Rexona Run, ajang lari tahunan yang diusung Rexona bertujuan mendukung semua pelari – baik pemula mau pun berpengalaman – dalam perjalanan mereka menjadi lebih aktif dan #LanjutTerus bergerak, kembali dihadirkan. Rexona Run 2024 yang digelar pada 17 November 2024 di Digital Hub BSD City, Rexona Run 2024 berjalan lancer dan sukses, bahkan menawan. Melibatkan 3.500 […]
Mengantisipasi perubahan iklim dengan gaya hidup higienis, PT Unilever Indonesia, Tbk. kembali menggelar Indonesia Hygiene Forum (IHF) yang kali ini memasuki kali pelaksanaan kesepuluh. Sebagai forum yang menjembatani kolaborasi antara seluruh pihak yang terkait dalam Kesehatan dan higienitas, IHF berkomitmen memberikan edukasi mengenai pentingnya hidup bersih dan higienis melalui topik-topik yang relevan dengan kondisi terkini.
Tak lepas, beriring suhu di berbagai belahan Dunia terus melonjak, sehingga 2023 diprediksi menjadi tahun terpanas dalam sejarah. Di balik fakta ini, timbul begitu banyak dampak; seperti naiknya permukaan laut, polusi udara, punahnya aneka spesies mahluk hidup, krisis pangan, dan yang tak kalah nyata: ancaman terhadap Kesehatan.
Dihadiri sejumlah asosiasi di bidang Kesehatan dan higienitas, komunitas Ibu, hingga komunitas Pemerhati Lingkungan, kali ini IHF mengupas betapa isu perubahan iklim yang ada di depan mata, yang kiranya tidak hanya mengancam kelestarian alam, namun juga Kesehatan keluarga.
Nurdiana Darus selaku Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia, Tbk. menerangkan, “Selama 90 tahun beroperasi di Tanah Air, Unilever Indonesia senantiasa berkomitmen meningkatkan Kesehatan dan higienitas masyarakat, sejalan dengan strategi “The Unilever Compass”. Selain mengakselerasi lahirnya produk-produk kebersihan dan higienitas berkualitas yang mampu melindungi masyarakat dari risiko Kesehatan yang kini semakin kompleks, kami senantiasa mempersembahkan berbagai bentuk edukasi bertema kesehatan dan higienitas.”
“Kali ini, Unilever Indonesia menjadikan IHF edisi ke-10 sebagai sarana dalam merangkul berbagai pihak, mulai dari Pemerintah, Akademisi, Praktisi Kesehatan dan Lingkungan, hingga tim R&D kami, untuk bersama-sama meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya penerapan PHBS sehari-hari, khususnya di tengah kondisi perubahan iklim yang kian meresahkan,” lanjut Nurdiana Darius.
Peran Penting Sanitasi dan Kebersihan Lingkungan
Terkait hal tersebut, dr. Anas Ma’ruf, MKM, Direktur Penyehatan Lingkungan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI menyampaikan, “Menyikapi perubahan iklim, perlu diketahui bahwa 24% kematian di Dunia disebabkan oleh penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan modifikasi lingkungan untuk menurunkan kejadian penyakit, salah satunya dengan peningkatan sanitasi.”
Lanjutnya,”Maka, sanitasi dan kebersihan lingkungan memiliki peran penting dalam Enam Pilar Tranformasi Kesehatan yang digalakkan oleh Kemenkes RI. Kemenkes RI juga memiliki kebijakan untuk medorong perubahan perilaku. Kami percaya, program adaptasi perubahan iklim di bidang Kesehatan dapat dilakukan dengan kolaborasi dengan kerjasama semua pihak mulai dari Pemerintah, Swasta, Perguruan Tinggi, dan masyarakat. Oleh karena itu, kami mengapresiasi terlaksananya Indonesia Hygiene Forum sebagai salah satu kegiatan yang membantu pemerintah dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.”
Dr. Budi Hartono, S.Si., M.K.M, Sekretaris Departemen Kesehatan Lingkungan – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menjelaskan, “Mobilitas manusia yang kian meningkat menjadi sarana efektif penularan dan penyebaran penyakit. Begitu juga dengan kerusakan lingkungan, yang memperburuk kualitas hidup dan Kesehatan serta meningkatkan kerentanan terhadap penyakit. Contohnya di dalam air yang terkontaminasi, ada begitu banyak jenis bakteri, virus dan parasit yang mengancam kesehatan, sehingga masyarakat harus menghindari atau mengurangi pajanan dari air yang tercemar tersebut.”
Senada dengan hal tersebut, Firdza Radiany, Inisiator Pandemic Talks sekaligus Praktisi Komunikasi Kesehatan dan Lingkungan menjabarkan, “Fakta menyebutkan bahwa 58% penyakit menular pada manusia dipengaruhi oleh krisis iklim. Krusial bagi kita semua untuk memulai gaya hidup berkelanjutan, yaitu gaya hidup yang memperhatikan keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan manusia dan kelestarian alam. Hal sederhana yang bisa kita lakukan antara lain lebih bijak dalam mengonsumsi makanan, mengelola sampah, mulai menggunakan transportasi umum, hingga memilih produk-produk higienitas yang berkualitas sekaligus lebih ramah lingkungan secara bahan kandungan mau pun kemasan.”
Ernest Basarah, R&D Head of Home Care PT Unilever Indonesia, Tbk. menanggapi, “Menanggapi kebutuhan yang semakin urgent terhadap produk-produk kebersihan dan higienitas yang mampu menjawab tantangan perubahan iklim, Unilever Indonesia mengedepankan teknologi terkini yang mendorong transisi tindakan pembersihan dan desinfeksi yang tadinya menggunakan bahan kimia menjadi bahan biologis, yaitu melalui teknologi probiotik. Selama ini probiotik dikenal sebagai 100% bakteri baik alami yang hidup berdampingan dengan manusia di alam sehingga lebih ramah lingkungan, namun tetap memiliki keunggulan superior dalam membunuh kuman. Solusi ini kami hadirkan dalam bentuk produk desinfektan dengan Bioshield Protection, yang mampu membunuh 99,9% kuman dan memberikan perlindungan terhadap pertumbuhan kuman dan jamur penyebab alergi hingga 3 hari.”
“Lebih dari itu, sejalan dengan komitmen Clean Future yang diluncurkan divisi Home Care Unilever secara global tahun 2020 lalu sebagai langkah penting menuju komitmen net zero emissionsdari produk-produk kami pada tahun 2039, kami menggunakan pendekatan teknologi material yang mengoptimalkan ukuran dan berat kemasan, serta mengembangkan material alternatif untuk menggantikan plastik,” lanjut Ernest Basarah.
“Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, Unilever Indonesia akan terus memainkan peranan sebagai produsen untuk mencegah permasalahan kesehatan di balik perubahan iklim dengan cara mengembangkan inovasi secara bertanggung jawab, memastikan ketersediaan produk, menyediakan produk yang berkualitas dan aman, serta memberikan edukasi berkelanjutan. Semoga pelaksanaan IHF akan semakin mempererat kerja sama dari semua pihak dalam menciptakan bumi dan keluarga Indonesia yang lebih sehat dan higienis,” tutup Nurdiana Darius.
Jakarta, 13 Juni 2018 – Tak henti memberikan apresiasi kepada konsumen setianya, itulah yang dilakukan oleh Confidence. Brand popok dewasa yang teruji klinis oleh Australian Dermatologist sebagai popok dewasa yang aman bagi kulit sensitif, dan telah meraih banyak penghargaan baik dari dalam maupun luar Negeri, kini bekerjasama dengan Alfamart seluruh Indonesia, mengadakan program berhadiah bertajuk […]
Tak semua masyarakat mengetahui tentang akses layanan kesehatan yang ada saat ini membuat sebagian masyarakat tidak mendapatkan akses layanan kesehatan yang optimal. Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 terkait pengetahuan masyarakat Indonesia akan kemudahan akses ke rumah sakit menunjukkan sebanyak 36,9% menyatakan sulit dan 37,1% menyatakan mudah. Melihat hal tersebut, […]
Jakarta, 18 Agustus 2018 – Semenjak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia lancar menebarkan ajakan betapa pentingnya pembentukan tumbuh kembang anak pada 1000 hari pertama atau masa periode emas, diharapkan berujung kian lekat di telinga masyarakat luas. Ada catatan yang perlu diketahui mengenai 1000 hari yang terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada 2 […]