menjelaskan bahwa cacar air atau varicella
yang adalah infeksi varicella–zoster virus (VZV) dan merupakan salah
satu dari 8 jenis Herpesvirus dari
famili Herpesviridae, termasuk
penyakit dengan tingkat penularan tinggi.
“Penularan dapat terjadi melalui droplet dari saluran nafas penderita dan kontak dengan vesikel (red : gelembung berisi air yang muncul di kulit) yang sudah pecah. Penularan cacar air tidak berbeda pada semua jenis kelamin dan ras,” kata Dr. Jahja saat dihubungi beberapa waktu lalu.
“Varicella
memiliki kemungkinan penularan sebesar 90% pada individu yang rentan dan hampir
90% pasien dengan varicella adalah
anak usia di bawah 10 tahun dengan insidensi terbesar pada umur 5 – 9
tahun,” ucapnya lagi.
Dr. Jahja menjelaskan proses terpaparnya
seseorang oleh cacar air varicella–zoster virus (VZV) masuk ke tubuh
melalui mukosa saluran nafas atau orofaring.
“Pertama terjadi penyebaran virus dari
lokasi masuknya virus menuju ke pembuluh darah dan limfe. Selanjutnya VZV
akan berkembang biak di sel retikuloendotelial.
Pada kebanyakan kasus, virus dapat mengatasi mekanisme sistem imunitas tubuh
non-spesifik seperti interferon,”
urainya.
Fase berikutnya adalah
pada 14-16 hari paska masuknya virus, yang mana penderita akan mulai
menunjukkan demam dan malaise.
“Saat ini, virus akan tersebar ke
seluruh tubuh karena sudah memasuki aliran darah. Infeksinya terlihat pada
kulit dengan munculnya vesikel,”
urainya.
Paparan VZV
pada individu dengan sistem imunitas yang baik menghasilkan kekebalan tubuh
berupa antibodi immunoglobulin G (IgG),
immunoglobulin M (IgM) dan immunoglobulin A (IgA) yang memberikan
efek proteksi seumur hidup.
“Umumnya orang hanya terkena cacar satu
kali saja, begitu juga yang muncul
ujaran di masyarakat. Tapi sebenarnya virusnya tidak hilang, hHanya bersifat
tidak aktif di ganglion dorsalis neuron
sensoris,” kata Dr. Jahja.
Ia menyatakan walau pun di Indonesia belum
ada pencatatan data mengenai angka kejadian cacar air secara Nasional tapi
diketahui dari penelitian bahwa Negara tropis dan subtropis memiliki kejadian
infeksi varicella pada orang dewasa
yang lebih tinggi dibandingkan Negara beriklim sedang seperti Amerika Serikat
dan Eropa.
Ia menjelaskan gejala yang muncul di awal
kejadian cacar air bisa berupa flu-like
symptom seperti kelelahan, pusing, demam, menggigil, dan nyeri sendi.
“Baru setelahnya diikuti dengan
munculnya benjolan atau ‘plenting-plenting’ berwarna merah berisi air seperti
luka lepuh yang menyebar di seluruh bagian tubuh,” pungkasnya.
Jakarta, 23 April 2018 – Bukan hanya pria saja yang mengalami kerisauan yang teramat sangat akibat mengalami derita Disfungsi Ereksi, namun pasangan wanitanya pun mengalami hal yang sama. Bagaimana tidak, pasangan wanita tidak bisa menggapai puncak kepuasan akibat kehidupan seksual pria yang tidak prima. Dan hubungan intim antar pasangan yang terganggu secara berkelanjutan, bisa mungkin […]
Kanker hati adalah salah satu kanker yang paling tinggi menyebabkan kematian di Indonesia. Dalam catatan, dengan jumlah kasus yang mencapai 21.392 orang pada tahun 2020, kanker hati adalah salah satu kanker yang paling tinggi menyebabkan kematian di Indonesia. Kanker hati juga meruppakan peringkat ke-4 di Indonesia dengan angka prevalensi 5 tahun sebesar 22.530 kasus. Karsinoma […]
Persalinan selama masa pandemi memang berbeda jika dibandingkan sebelum terjadinya COVID-19. Karena, diberlakukan ketentuan tersendiri untuk memastikan keselamatan calon Ibu dan bayi yang akan dilahirkan. Dikatakan oleh Ahli Kandungan MRCCC Siloam Semanggi, Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, M.Kes, bahwa persalinan di saat pandemi membutuhkan persiapan yang berbeda. Karena,”Ada prosedur tambahan sebelum melahirkan untuk memastikan apakah calon Ibu […]