Melalui rangkaian acara yang diadakan berkaitan dengan program CBK 2021 persembahan PZ Cussons, Alifa Nisfiyani, Brand Manager Cussons Baby Indonesia menyampaikan bahwa Cussons merancang khusus kegiatan yang dapat menjadi sarana belajar yang tepat bagi orang tua dalam memberikan ruang berimajinasi yang edukatif sekaligus mengabadikan momen kebersamaan keluarga di masa pandemi sesuai dengan kelompok usianya.
Pesona dari rangkaian acara CBK 2021, dilengkapi bincang santai dalam seri khusus bertajuk “Sesi Inspirasi Bunda” melalui platform IG Live, mengangkat tema “Ragam Permainan Menarik Untuk Si Kecil Di Rumah Sesuai Tahapan Tumbuh Kembangnya”, menghadirkan Grace Melia, seorang play–based parenting blogger dan Therapeutic Play Practitioner dan Montessori Diploma in Training yang sudah lama membahas perihal pentingnya bermain dengan anak usia dini.
Dikatakan oleh Grace Melia, anak juga perlu diberikan kesempatan untuk bermain dan bereksplorasi dengan cukup karena Dunia anak memang identik dengan Dunia bermain. Maka pada sesi, ini banyak membahas perihal sensory play dan juga tips dan saran untuk melakukan kegiatan bermain bersama anak dan ragam kreatvitas yang dapat dengan mudah dilakukan di rumah.
Grace Melia, menjelaskan “Kata sense diartikan sebagai 5 panca indera yaitu penglihatan (mata), pendengaran (telinga), penciuman (hidung), perasa (lidah),
perabaan (kulit), pergerakan (proprioseptif: otot dan sendi), serta keseimbangan (vestibular: telinga bagian dalam).
Ada pun kata “play” diartikan sebagai bermain. Jadi sensory play adalah permainan yang merangsang perkembangan panca indera anak dengan mengajak mereka aktif dalam sebuah format permainan. Caranya pun mudah, dapat dilakukan di rumah dan terdapat beragam ide yang dapat dikaryakan oleh orang tua. Sensory play juga bisa memanfaatkan barang yang sudah ada di rumah atau bahkan terkadang cukup dengan aktif bermain bersama dalam pretend play. Sebuah bentuk permainan yang tidak banyak memerlukan persiapan”.
Melalui kesempatan ini Grace Melia juga memberikan beberapa tips dan ide untuk kreatif mengajak anak bermain dengan menstimulasi memori mau pun fisik dan ruang gerak mereka. Pada dasarnya kebutuhan anak usia dini berkembang seiring dengan bertambahnya umur mereka :
●Pada usia newborn (0-1 tahun) bayi dapat mulai mengingat hal-hal yang ditangkap oleh indera penglihatan, penciuman, perasa dan pendengaran. Oleh karena itu penting bagi orang tua untuk menstimulasi memori dengan melakukan pretend play atau role play dan mengajak anak bermain cilukba.
●Bayi di atas umur 1 tahun (1-2 tahun) sudah lebih banyak mengenali jenis-jenis stimulasi. Ia dapat bermain secara simbolik dan menggunakan lebih banyak variasi benda dalam bermain. Bermain dengan boneka atau benda dengan fungsi yang dapat dilihat sehari-hari dan menjadikannya fasilitas bermain dapat membantu merangsang imajinasi bayi secara optimal. Selain itu orang tua juga dapat mengajak anak bermain edible sensory play dan kegiatan buka tutup.
●Bayi di umur 2-3 tahun biasanya mengalami pertumbuhan yang tergolong pesat terkait minta dan juga keterampilannya. Semua hal yang dapat dilihat, dirasakan dan didengar bisa menjadi alat untuk merangsang keterampilan, minat dan bakat masing-masing anak. Di tahap ini anak sudah bisa diajak mengenal warna melalui aktivitas seperti nail coloring dan juga membuat DIY (do it yourself) mainan seperti instrument musik atau pun memotong menggunakan alat pemotong yang aman untuk anak.
Grace Melia melanjutkan “Anak-anak identik dengan bermain. Meski pun begitu, mereka sering cepat bosan dengan mainan yang mereka miliki. Padahal, membeli mainan bukan hal yang murah untuk sering dilakukan.”
Lanjutnya,”Sebenarnya, bermain itu sederhana. Kita bisa menciptakan kegiatan mau pun permainan sendiri, bisa menggunakan benda-benda di rumah, dan bisa melalui kegiatan sehari-hari.”
Dirincikan, ada berbagai permainan di rumah yang dapat dilakukan tanpa harus memiliki aneka mainan yang mahal. Kreativitas adalah kunci untuk menciptakan aneka permainan mengasyikkan yang dapat dimainkan bersama si kecil. Mainan DIY (do it yourself) atau mainan yang dibuat sendiri saat ini cukup banyak diminati oleh para orang tua dan juga anak-anak karena biasanya media yang digunakan mudah didapatkan serta mudah diterapkan.”
[]Andriza Hamzah
Photo : Ist