TITIMANGSA — bergerak di bidang budaya, terutama seni pertunjukan – yang didirikan Happy Salma dan Yulia Evina, berkolaborasi dengan Perkumpulan Nasional Teater Indonesia (PENASTRI, didirikan pada Oktober 2020 di Indonesia sebagai konsolidasi para pegiat teater untuk membangun ekosistem teater Indonesia), menghadirkan Festival Teater Indonesia (FTI) 2025. Acara ini digagas oleh founder Titimangsa Happy Salma dan Direktur Titimangsa, Pradetya Novitri, serta didukung […]
Setelah berhasil menyisihkan 20.000 kontestan lain dalam kompetisi yang berlangsung selama 8 minggu, 6 finalis melangkah menuju grand final ‘JOOX Karaoke Superstar’ yang merupakan laga akhir perjalanan, untuk mewujudkan mimpi menjadi seorang superstar.
Ke-6 finalis ‘JOOX Karaoke Superstar’ adalah :
Yotari Kezia
Finalis wanita berusia 21 tahun asal Surabaya, pemiliki hobi menyanyi, ini dari semasa duduk di bangku sekolah sudah rutin mengikuti beragam lomba dan ajang pencarian bakat.
Bagi Yotari, ketika menjadi salah satu kontestan “Indonesian Idol” adalah pengalaman paling menyenangkan. Tak lain, karena dirinya juga mampu melaju hingga tahap 50 besar mengalahkan ribuan peserta saat itu.
Tentu, ini menjadi bukti kemampuan Yotari dalam bidang tarik suara tidak diragukan lagi. Bagi Yotari, menyanyi merupakan hal yang bisa mengubah hidup.
Vanessa Axelia
Dalam tarik suara, finalis wanita yang juga berasal dari Surabaya, ini memiliki segudang prestasi. Dari sana, ia berhasil mengolek 150 Piala yang ia dapat dari mengikuti berbagai lomba.
Kian bersinar karier wanita berusia 21 tahun, dilengkapi berhasil masuk “Top 8 Nez Academy” pada tahun 2013. Dan, Top 16 dalam ajang ‘The Voice Indonesia 2016’. Menariknya, saat mengikuti blind audition, penampilan Vanessa berhasil memukau keempat Juri : Judika, Agnes Mo, Kaka ‘Slank’ dan Aro Lasso.
Pengalaman berkesan lainnya adalah ketika masuk dalam 10 bsar ‘The Best Blind Audition’ tingkat dunia.
Nafa Awalia Zulfahreza
Akrab disapa Nafa. Finalis asal Jakarta, berusia 18 tahun, ini merupakan Juara harapan 3 “Abang None Cilik”. Ia penyandang Juara I dalam Singing Competition yang diselenggarakan Lotte Fatmawati, dan Juara II “Saman Competition” di SMA Islam.
Di luar itu, ia gemar berlatih pencak silat.
Rana Meysa
Juara 1, 2 dan 3 dalam kompetisi menyanyi lagu tradisonal yang diselenggarakan di kotanya, Banyuwangi – Jawa Timur, ini juga pernah berpartisipasi dalam acara tahunan “Solo International Performing Arts” 2013 sebagai traditional singer, serta menjadi “Top 20 Bigo Voice Indonesian” season kedua.
Di kota kelahirannya, wanita 23 tahun, ini tergabung dalam band aliran indie dan telah merilis beberapa single.
Beriring kegiatannya yang cukup sarat sebagai penyanyi, Rana mampu menyelesaikan pendidikannya di jenjang akademi untuk jurusan Kesehatan, bahkan berhasil lulus dengan peringkat cum laude.
Anindita Maharani Setyoningrum
Finalis Anindita juga mengantungi pengalaman seru dalam dunia musik. Seperti, berduet dengan Marion Jola dalam “I Can See Your Voice Indonesia”. Dan pernah mendapatkan jalur Fast Track dalam ajang “The Voice Indonesia” season 2.
Dari kedua ajang besar itu pula nama wanita, 19 tahun dari Bekasi, yang menyalurkan hobi nyanyi dengan meng-cover lagu melalu platform Instagram, ini dikenal banyak orang.
Tengku Bahdar Novian
Merupakan satu-satunya finalis pria, Bahdar asal kota Medan, juga pernah menorehkan berbagai prestasi. Antara lain di kota Pontianak untuk mewakili kampus dalam ajang menyanyi pop se-Indonesia dan mendapat Juara III.
Pria berusia 24 tahun, yang mengidolakan pelantun Tantri ‘Kotak, ini juga pernah mengikuti ajang “Rising Star” dan “I Can See Your Voice” season 3.
Jakarta, 25 Februari 2018 – Iklan KFC yang unik sedang menjadi trending topik di berbagai media termasuk sosial media. Di Twitter sendiri iklan ini telah berkali-kali diposting dan di retweet oleh penggunanya. Ada apa? KFC terpaksa menutup sementara 900 gerainya di London karena kekurangan pasokan ayam, ini tentu menjadi hal yang serius bagi bisnisnya. Semenjak pekan […]
12 Januari 2019 @Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia – Jakarta Ada sejumlah faktor yang memperkuat “Nyanyian Sunyi Revolusi”, pagelaran teater persembahan Titimangsa Foundation bekerjasama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation, menyasar penonton kalangan para milenials, Dari sisi kisah saja memukau. “Nyanyi Sunyi Revolusi” bercerita tentang hidup seorang Penyair besar Indonesia, Amir Hamzah, dalam hubungannya dengan percintaan […]
Di abad milenial ini, banyak kaum muda pria maupun wanita, yang memilih tren berbeda untuk masa depan mereka. Menikah atau berumah tangga tak lagi jadi tujuan utama. Bila pun di antaranya masih saja sendiri, adanya sejumlah alasan. Seperti dilansir dari self.com, ini ada beberapa catatan dan keberuntungan yang justru hanya dapat didapatkan oleh para stylishion […]