Rexona Run, ajang lari tahunan yang diusung Rexona bertujuan mendukung semua pelari – baik pemula mau pun berpengalaman – dalam perjalanan mereka menjadi lebih aktif dan #LanjutTerus bergerak, kembali dihadirkan. Rexona Run 2024 yang digelar pada 17 November 2024 di Digital Hub BSD City, Rexona Run 2024 berjalan lancer dan sukses, bahkan menawan. Melibatkan 3.500 […]
Happy Salma, melalui Titimangsa, kembali hadirkan karya seni teater, terbaru, “Ariyah Dari Jembatan Ancol”. Mengangkat kisah urban legend “Si Manis Jembatan Ancol” dari abad 18, dengan membawakan tema horor.
Maka pertunjukan teater yang dihadirkan Happy Salma, Aktris juga Produser kelahiran 1980, ini siap membuat penimat pertunjukan seni teater, terpana.
Mengangkat kisah, tahun 1817-an, adalah Ariyah, seorang wanita menjadi jaminan utang Ibunya kepada Juragan Tambas. Namun, ketika mereka tidak bisa membayar utang, Ariyah terpaksa menjadi isteri muda si Juragan. Hal ini mendapat pemberontakan dari kekasihnya Karim yang akhirnya berujung pada tragedi dan kematian keduanya.
Mayat Ariyah dibuang dari Jembatan Ancol, sedangkan mayat Karim tidak diketahui keberadaannya. Ariyah yang tidak pernah merasa dirinya mati akhirnya gentayangan mencari kekasihnya. Ia juga gentayangan karena tak sempat meminta maaf dan berpamitan pada ibunya setelah usulnya menjadi jaminan utang berakhir petaka.
Demikian alur kisah yang diangkat. yang merupakan produksi Titimangsa ke-63, bergandeng Bakti Budaya Djarum Foundation.
“Bila biasanya menonton film horor itu sangat menegangkan, bayangkan bagaimana hal itu diwujudkan di atas panggung. Tidak hanya memberikan pengalaman batin, namun juga sensasi yang diterima oleh indera penglihatan, pendengaran, dan aroma yang dimunculkan di area pertunjukan. Selain itu, kita juga bisa melihat perspektif lain dari Sejarah yang ada di Indonesia bahwa legenda urban itu sendiri bukan sesuatu untuk menakut-nakuti, namun itu adalah cerminan psikologis dan sosiologis masyarakat yang ada di sekitarnya,” ungkap Happy Salma yang berperan sebagai Produser pementasan, bersama dengan Pradetya Novitri, dalam acara temu media di Tugu Kunstkring Paleis, Jalan Teuku Umur, Jakarta Pusat, medio bulan Juli 2023.
“Ini adalah yang kedua kalinya saya terlibat dengan Titimangsa dan tentu senang rasanya bisa berkolaborasi kembali. Saya mengikuti perjalanan Titimangsa memproduksi pentas-pentas teater di Tanah Air. Dan kali, ini cerita yang diangkat tidaklah biasa, cerita legenda urban yang dikemas tidak biasa,” ujar Melyana Tjahyadikarta, Co–Producer.
Pementasan teater “Ariyah dari Jembatan Ancol” yang akan berlangsung pada 27-28 Juli 2023 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, merupakan hasil penulisan naskah oleh Kurnia Effendi dan di atas panggung dengan arahan sutradara Joned Suryatmoko dan Heliana Sinaga.
Semakin berpesona ditunjang menghadirkan nama-nama besar di panggung teater dan Dunia seni peran layar kaca. Di antaranya, Chelsea Islan, Ririn Ekawati, Mikha Tambayong, Ario Bayu, Gusty Pratama, Lucky Moniaga, Derry Oktami, Sarah Tjia, Rahayu Saraswati, Joind Bayuwinanda, Josh Marcy, dan Siko Setyanto, yang akan membawakan karakter-karakter kuat penuh emosi untuk menciptakan pengalaman panggung yang menarik dan memukau penonton.
Tantangan berbeda kiranya juga dirasakan oleh Aktris pemeran. Chelsea Islan, Ririn Ekawati dan Mikha Tambayong, mengungkapkan antusiasme kembali berada di panggung teater setelah sekian lama. Danm akan lebih total membawakan peran, sehingga harapan menembuas angka tinggi untuk jumlah pentonton, dapat terwujud.
Memimpin dan mengelola perusahaan yang kompetitif di bidang minyak pelumas, oli, tidak menjadikan hambatan bagi Haryono untuk terus melangkah maju, dan meraih sukses. Beriring, ia tak lepas membaca dan tidak henti mempelajari perkembangan Dunia bisnis oli Tanah air. Pria kelahiran tahun 1977 di Jakarta, ini semakin mantap untuk berada di bidang bisnis minyak pelumas hasil […]
Walau terbilang karier langka, Dian Natalina sangat menikmati pekerjaannya sebagai seorang Terapis Musik. Untuk bidang yang ia geluti, wanita kelahiran Jakarta, 28 Desember 1973, yang menyandang S1 Arsitektur dari Universitas AtmaJaya, Yogyakarta, dan menyelesaikan pendidikan Bachelor Music Pedagogy berlanjut Master Degree Music Therapy dari DAYA Indonesia, ini menyebut, bahwa ketika klien mengalami perubahan kemajuan dalam proses terapinya, itulah […]
Memahami apa yang dibutuhkan konsumen merupakan kunci dari keberhasilan untuk bisa tetap bertahan d itengah hantaman pandemi dan juga beragam produk busana Muslim impor. Pemilik brand aneuku dan dua sister brand, Tirmala dan alana, Neng Ane Husnu Diniah menyatakan tetap optimis dalam menjalani bisnis busana Muslim di tengah pandemi. “Walau pun mengalami penurunan penjualan tapi […]