Acara tahunan Dia.Lo.Gue Artspace yang menggelar program mentoring EXI(S)T hasil gagasan Hermawan Tanzil Hermawan, desainer grafis sekaligus pendiri LeBoYe dan FX Harsono, seniman dan edukator lulusan STSRI ‘ASRI’ Yogyakarta, mengangkat tema Exi(S)T #7, kembali mengajal seniman muda berbasis di Jakarta.
Untuk bersama dan berpartisipasi dalam rangkaian lokakarya, diskusi dan pameran di acara yang berlangsung mulai tanggal 6 Desember 2018 hingg 13 Januari 2019, bertempat di Dia.Lo.Gue Artspace, kawasan Kemang – Jakarta Selatan.
Setelah proses kuratorial selama 5 bulan, para seniman merampungkan ide mereka dalam karya adalah :
1. Alexandra Karyn bertolak dari jargon “sejarah adalah sekarang” dalam bingkai media koran
2. Aziz Amri menampilkan performans yang merefleksikan relasi antara manusia sebagai obyek dengan penonton yang terinspirasi dari keadaan di masa kolonial
3. Ella Wijt menghadirkan jagat paralel berdasarkan sejarah lisan dan temuannya di situs yang personal baginya
4. Rummana Yamanie mengolah temuannya akan sosok wanita yang multi peran lewat performans
5. Semburat menggunakan strategi visual yang dipakai oleh grup Stamboel di masa lampau ke dalam konsep sinema yang menjadi kekhasan mereka
6. Sherchle tertarik pada zaman keemasan kerajaan di bumi Nusantara melalui serangkaian ilustrasi
7. Tandika Cendrawan menelusuri memori kolektif sebuah marga Tionghoa melalui dokumentasi mixed media
8. Yovista Ahtajida mengkritisi komodifikasi agama dalam kurun waktu tertentu melalui karya instalasi.
[]Dyah
Foto : EPR