KOHLER Co., pemimpin global dalam desain dan manufaktur produk dapur dan kamar mandi, menghadirkan konsep kamar mandi terbaru di ajang IndoBuildTech 2025, pada gelaran tahunan yang diadakan pada 2–6 Juli 2025 di ICE BSD City. Konsep ini terinspirasi dari kenyamanan resort mewah, dengan menekankan aspek kenyamanan, ketenangan, dan estetika untuk menciptakan ruang relaksasi pribadi di rumah. Kiranya […]
Meningkatnya kasus COVID 19 dalam beberapa
hari terakhir, sebaiknya tidaklah disikapi dengan panik. Karena kuncinya hanya
satu yaitu imunitas tubuh, yang bisa didapatkan dengan mendapatkan nutrisi
seimbang, olahraga rutin dan istirahat cukup serta menghindari stres.
Spesialis Gizi Klinik dr. Juwalita Surapsari, SpGK, M.Gizi, menyatakan dengan meningkatnya kembali kasus COVID 19, yang tidak hanya di Indonesia tapi juga di Negara lainnya, maka masyarakat Indonesia harusnya sudah mulai kembali mengetatkan protokol kesehatan yang beberapa bulan terakhir mulai mengendur.
dr. Juwalita Surapsari, SpGK, M.Gizi
“Beberapa bulan terakhir terlihat
masyarakat sudah mulai merasa aman. Sehingga lalai akan protokol kesehatan.
Dengan meningkatnya kasus COVID 19, saya himbau untuk kembali dan bersama-sama
lebih mengetatkan protokol kesehatan demi kesehatan bersama,” kata dr. Lita,
panggilan kesehariannya, saat dihubungi
beberapa waktu lalu.
Lanjutnya,”COVID 19 memasukki tahun kedua,
memang penelitian mau pun tindakan pencegahan yang kita lakukan sifatnya jangka
pendek. Belum kelihatan secara long term.
Jadi satu-satunya senjata ampuh kita adalah imunitas diri sendiri.”
Kaitan imunitas, katanya, akan berkaitan dengan asupan nutrisi
pada seseorang.
“Beberapa kasus menunjukkan bahwa orang
yang mengalami kelebihan berat badan ternyata mengalami kondisi yang lebih
parah saat terpapar COVID 19. Jadi terlihat, bahwa nutrisi pun berperan penting
dalam mencegah kita terpapar atau mencegah agar kita tidak terdampak kesakitan
yang lebih parah,” urainya lagi.
Dan bukan hanya yang kelebihan berat badan, tapi
juga orang yang mengalami kekurangan gizi.
“Karena orang yang mengalami kekurangan gizi akan kesulitan memetabolisme glukosa, yang merupakan bahan baku untuk sel imun. Akhirnya sel imun tidak maksimal dan tidak optimal mencegah virus yang masuk,” kata dr. Lita.
Selain itu, untuk meningkatkan imunitas, dr.
Lita juga menegaskan pentingnya olahraga teratur dan tidur yang cukup.
“Walau pun nutrisi sudah cukup tapi
tidurnya kurang, dan tidak olahraga, imunitasnya tidak akan maksimal. Akhirnya
jadi tetap terpapar,” tandasnya.
Edukator Kesehatan IMANI PROKAMI dr. Sari Kusumawati menjelaskan bahwa
seseorang bisa sakit karena adanya ketidakseimbangan antara agent, host dan enviroment.
“Agent
itu virusnya, host itu orangnya.
Artinya sakit itu terjadi jika, agent yaitu virusnya terlalu banyak dalam host
dan didukung oleh environment atau lingkungan yang tidak mendukung. Apakah itu
lingkungan yang terlalu ramai atau kah lingkungan yang banyak orang
sakit,” kata dr. Sari.
Potensi sakit pada host atau manusia, lanjutnya, bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor
saat pandemi COVID ini.
“Apakah orangnya taat protokol kesehatan
(prokes)atau tidak, apakah kondisi
tubuhnya lagi fit atau tidak, apakah
memiliki komorbid dan yang paling
penting bagaimana status kesehatan secara mentalnya,” ujarnya.
Karena itu, dr. Sari menyatakan, dirinya tak
pernah lelah untuk terus mengingatkan dan mengulang-ulang beberapa langkah yang
perlu dilakukan agar tidak sakit.
“Saya tidak bosan mengatakan berulang bahwa
untuk mencegah, pertama itu adalah makanan gizi seimbang, aktivitas fisik
rutin, hindari rokok dan alkohol, istirahat cukup, mengendalikan kesehatan
mental dan pastinya adalah patuhi protokol kesehatan,” pungkasnya.
Kanker hati adalah salah satu kanker yang paling tinggi menyebabkan kematian di Indonesia. Dalam catatan, dengan jumlah kasus yang mencapai 21.392 orang pada tahun 2020, kanker hati adalah salah satu kanker yang paling tinggi menyebabkan kematian di Indonesia. Kanker hati juga meruppakan peringkat ke-4 di Indonesia dengan angka prevalensi 5 tahun sebesar 22.530 kasus. Karsinoma […]
Makula merupakan organ mata di belakang retina, yang berperan dalam penglihatan sentral, penglihatan warna, serta penglihatan detail. Penyakit makula (gangguan yang melibatkan area makula) berpotensi menimbulkan penurunan tajam penglihatan, dan menyebabkan penderitanya kesulitan melihat objek secara detail, termasuk ketidakmampuan mengenali wajah seseorang atau tulisan. Kerusakan pada makula bisa menyebabkan terjadinya kebutaan! Kurangnya informasi dan sumber […]
Penggemar atau penyuka olahraga — apa pun pilihan olahraganya –, terlebih atlet untuk dapat meraih prestasi hingga mengharumkan Bangsa, dalam berolahraga dan dijalani dengan aman tentu sangat perlunya didukung kesehatan dan kebugaran yang prima. Sebagai bagian dari upaya meningkatkan prestasi atlet Nasional jugalah, PT Taisho Pharmaceutical Indonesia (Taisho) bekerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia […]