Anak-anak merupakan generasi penerus, sehingga sangat penting untuk memenuhi kebutuhan mereka sedari awal, termasuk asupan bernutrisi untuk tumbuh kembang mereka. Selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh anak, nutrisi juga mendukung optimalisasi perkembangan otak dan kecerdasan anak. Makanan sehat memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, dan membantu anak-anak membentuk kebiasaan makan yang baik sejak dini. Sejalan dengan komitmen […]
Membaca diperlukannya mencetak talenta unggul tenaga ahli di bidang desain chip untuk mendukung perkembangan industri semikonduktor Nasional, POLYTRON — Perusahaan terbesar dan terkemuka di bidang elektronik di Indonesia — dan ICDEC sukses menggelar pelatihan Desain Chip.
Gelar acara yang merupakan pelatihan desain chip batch pertama yang berlangsung di Kudus dari bulan Oktober hingga Desember 2024 ini menjadi langkah monumental dalam mencetak talenta unggul tenaga ahli di bidang desain chip untuk mendukung perkembangan industri semikonduktor Nasional.
Menawan tentu dari program pelatihan ini, khusus dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan mutakhir yang relevan di pasar global ini, melibatkan 50 Mahasiswa yang lolos seleksi dari total 333 Mahasiswa dari berbagai Universitas di Indonesia.
Kiranya digelarnya program ini terkait laporan Korn Ferry, bahwa Indonesia diprediksi kekurangan 18 juta tenaga kerja ahli pada 2030, dengan sektor manufaktur menjadi yang paling terdampak. Maka program ini bertujuan menjawab tantangan tersebut sekaligus memanfaatkan bonus demografi Indonesia pada 2030 melalui kolaborasi multipihak.
ICDEC merupakan organisasi non profit yang diinisiasi oleh Polytron bersama 16 Universitas di Indonesia ini bertujuan mengembangkan sumber daya manusia dan teknologi di bidang Rangkaian Terintegrasi (Integrated Circuits) di Indonesia.
Bertabur Dukungan Untuk Mencetak Talenta
Tak terbantahkan menawannya, turut mendukung mitra global seperti IMEC Belgia, Cadence Asia Pasifik, dan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Urusan Komersial, serta kementerian terkait seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Dan pelatihan selama 900 jam ini, setara dengan 20 SKS (Satuan Kredit Semester), mencakup teori dasar hingga praktik langsung menggunakan perangkat lunak Cadence dan perangkat keras FPGA board.
Peserta juga mendapatkan pembinaan dari para ahli dan wawasan mengenai tren terbaru di industri semikonduktor.
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek, Dr. Fauzan Adziman menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif program pelatihan kolaborasi antara POLYTRON dan ICDEC ini. “Program bina talenta ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta. Dengan target jika talenta desain chip sudah terpenuhi, maka Indonesia dapat menjadi produsen bukan lagi menjadi konsumen. Hal ini menyusul perkembangan industri mobil listrik yang terus berkembang tentu membutuhkan perangkat chip dalam jumlah besar.” ungkap Dr. Fauzan Adziman.
Muhammad Aiman Syawal, Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Hasanudin dan merupakan salah satu peserta program pelatihan menyampaikan, “Selain pelatihan secara teknis, program pelatihan ini menyediakan wadah untuk menjalin koneksi dengan Mahasiswa dari berbagai Universitas yang memberikan saya kesempatan belajar dari berbagai jenis persepektif. Saya berharap POLYTRON dapat terus mengembangkan minat belajar para mahasiswa melalui program pelatihan seperti ini untuk mencetak sumber daya manusia yang inovatif.”
Sementara itu, Chief Operating Officer POLYTRON, Roberto Setiabudi Hartono dalam sambutannya menyampaikan, “Kami memulai inisiatif ini dengan kolaborasi multipihak, menghimpun dukungan dari berbagai universitas di seluruh Indonesia untuk mendorong program pelatihan desain chip, yang juga mendapat dukungan dari sejumlah Doktor dan Profesor dari Universitas-Universitas di Indonesia.”
Lanjutnya,”POLYTRON sepenuhnya mendukung inisiatif ini dengan memberikan peluang maksimal bagi talenta muda terbaik Indonesia, yang akan menjadi penerus kita di masa depan. Kami dengan bangga mengumumkan bahwa program ini telah menghasilkan beberapa desain siap pakai, hasil dari kerja keras para peserta dan bimbingan mentor dari universitas-universitas terbaik di Indonesia.”
“POLYTRON sepenuhnya mendukung inisiatif ini dengan memberikan peluang maksimal bagi talenta muda terbaik Indonesia, yang akan menjadi penerus kita di masa depan. Kami dengan bangga mengumumkan bahwa program ini telah menghasilkan beberapa desain siap pakai, hasil dari kerja keras para peserta dan bimbingan mentor dari Universitas-Universitas terbaik di Indonesia.” kata Roberto Setiabudi Hartono.
Pada kesempatan yang sama, Business Development Specialist POLYTRON, Jeogianto menyampaikan bahwa, “Program pelatihan ini menjadi bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045, di mana pembangunan sumber daya manusia menjadi salah satu pilar utama. POLYTRON berkolaborasi dengan ICDEC sebagai inisiator program ini menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan talenta muda untuk industri semikonduktor di Indonesia.
Kedepannya POLYTRON mengajak mitra nasional dan internasional untuk terlibat dalam pengembangan Pendidikan desain chip di Indonesia.
Head of Culture Development POLYTRON, David Setyadi Rahardjo menegaskan kolaborasi ini diharapkan menjadi awal dari langkah besar menuju kemandirian teknologi nasional. “Tentunya, kami terus berharap program pelatihan ini tidak hanya berhenti di gelombang pertama saja. Dalam beberapa waktu ke depan, kami berupaya untuk menghadirkan kembali program pelatihan serupa sehingga ini bisa menjadi sebuah konsistensi dalam mencetak sumber daya unggul dalam mendukung pengembangan industri semikonduktor di Indonesia.” David.
Pada acara penutupan, para perwakilan peserta menampilkan berbagai demo hasil pekerjaan yang mereka dapat selama program pelatihan. Materi tersebut meliputi fundamental of semiconductors, ASIC/ FPGA Design Engineer, VLSI Design Engineer – Analog IC Design, VLSI Design Engineer – Digital IC Design dan Final Project – ANN Processor Design.
Bukan tanpa sebab bila IKEA, peritel perlengkapan rumah tangga asal Swedia, berkomitmen mengurangi jejak karbon, yaitu dengan menyediakan tempat pemberhentian bus untuk Bus Rapid Transit (BRT) dan area tempat parkir khusus untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di toko IKEA Kota Baru Parahyangan. Hal itu kiranya juga merupakan komitmen IKEA dalam mengurangi jejak karbon dalam strategi […]
PT Nuon Digital Indonesia (“Nuon”) kembali menunjukkan perannya sebagai penggerak industri gim Nasional dengan menyelenggarakan acara Main Bareng (MaBar) gim lokal usai mengikuti Rapat Koordinasi Implementasi Perpres 19/2024. Acara, berlangsung di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, merupakan bagian dari kampanye Ayo HARGAI bertajuk “Bangga Main Gim Lokal” dan menjadi sorotan penting […]
Catatan indah, tentu, ketika dikatakan anak muda adalah agen perubahan. Terlebih, dengan kehidupan masa kini yang serba digital dan kemahiran mereka dalam teknologi sebagai digital native, anak-anak muda adalah ujung tombak transformasi digital di Indonesia untuk mencapai target ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Untuk mencapai target itu, Indonesia memiliki modal yang bagus: bonus demografi. Badan Pusat Statistik […]