01 Oktober 2018 @Galeri Indonesia Kaya, Mall Grand Indonesia, Jakarta
Ringkasan film pendek berdurasi 8 menit yang dapat disaksikan melalui di kanal Youtube Indonesia Kaya mulai 2 Oktober 2018, dibuat dari hasil kerjasama Titimangsa Foundation dengan Fourcolours Films dan didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, dipersembahkan dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober.
Film bergenre drama karya penulisan dan disutradarai oleh Kamila Andini, — anak dari sienas Garin Nugroho — peraih penghargaan sebagai Best Youth Feature Film di Asia Pacific Film Festival 2017 melalui film ‘The Seen and Unseen’ atau ‘Sekala Niskal’ dan Grand Jury Prize di Tokyo Filmed 2017, mengangkat kisah seorang perempuan buta bernama Sekar yang menjadikan Batik buatan ibunya sebagai seluruh dunianya.
Sekar, diperankan oleh Sekar Sari, mencintai seluruh bagian dari Batik tanpa pernah melihatnya. Setiap kali Ibunya (diperankan oleh Christine Hakim) membuat batik dengan canting dan lilin, Sekar selalu mendampingi. Untuk mencium bau lilin, bau pewarna, suara kibaran kain, suara kompor dan cap.
Lalu ibunya akan memintanya duduk di depannya membiarkan Sekar meraba lilin yang telah ia tempelkan dan Sekar akan menebak motif tersebut. Semua tentang Batik adalah harmoni bagi Sekar. Dunia adalah Batik untuk Sekar dan ibunya.
Hingga akhirnya Sekar bertemu dengan seorang pria pembuat perak yang membuatkannya motif Batik. Pria muda — diperankan Marthino Lio — itu menghidupkan Batik dengan cara yang lain.
Melihat kedekatan sang putrinya, Ibu Sekar sangat mengkhawatirkan hubungan mereka. Sebagai Ibu, keinginannya terus menjaga Sekar seperti ia menjaga Batik tulisnya. Tapi Sekar bukan sehelai kain, ia ingin menjaga Batik dengan caranya sendiri.
Lewat sebuah kain bermotif kawung, Ibu Sekar pun memanjatkan doa dan harapannya.
Anisa Syaini
Foto : EPR