Sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan kepedulian terhadap pemudik Idul Fitri 2025, Kalbe — PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) berdiri sejak tahun 1966 dan merupakan salah satu Perusahaan farmasi terbuka terbesar di Asia Tenggara — melalui Entrostop dan Promag menggelar Emergency STOOOOOP! dengan membagikan produk kesehatan pencernaan senilai lebih dari Rp 1 miliar di jalur […]
Happy Salma, melalui Titimangsa, kembali hadirkan karya seni teater, terbaru, “Ariyah Dari Jembatan Ancol”. Mengangkat kisah urban legend “Si Manis Jembatan Ancol” dari abad 18, dengan membawakan tema horor.
Maka pertunjukan teater yang dihadirkan Happy Salma, Aktris juga Produser kelahiran 1980, ini siap membuat penimat pertunjukan seni teater, terpana.
Mengangkat kisah, tahun 1817-an, adalah Ariyah, seorang wanita menjadi jaminan utang Ibunya kepada Juragan Tambas. Namun, ketika mereka tidak bisa membayar utang, Ariyah terpaksa menjadi isteri muda si Juragan. Hal ini mendapat pemberontakan dari kekasihnya Karim yang akhirnya berujung pada tragedi dan kematian keduanya.
Mayat Ariyah dibuang dari Jembatan Ancol, sedangkan mayat Karim tidak diketahui keberadaannya. Ariyah yang tidak pernah merasa dirinya mati akhirnya gentayangan mencari kekasihnya. Ia juga gentayangan karena tak sempat meminta maaf dan berpamitan pada ibunya setelah usulnya menjadi jaminan utang berakhir petaka.
Demikian alur kisah yang diangkat. yang merupakan produksi Titimangsa ke-63, bergandeng Bakti Budaya Djarum Foundation.
“Bila biasanya menonton film horor itu sangat menegangkan, bayangkan bagaimana hal itu diwujudkan di atas panggung. Tidak hanya memberikan pengalaman batin, namun juga sensasi yang diterima oleh indera penglihatan, pendengaran, dan aroma yang dimunculkan di area pertunjukan. Selain itu, kita juga bisa melihat perspektif lain dari Sejarah yang ada di Indonesia bahwa legenda urban itu sendiri bukan sesuatu untuk menakut-nakuti, namun itu adalah cerminan psikologis dan sosiologis masyarakat yang ada di sekitarnya,” ungkap Happy Salma yang berperan sebagai Produser pementasan, bersama dengan Pradetya Novitri, dalam acara temu media di Tugu Kunstkring Paleis, Jalan Teuku Umur, Jakarta Pusat, medio bulan Juli 2023.
“Ini adalah yang kedua kalinya saya terlibat dengan Titimangsa dan tentu senang rasanya bisa berkolaborasi kembali. Saya mengikuti perjalanan Titimangsa memproduksi pentas-pentas teater di Tanah Air. Dan kali, ini cerita yang diangkat tidaklah biasa, cerita legenda urban yang dikemas tidak biasa,” ujar Melyana Tjahyadikarta, Co–Producer.
Pementasan teater “Ariyah dari Jembatan Ancol” yang akan berlangsung pada 27-28 Juli 2023 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, merupakan hasil penulisan naskah oleh Kurnia Effendi dan di atas panggung dengan arahan sutradara Joned Suryatmoko dan Heliana Sinaga.
Semakin berpesona ditunjang menghadirkan nama-nama besar di panggung teater dan Dunia seni peran layar kaca. Di antaranya, Chelsea Islan, Ririn Ekawati, Mikha Tambayong, Ario Bayu, Gusty Pratama, Lucky Moniaga, Derry Oktami, Sarah Tjia, Rahayu Saraswati, Joind Bayuwinanda, Josh Marcy, dan Siko Setyanto, yang akan membawakan karakter-karakter kuat penuh emosi untuk menciptakan pengalaman panggung yang menarik dan memukau penonton.
Tantangan berbeda kiranya juga dirasakan oleh Aktris pemeran. Chelsea Islan, Ririn Ekawati dan Mikha Tambayong, mengungkapkan antusiasme kembali berada di panggung teater setelah sekian lama. Danm akan lebih total membawakan peran, sehingga harapan menembuas angka tinggi untuk jumlah pentonton, dapat terwujud.
Seringkali filosofi Bibit, Bebet, Bobot (3B) menjadi kriteria yang dipergunakan oleh orangtua dalam menentukan calon pasangan hidup yang terbaik bagi buah hatinya. Hanya saja, pemahaman yang kaku cenderung membuat tidak sedikit orangtua mau pun masyarakat mengotak-ngotakkan kriteria calon pasangan yang dianggap ideal. Kiranya, hal ini memberi akibat banyak pasangan, terutama yang menjalin hubungan tidak konvensional […]
Gelora jiwa muda memang tak selalu bisa dibendung. Ada gairah yang meletup-letup di sana, dan betapa indahnya bila yang diimpikan berwujud. Perkusi membuatnya bahagia. Sebenarnya itu saja asal mula wanita, ini mencintai alat musik Perkusi, dan memainkannya. Ia tak perlu menjelaskan dengan alasan tertentu ketika dirinya menemukan dan mencintai sesuatu. Mita, — panggilan akrab […]
Salah satu kunci suksesnya sebagai Brand Communication Manager Electrolux Indonesia adalah mencintai pekerjaan itu, sehingga apapun yang dilakukan akan mampu dijalankan dengan nyaman dan membuahkan hasil yang baik. Itulah kunci sukses seorang wanita bernama lengkap Peggy Esther Anastasia, kelahiran Tebing Tingg, 28 April 1982. Satu lagi kunci suksesnya. Ia melakukan pekerjaan kantor tanpa melupakan […]