Selepas dari aktivitas yang padat, setiba di rumah bersisian dengan keluarga, dan untuk meredakan rasa lelah pikiran dan fisik, waktunya melalui kegiatan ilihan yang menawan. Salah satunya, menikmati tayangan menawan melalui televisi. Kian memukau tampilan tayangan, ketika hadirkan Samsung Vision AI, yang dikatakan menjadi pendamping pintar. Samsung Vision AI yang diperkenalkan oleh Samsung Electronics merupakan […]
Permasalahan sampah di Indonesia tergolong sudah sangat pelik dan untuk menyelesaikannya perlu waktu yang tidak sebentar.
Catatan timbunan sampah tahun 2020 di Indonesia, menembus angka 67,8 juta ton per tahun, dan diperkirakan akan meningkat 5% setiap tahunnya, dari jumlah ini. Dan, 15%-nya adalah sampah plastik.
Untuk itu, Pemerintah menargetkan angka pengurangan sampah hingga 30% tahun 2025, diiringi dengan dicanangkannya berbagai regulasi dan gerakan yang menegaskan pentingnya kolaborasi dari seluruh pihak untuk ikut andil mengurai permasalahan sampah.
Semua pihak dalam rantai nilai sampah tentu perlu berbagi peran melakukan aksi nyata. Itu yang juga ditunjukkan PT Unilever Indonesia, Tbk. Kali ini menggandeng para pakar di bidang Ilmu Sosial untuk menggali lebih dalam dan mencari solusi permasalahan sampah plastik dari berbagai kajian humaniora melalui diskusi bertema “Plastik dan Evolusi Perilaku Manusia”.
Sejalan dengan gerakan #GenerasiPilahPlastik dari Unilever Indonesia, acara, ini bertujuan untuk menggerakkan semua pihak, termasuk masyarakat luas untuk turut melakukan aksi nyata, dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat mereka.
Erik Armundito, S.T., M.T., Ph.D, Perencana Madya pada Direktorat Lingkungan Hidup Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), di acara diskusi “Plastik dan Evolusi Perilaku Manusia”, berlangsung pada 16 November 2021, dengan MC Nadia Mulya, mengungkapkan, “Peran individu dan masyarakat sangat penting untuk mewujudkan target Nasional penanggulangan sampah, termasuk sampah plastik. Lima hal terkait penanganan dan pengelolaan sampah yang menjadi kunci agar terjadi perubahan sosial dan perilaku masyarakat.”
Kelima hal tejkait penanganan sampah, diurai Erik Armundito, diawali : Peraturan Perundangan dan Turunannya, yang mengatur tentang pengelolaan dan pengolahan sampah mulai dari hulu sampai hilir. Kedua, Peningkatan Pemahaman Terhadap Masyarakat, yang bisa melalui sosialisasi, pendampingan, kampanye pelatihan, hingga datang ke sekolah-sekolah. Yang ketiga, Tokoh Panutan, yaitu mereka yang memiliki komitmen terhadap pengelolaan sampah, bisa jadi pejabat, wakil rakyat, tokoh agama, tokoh masyarakat, atau pun dari public figure. Keempat, Penyediaan Fasilitas-Fasilitas Pengelolaan Sampah, dan yang kelima dan yang terpenting: Penegakan Hukum.
“Kelima poin tersebut sudah ada dalam rencana pembangunan jangka menengah kita di tahun 2020-2024 dan juga sudah masuk di rencana pembangunan Nasional jangka panjang. Dalam merealisasikannya, tentunya kolaborasi bersama seluruh pihak, termasuk pihak produsen dan konsumen, sangat dibutuhkan,” ujar Erik Armundito.
Di acara diskusi “Plastik dan Evolusi Perilaku Manusia”, berlangsung pada 16 November 2021, menghadirkan pembicara Dr. Yosefina Anggraini, S.Sos, M.Si., Antropolog dan Pengajar LPEM FEB UI, Dr. Arie Sujito, S.Sos, M.Si., Sosiolog dan Pengajar FISIPOL Universitas Gadjah Mada, dan Tara de Thouars, BA, M. Psi., Psikolog Klinis, Maya Tamimi, Head of Sustainable Environment Unilever Indonesia Foundationmenyampaikan, “Merupakan tanggung jawab dan komitmen jangka panjang kami untuk turut membantu mengatasi permasalahan sampah, terutama sampah plastik di Indonesia. Kami percaya bahwa plastik memiliki tempatnya di dalam ekonomi, tetapi tidak di lingkungan kita. Hal ini sejalan dengan komitmen global bahwa selambatnya tahun 2025.”
Maya Tamimi mengurai komitmen yang dimaksud, bahwa Unilever akan: (1) Mengurangi setengah dari penggunaan plastik baru, (2) Mendesain 100% kemasan plastik produknya agar dapat didaur ulang, digunakan kembali atau dapat terubah menjadi kompos, dan (3) Membantu mengumpulkan dan memroses kemasan plastik lebih banyak daripada yang dijual.
Untuk mencapai komitmen tersebut, lebih jauh Maya Tamimi menjelaskan, Unilever Indonesia telah menerapkan upaya dari hulu ke hilir, mulai dari mendesain produknya hingga ke paska penggunaan kemasan oleh konsumen. “Edukasi ke masyarakat dan khususnya konsumen menjadi salah satu fokus yang kami lakukan. Misalnya, baru-baru ini kami meluncurkan gerakan #GenerasiPilahPlastik untuk mengajak masyarakat menjadi generasi yang lebih peduli lingkungan dan lebih bertanggung jawab terhadap kemasan yang mereka gunakan, terutama kemasan plastik.”
“Maka kami percaya jika konsumen atau masyarakat bergerak bersama kami, kita bisa menghasilkan dampak yang lebih signfikan dalam menciptakan lingkungan yang lestari, lebih bersih dari sampah. Hari ini kami menggelar diskusi mendalam bersama para pakar di bidang Ilmu Sosisal untuk menyoroti permasalahan, ini lebih mendalam, sehingga kita bisa sama-sama memetakan kaitan permasalahan sampah plastik dengan perilaku manusia, serta mendiskusikan solusinya.”
Momen di setiap pergantian tahun, restoran McDonald’s tak surut menggelar Program menawa. Jelang menginjak tahun 2021 — di antaranya — McDonlad’s menawarkan pilihan menu Prosperity, dengan kembali menghadirkan Beef Prosperity Burger serta varian baru yaitu Fish Prosperity Burger dan Golden Mayo Cheese Steak Burger pada 4 Januari 2021. yang kehadirannya selalu ditunggu oleh para konsumen […]
Salah satu kunci kesuksesan dalam mendidik anak, terlebih pada masa anak menghadapi masa remaja, adalah komunikasi lancar. Maka ketika komunikasi orang tua dengan anak tidak maksimal atau yang terjadi buntu, maka anak atau remaja tadi mencari orang atau komunitas yang mau dan mampu menampung kegelisahan dirinya yang sudah merasakan guncangan psikologi menuju masa kedewasaan. Kiranya […]
Merebaknya pandemi ditahun 2020 telah mengubah banyak aspek kehidupan sehari-hari masyarakat banyak, terutama pada aspek kesehatan. Di tahun 2021, ini kiranya menjadi titik tolak transisi di mana masyarakat perlahan mulai kembali beraktivitas dengan protokol kesehatanm bangkit dan bergerak maju di era normal yang baru. Meski saat, ini masih menghadapi tantangan akibat pandemi COVID-19, namun . […]