Hadir di Dataran Tinggi Bandung yang Indah. Menjelajahi warisan Budaya Sunda dan keindahan alam yang menawan di Dago Pakar, Hotel Indigo, bagian dari jaringan hotel luxury and lifestyle IHG Hotels & Resorts, merupakan propertinya yang kedua. Setiap Hotel Indigo memiliki keunikan tersendiri sesuai lokasinya, mengambil inspirasi dan energi dari Budaya lokal untuk memberikan pengalaman yang […]
Jakarta, 16 April 2018 – Lebih dari 30 tahun menaklukkan kubu-kubu seni di berbagai kota besar dunia, Jais Darga seorang art dealer perempuan pertama Indonesia, membagikan kisahnya dalam buku otobiografi, ‘Jais Darga Namaku’. Buku yang mengisahkan seluruh perjalanan hidup seorang Jais Darga sejak lahir hingga akhirnya merasakan manisnya kesuksesan. Buku ini ditulis oleh seorang penyair, Ahda Imran. Acara peluncuran digelar oleh Titimangsa Foundation sebagai yayasan nirlaba yang dibentuk Happy Salma, bertempat di Pondok Indah Golf Course, Jakarta. (12/4)
Jais Darga memberikan sambutan pada peluncuran buku otobiografinya yang berjudul Jais Darga Namaku
Jais Darga berasal dari keluarga menak Sunda. Memulai perjalanan masa mudanya dengan berkelana di dalam dunia anak muda kota Bandung periode 1970an, hingga mengenal bisnis seni rupa di Paris, London, Amsterdam, New York, Singapura dan Hongkong. Buku ini mengisahkan perjalanan hidup seorang perempuan Indonesia dengan seluruh ambisinya. Ambisi yang membuatnya dikenal sebagai Jais Darga atau Madam Darga, seorang art dealer internasional di Paris. Ia telah memulai kariernya di industri seni sejak tahun 1980-an ini, berprofesi sebagai art dealer dengan jam terbang tinggi dan memiliki reputasi baik dalam mendatangkan karya-karya seni kelas kaliber ke tanah air.
Buku Otobiografi ‘Jais Darga Namaku’ ini disajikan dengan teknik prosa yang tak hanya terinspirasi kisah Jais Darga saja, tetapi mengisahkan pergulatan hidup seorang perempuan, seorang anak, seorang istri dan ibu. Berbaur dengan ambisi dan pergulatannya dalam dunia bisnis dan ada banyak lapisan kisah yang tersimpan. Kisah perempuan dalam kesepiannya, kegelisahannya, kesakitan, penghianatan dan penghinaan.
‘’Kisah perjalanan hidup saya memang hanya bisa ditulis oleh seorang teman baik. Ahda Imran, yang merupakan penulis puisi dan penyair yang karya-karyanya sudah sering dibuat pementasan teater, adalah teman baik saya yang mampu mengolah cerita-cerita hidup saya yang saya sampaikan padanya menjadi sebuah buku seperti ini. Dengan diluncurkannya buku ini, saya harap dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca akan kehidupan saya sebagai art dealer, dan saya ingin yang membaca buku saya dapat bekerja keras tidak mengenal lelah dalam memulai dan melakukan bisnis lukisan di luar negri dan tidak takut bersaing dengan bangsa lain.” ujar Jais Darga.
Sebagai penulis buku Otobiografi ‘Jais Darga Namaku’ ini, Ahda Imran ingin mengajak pembacanya untuk mengenal lebih dekat sosok Jais Darga. “Awalnya saya hanya mengetahui Jais Darga itu art dealer internasional. Itu pengetahuan yang umum, dan saya tidak merasa puas. Akhirnya saya bertemu dan berkenalan dengan Jais Darga di tahun 2013. Sejak itu saya diajak masuk ke dalam dunianya, dunia seorang yang mempunyai ambisi keras hingga sukses dan menjadi tokoh inspiratif.” ujar Ahda Imran.
“Tidak hanya perjalanan kariernya, saya dibawa ke dalam semua ingatan tentang kisah masa lalunya. Sering saya mengejar jawaban-jawaban yang saya anggap tidak memuaskan demi mendapatkan gambaran utuh seperti saya inginkan, untuk kemudian menafsirkannya. Tentang hal itu, Jais Darga bukan hanya terbuka bercerita, termasuk untuk hal-hal yang paling tak terduga. Ia juga tak pernah memasuki wilayah kebebasan saya sebagai penulis. Jais tahu benar, saya sebenarnya tidak sedang menulis tentang dirinya, melainkan kisah dunia perempuan dengan semua pergulatan untuk mempertahankan eksistensi, ambisi, dan kedaulatan dirinya”, tambah Ahda Imran.
Gagasan di balik peluncuran buku otobiografi‘Jais Darga Namaku’ dapat dikemukakan dikarenakan para sahabat yang menjadi saksi mata dari perjalanan hidupnya dan selalu memberi inspirasi padanya.
Jakarta, 9 Maret 2018 – Terus melangkah, taking action, belajar tanpa henti, membangun kecantikan di wajah-wajah yang siap untuk bertransformasi dengan sentuhan tangan seorang make-up artist. Maka percayalah pada the power of make-up. Demikian ditutur oleh Bennu Sorumba, Make Up Artist papan atas para Diva Indonesia, seperti Rossa, Krisdayanti, Syahrini, dan deretan selebriti lainnya, termasuk […]
Jakarta, 12 April 2018 – Pertumbuhan teknologi semakin pesat hingga akhirnya terbentuk sebuah portal website yang menjual furniture asli Indonesia dengan nama Fabelio.com pada waktu itu. Menyambut hari Kartini mendatang Fabelio.com berkolaborasi dengan 3 Visual Artis Perempuan, dengan menjadikan produk Fabelio.com sebagai “kanvas kreatif” dalam menunjukan bentuk ekspresi mereka dengan tema Karya Kita Kartini yang mengangkat semangat Kartini […]
Memperingati ‘Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak’, Dewan Riset Daerah Prov. DKI Jakarta (DRD Jakarta) bekerjasama dengan Kajian Pengembangan Perkotaan Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, menyelenggarakan webinar publik. Acara mengangkat tema “Perempuan Bicara tentang Perempuan: Peran Perempuan dalam Ketahanan Ekonomi Rumah Tangga selama Masa Pandemi Covid-19 di Daerah Perkotaan”, khususnya di […]