Uncategorized

Nabilla Jasmine Penyanyi dengan Sejuta Pesona……

Jasmine atau NJ, begitulah ia biasa dipanggil. Wanita kelahiran Jakarta, 24 Juni 1997,  ini jatuh cinta dengan musik sejak belia. Bakat itu tak ia sia-siakan, melainkan dikembangkan dengan kesetiaan hingga hari ini.

Tak pernah puas dengan satu sukses, Jasmine selalu berupaya mengeksplor kemampuannya di bidang lainnya. Ia pun punya target dalam hidupnya, yang ia lakukan dengan hati. Ia selalu melakukan apa yang dipilihnya dengan kemantapan.

Namun apa yang membuatnya bahagia dalam hidup dan apa kriteria pasangan hidupnya kelak?

Berikut petikan wawancara dengan sulung dari 4 bersaudara buah perkawinan Mochamad Irza  dan Eva Rashni (almh), penikmat suara Patti LaBelle (If Only You Knew, Love), Keyshia Cole (Love), Michael Jackson (Human Nature),  Andien (Indahnya Dunia),  Dian Sastro & Laleilmanino (Serenata Jiwa), Chrisye (Lara Juwita), dan beberapa lainnya.

Bagaimana hingga bersentuhan dengan Dunia musik ?

Sejak  kecil saya  sudah suka nyanyi. Bisa jadi diturunkan dari kegemaran Abi (ayah) yang dulu anak band. Langkah saya masuk ke Dunia, bisa  jadi terinspirasi juga dari Abi. Alhamdulillah bakatnya sesuai. Keluarga besar Abi juga cukup familiar dengan musik. Jadi ketika melihat ketertarikan saya yang cukup besar pada olah vokal, oleh orangtua, saya diikutkan les nyanyi.

Tepatnya kapan les nyanyi dan dimana ?

Mulai usia 4 tahun,  saya  belajar nyanyi diawali  dari keluarga. Oleh orangtua, bila saya didukung untuk nyanyi bukan untuk jadi jago nyanyi, tetapi lebih supaya saya menjadi anak yang berani ketika  hadir di depan umum.  Abi ingin anaknya tumbuh menjadi wanita yang percaya diri. Saya belajar olah vokal di  Bina Vokalia Pranadjaja, yang pengajarnya adalah anak-anak dari Alm. Bapak Pranadjaja, yaitu Citra Pranadjaja dan Watty Pranadjaja. 

Awalnya, apa yang terlintas dari bermusik ?

Sejak di bangku  SD,  cita-cita saya memang ingin  menjadi penyanyi. Tapi karena teman-teman kebanyakan mau jadi Dokter, Insinyur dan beberapa lainnya, saya sempat ragu dengan pilihan saya menjadi penyanyi. Tapi ketika saya suka melihat  Abi main keyboard, dan ketika saya  coba main keyboard, saya pun paham konsep chord dan bisa main beberapa chord untuk mengiringi saya nyanyi. Setelah belajar keyboard dan piano, saya mulai tertarik belajar gitar dan ukulele karena menurut saya alat musiknya lebih praktis.  

Dari sana, apa saja yang kamu dilakukan ?  

Dari awal ikut les vokal, saya sudah banyak tampil di berbagai acara seperti Hari Kemerdekaan di Istana Presiden, acara-acara TV, serta di berbagai mall. Awalnya jadwal tampil menyesuaikan jadwal sekolah. Namun lama kelamaan karena memang hatinya lebih condong ke nyanyi, saya jadi sering izin sekolah, yang akhirnya saya sempat vacum 1 tahun, untuk kemudian saya mencoba kursus vokal di tempat lain, yaitu Purwacaraka.

Bagaimana dengan pendidikan ?

Sementara pendidikan formal tetap dijalani dengan baik. Walau nilai sekolah tidak bagus-bagus banget, tapi ternyata cukup bikin teman yang lain mengira saya  adalah anak pintar karena suka duduk di depan supaya lebih bisa memerhatikan pembahasan dari guru. Hahaha…..

Aliran musik pilihan dan apa alasannya ?

Pop dan Jazz. Berangkat dari belajar Pop dari kecil karena pengaruh Abi dan enek, sampai akhirnya les vokal bersama Gizela Mukadis dan dari beliaulah diperkenalkan Jazz. Walau ternyata saya sudah sering mendengar  Instrumental Jazz Music & Manhattan Transfer (grup jazz vokal) dari Abi, ditambah lagi saya kuliah di Daya Indonesia Performing Arts Academy (dulunya Institut Musik Daya Indonesia) dalam pengarahan Ibu Prof. Tjut Nyak Deviana Daudsjah serta Ms Bernice Nikki, saya semakin jatuh cinta dengan Jazz.

Arti pendidkan formal buat kamu ?

Secara pengetahuan dan keilmuan, saya sudah banyak yang lupa. Memang yang lebih diingat adalah pengalaman-pengalaman yang terjadi di masa sekolah, namun karena saya  anak rumahan karena oleh orangtua tidak  memperbolehkan anak kemana-mana, jadi buat saya  pendidikan formal adalah belajar mematuhi aturan sekolah saja dan menikmati waktu-waktu bersama dengan teman-teman dikala ada waktu senggang di sekolah.

Bila berkesempatan melanjutkan pendidikan, masih tetap ingin  mengambil  psikologi ?

Karena Abi yakin sama bakat saya,  begitu juga teman-teman SMA yang bilang, “Kamu pasti masuk deh kalau tes di kampus Musik”. Itu yang  membuat saya memutuskan berada di bidang musik.  Bahkan Abi yang mendukung saya  untuk kuliah Musik. Saya  sungguh bersyukur akan hal itu. Alhamdulillah, saya sudah S1 di DAYA Indonesia Performing Arts Academy. Tinggal tuntaskan  recital.  Di saat semua orang ingin jadi Dokter, Insinyur dsb, saya ingin menjadi Penyanyi & Musisi!

Dan ada kah pesan khusus orangtua, karena oleh banyak orang bahwa  dunia hiburan lekat dengangangguan’ ?

Abi hanya berpesan untuk jadi Musisi yang menjaga akhlak, tidak lupa ibadah dan  selalu sayang keluarga terutama adik-adik. Menjaga akhlak adalah pesan yang kerap kali Abi lontarkan setiap kali saya  berangkat kuliah atau kemana pun.

Kegiatan kamu saat ini  apa saja dan dimana saja ?

Saat ini lebih banyak mengajar sebagai Dosen mau pun Guru Musik untuk anak-anak secara online mau pun offline. Selain itu juga sesekali tampil untuk acara pernikahan dan di restoran.  Dan saat ini  sedang menyiapkan rilis single dan  album vokal grup. Sebelumnya juga sempat sibuk dengan proyek solo dengan lagu original berjudul “YME” di bawah managemet MusiCater Indonesia, dan membantu sebagai admin di kampus, agar saya juga punya kemampuan mengatur keuangan serta administrasi.

Agar bisa  bertahan lama di panggung hiburan, menurut kamu faktor apa saja yang diperlukan?

Faktor sosialisasi! Perlu berkelana ke sana kemari untuk berkenalan dengan banyak individu. Selain itu juga memperbanyak dan  menambah referensi untuk latihan. Dan olahraga serta istirahat yang cukup walau keteraturan untuk hal tersebut sangat susah terealisasikan. 

Target yang ingin diraih ?

Ingin memiliki sekolah Musik terutama untuk anak-anak yang sangat memerhatikan tumbuh kembang anak terutama dari Psikologi nya. Saya sebenarnya  hampir ambil pendidikan Psikologi karena ada ketertarikan di bidang pendidikan Psikologi. Sekali pun tidak terwujud tetapi berkegiatan di Dunia musik, ini  dekat dengan Psikologi. Jadi saya  tetap bisa mempelajari hal tersebut. Selain itu saya  juga ingin terus mengeksplor diri.

Arti bermusik buat kamu ?

Bermusik buat saya  adalah hidup saya. Kebahagiaan saya dan saya  sungguh sangat  bersyukur karena saya bisa menjalani sesuatu yang sangat saya  cintai sebagai profesi. Meski pun profesi apa pun pasti selalu ada kendala, namun karena saya cinta Dunia, ini maka  kendala apa pun alhamdulillah tetap bisa dilewati.

Target apa yang ingin diraih dari bermusik ?

Intinya ingin sekali bisa menginspirasi banyak orang dalam menyebarkan hal-hal positif lewat karya dan cerita kehidupan saya. 

Apa yang membuat kamu bahagia ?

Berkumpul dan bercengkrama dengan orang-orang terkasih yaitu keluarga, sahabat serta pendamping hidup sembari makan enak di tempat yang indah dan nyaman.

Untuk pasangan pilihan kamu ?

Bersisian dengan pasangan yang punya passion yang sama. Jadi bisa berkarya bareng!!! Aamiin!!! Intinya saya tidak mau berhenti bermusik.

Sudah kah hadir ?

Alhamdulillah tinggal kita tunggu tanggal mainnya! Hehehe

[]Andriza Hamzah

Photo : Dok, NJ

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *