Rexona Run, ajang lari tahunan yang diusung Rexona bertujuan mendukung semua pelari – baik pemula mau pun berpengalaman – dalam perjalanan mereka menjadi lebih aktif dan #LanjutTerus bergerak, kembali dihadirkan. Rexona Run 2024 yang digelar pada 17 November 2024 di Digital Hub BSD City, Rexona Run 2024 berjalan lancer dan sukses, bahkan menawan. Melibatkan 3.500 […]
Hemofilia merupakan penyakit gangguan perdarahan, di mana darah sulit membeku dengan baik. Penderita hemophilia memiliki risiko penrdarahan berlebihan, bahkan luka dari kecil sekali pun.
Kian menjadi perhatian. Berdasarkan data dari World Federation of Hemapholia dalam Report on the Annual Global Surey 2021, hingga tahun 2021, Indonesia mencatat 2.939 pasien hemafolia.
Berpijak dari sanalah, dan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan layanan kesehatan pasien, utama, hemofilia di Provinsi Jawa Barat, Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia (PHTDI) dan Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI) Provinsi Jawa Barat mengadakan workshop bertajuk “Alur Rujukan dan Pembiayaan Pelayanan Hemofilia di Jawa Barat”
Workshop yang berlangsung di Minggu pertama bulan September 2023, berfokus pada pembahasan terkait tata laksana layanan dan pembiayaan hemophilia serta akses dan diagnosis awal penyakit hemophilia, diselenggarakan bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, dan didukung oleh PT Pfizer Indonesia.
Dalam acara yang dihadiri oleh lebih dari 100 peserta, merupakan perwakilan dari berbagai organisasi tingkat kabupaten dan kota se-Jawa Barat, termasuk HMHI, Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan, rumah sakit, dan Puskesmas, Ketua PHTDI, Dr. Indra Wijaya, dr., Sp.PD-KHOM mengatakan, “Sebagai salah satu asosiasi profesi yang berfokus pada hemofilia dan transfusi darah, merupakan komitmen kami untuk turut berupaya dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap penyakit hemofilia dan akses pasien. Kami berharap dialog ini dapat meningkatkan perhatian terhadap penyakit hemofilia, yang merupakan penyakit pada urutan nomor 7 dengan pembiayaan tertinggi di BPJS Kesehatan.”
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr. Raden Vini Adiani Dewi, secara terpisah menyampaikan pentingnya dialog antar-pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan akses layanan bagi pasien hemofilia. “Kami berharap workshop ini dapat menjadi forum diskusi antar-pemangku kepentingan untuk memperkuat pelaksanaan Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tata Laksana Hemofilia yang telah dikeluarkan oleh pemerintah sehingga kualitas hidup penderita hemofilia, khususnya di Jawa Barat, dapat terus meningkat,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, dr. Richard Santoso, Medical Director PT Pfizer Indonesia, “Pfizer Indonesia sepenuhnya mendukung kegiatan ini sejalan dengan upaya promotif dan preventif untuk mewujudkan kesehatan masyarakat, termasuk untuk penyakit hemofilia. Kami yakin kolaborasi yang baik antar-pemangku kepentingan akan dapat menciptakan solusi dalam meningkatkan layanan kesehatan yang berkualitas bagi pasien hemofilia.”
Forum workshop ini diakhiri dengan penyampaian kerangka aksi bersama oleh para peserta, yang diharapkan dapat terus mendukung penderita hemofilia dan keluarga mereka, serta melanjutkan upaya untuk meningkatkan akses terhadap perawatan yang tepat dan informasi yang akurat mengenai penyakit hemofilia.
Gigi berlubang masih menjadi masalah besar di Indonesia. Hal itu dari melihat hasil riset Kesehatan Dasar (Risekdas) 2018 yang menunjukkan bahwa sebesar 88% masyarakat Indonesia memiliki masalah gigi berlubang. Cukup menjadi memprihatinkan, Riskesdas 2018 memperlihatkan bahwa dari 94,7% masyarakat yang menyikat gigi setiap hari, hanya 2,8% yang melakukannya di waktu yang tepat, yaitu dua […]
Berkomitmen membantu meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi untuk masa depan yang lebih sehat, Nestlé, produsen makanan dan minuman terbesar di dunia, menghadirkan Nestum. Merupakan bubur sereal sarapan yang dibuat sesuai dengan golden standing breakfast — berkandungan Grainsmarta dan multigrain –, Nestum bisa sebagai pilihan sarapan yang lebih sehat, bercita rasa lezat, serta menghasilkan rasa kenyang […]
Tiada henti, tepatnya berkesinambungan, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) — organisasi nirlaba yang bersifat sosial dan kemanusiaan di bidang kesehatan, khususnya dalam upaya penanggulangan kanker — pada 9-11 September 2024 kembali melaksanakan pelayanan sosial dengan memberikan pelatihan bersertifikat deteksi dini kanker serviks melalui pemeriksaan IVA pada 35 tenaga kesehatan di Jakarta. Kiranya ini tak lepas bahwa […]