Komitmen kuat dalam menyosialisasikan bahaya penggunaan tembakau dan nikotin, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) — organisasi nirlaba yang bersifat sosial dan kemanusiaan di bidang kesehatan, khususnya dalam upaya penanggulangan kanker — bersama Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) menggelorakan “Hari Tanpa Tembakau Sedunia” (HTTS) 2025 yang jatuh pada 31 Mei 2025 Melalui kampanye “Yang Ngerokok Kamu, Yang Sakit Serumah!”, kedua organisasi […]
Teknologi IoT, mengalami pertumbuhan yang pesat di Indonesia. Beranjak dari data Kementerian Kominfo pada 2022, akan terdapat 400 juta perangkat IoT di Indonesia dan akan menjadi 678 juta perangkat pada 2025 yang didorong oleh teknologi 5G.
World Economic Forum bertajuk The Future of Jobs Report 2020 menyebutkan, sebanyak 9 persen Perusahaan pada 2025 sudah memanfaatkan teknologi IoT. Maka untuk mengantisipasi hal itu, Kominfo dan Kemendikbudristek kemudian mendorong peningkatan kapasitas Dunia Pendidikan SMA dan SMK dalam pemanfaatan TIK yang berfokus pada teknologi IoT, Big Data, Cloud Computing, Video Based Learning, Virtual Reality, dan Augmented Reality.
Tidak sampai di sana dukungan dari Kominfo dan Kemendikbudristek, kemudian juga mendorong peningkatan kapasitas Dunia Pendidikan SMA dan SMK dalam pemanfaatan TIK yang berfokus pada teknologi IoT, Big Data, Cloud Computing, Video Based Learning, Virtual Reality, dan Augmented Reality
Untuk meningkatkan kapasitas siswa dalam bidang pengembangan Internet of Things (IoT), Samsung menyelenggarakan Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 3 – 2021/2022 yang memasuki stage ketiga, yaitu IoT Product Development Bootcamp. Ini adalah kontribusi nyata Samsung untuk ikut serta membantu Pemerintah meningkatkan kapasitas Siswa dan mengakselerasi transformasi digital di Indonesia.
Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, mengatakan “Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 3 – 2021/2022 sejalan dengan upaya Pemerintah dalam mendorong peningkatan kapasitas Guru dalam bidang TIK dan mencetak Siswa Indonesia sebagai generasi muda yang menguasai teknologi digital, mampu menghasilkan solusi nyata untuk berbagai permasalahan di komunitas mereka, dan siap bersaing di industri. Kami berharap pengalaman dan keterampilan yang mereka dapatkan di SIC akan bermanfaat bagi masa depan mereka.”
Mencetak Siswa Terampil & Bersiap Sukses
SIC Batch 3 2021/2022 yang memasuki stage IoT Product Development Bootcamp dirancang untuk mendorong kapasitas Siswa menjadi IoT Developer yang terampil dan siap diserap oleh industri, melalui kurikulum yang unik dan sistem pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan Dunia kerja (Link and match). Pada tahap bootcamp, ini para Siswa diajarkan beberapa materi, di antaranya; Foundation & Hardware (IoT), Networking & Communication Basics (Raspberry Pi), Software & Platform (MongoDB, PyMongo, UBIDOTS).
Ardika Purna Siswa SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang, mewakili kelompoknya berbagi pengalamannya mengikuti bootcamp. Ardika mengatakan, materi-materi yang diajarkan di bootcamp bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai konsep design thinking, innovation, berpikir kritis, program validation, membuat ide solusi, python course, dan IoT course, yang saling berkaitan dalam menggarap produk IoT.
Produk IoT yang dirancang oleh tim, ini adalah smart aquarium yang disebut AQUAThings, dirancang untuk mempermudah mengontrol akuarium ikan hias melalui smartphone. Solusi ini bertumpu pada tiga fitur utama, yaitu IoT pengatur kadar PH air, IoT feeder fish, dan IoT pencahayaan akuarium.
Cukup banyak tantangan yang harus mereka hadapi pada fase itu. Di antaranya adalah harus menggunakan bahasa pemrograman yang sama sekali baru dari yang pernah dipelajari, lalu saat merakit dan merangkai komponen perangkat IoT yang terdiri dari sensor-sensor, dan masalah hardware engineering. “Karena produk kami berhubungan dengan air, kami sudah sering mengalami konsleting saat perakitan karena sensor-sensornya ada di dalam air sehingga menyebabkan kerugian,” kata Ardika yang bercita-cita menjadi hardware engineer ini.
Ardika berharap SIC periode berikutnya bisa diikuti oleh lebih banyak Siswa dan sekolah sehingga lebih banyak yang merasakan manfaat program itu. Melalui SIC, Ardika merasa keterampilannya bertambah dan pengertiannya mulai terbuka bahwa hardware engineering ternyata tidak melulu membuat produk macam handphone atau laptop. IoT ternyata juga penting karena banyak dibutuhkan orang untuk memecahkan masalah sehari-hari.
Sementara itu, Daffa Eka Sujianto Siswa dari SMK Al Huda, Kota Kediri Jawa Timur, mewakili kelompoknya mengatakan materi yang diajarkan di stage bootcamp adalah materi-materi baru, contohnya seperti cara menjalankan sensor dengan program python, mengirim data sensor ke data IoT, cara menjadikan ide menjadi produk melalui tahap perakitan hardware dan pembuatan program. “Kami senang bisa lolos sampai ke stage ini, karena kami belum pernah diajarkan materi-materi seperti itu, jadinya sangat bermanfaat,” kata Daffa.
Desain project IoT tim Daffa adalah kacamata yang dilengkapi sensor ultrasonic, GPS, kamera, dan speaker yang bisa memberikan perintah berbelok kepada tuna netra berdasarkan data dari sensor. Kacamata itu diciptakan untuk membantu tuna netra untuk lebih mudah beraktivitas.
Tantangan yang dihadapi saat mengerjakan project itu terjadi pada tahap merakit hardware. Ternyata ada beberapa hardware yang tidak mendukung atau malah tidak tersedia. Selain itu, ada beberapa sensor yang tidak bisa menangkap sinyal, contohnya sensor GPS, sehingga harus membeli perangkat baru. Meski begitu, Ardika mengakui pelatihan ini banyak manfaatnya terutama dalam hal problem solving, sehingga jika ada masalah, bisa diselesaikan dengan tepat.
Daffa berharap SIC di masa depan bisa menambahkan waktu untuk mentoring. Sebab menurutnya pertemuan dengan mentor itu sangat penting dalam menyelesaikan masalah yang terjadi ketika hendak mewujudkan ide.
Stage IoT Product Development Bootcamp di SIC Batch 3 – 2021/2022 digelar pada Juni-September 2022. Tahap ini diikuti oleh Siswa-Siswi yang telah melewati seleksi Stage 2 dengan ide solusi dan nilai terbaik, yakni100 siswa (25 tim) dari 6 MAN (8 tim) dan 10 SMK (17 tim) yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Sebanyak 100 Siswa, ini disaring dari 1.000 siswa dari 40 SMK dan 30 MAK/MAK/MAP yang berpartisipasi di SIC Batch 3 – 2021/2022. 1.000 siswa ini adalah mereka yang lolos dari logic test dari 3.000 pendaftar. Para peserta dibimbing oleh para mentor berpengalaman dari Skilvul.
Melihat kian tingginya kebutuhan para millennials akan komunikasi yang dapat selalu terkoneksi dengan internet, Smartfren luncurkan 4G LTE. Diluncurkan dua produk terbaru oleh perusahaan penyedia jasa layanan internet berbasis teknologi 4G LTE, PT. Smartfren Telecom, Tbk, berupa Kartu Perdana dan voucher “Super 4G Unlimited” dan “Super 4G Kuota”, — dengan beragam pilihan harga — terkait […]
Ketika Samsung BESPOKE menjadi pilihan dan hadir di dalam rumah Anda, tampilan perangkat dan rumah pun bersuasana elegan. Maka perlu cermati, karena perangkat rumah ini melekat dukungan SmartThings Berbasis AI. Adalah Samsung BESPOKE AI membawa standar baru peralatan rumahtangga yang tidak hanya tampil elegan sebagai interior rumah, juga dilengkapi teknologi AI yang memberikan kemudahan, efisiensi […]
Jakarta, 25 Juni 2018 – Generasi Millenial sekarang adalah kelompok utama yang lekat dengan teknologi. Mereka tak bisa lepas dari smartphone, gadget dan tentunya sinyal Wi-Fi. Penggunaan teknologi mobile dan lainnya di kalangan Millenial telah mempengaruhi pertumbuhan bisnis dengan cepat. Dimana dukungan sinyal internet yang cepat dan lancer akan banyak membantu mereka untuk bekerja dan […]