Techno

Bersiap Melirik Cobot “UR”

Cobot, yaitu robot yang dirancang untuk dapat bekerja berdampingan dengan manusia secara aman, adalah segmen otomasi industri yang paling cepat berkembang, yang diperkirakan akan meningkat sepuluh kali lipat menjadi 34 persen dari semua penjualan robot industri di tahun 2025.
Demikian menurut Federasi Internasional Robotika (International Federation of Robotics/IFR).

Menariknya, cobot yang ringan, ringkas dan fleksibel dapat bekerja di ruang kecil dan di berbagai industri. Dengan fitur keamanan built-in, robot-robot ini aman untuk bekerja dari jarak dekat dengan manusia tanpa perlu memasang pembatas keamanan (tergantung pada penilaian resiko). Kian menawan, cobot yang membuat otomasi dapat diakses oleh semua bisnis dari berbagai skala, juga memiliki harga yang kompetitif.

Tak bisa dimungkiri, teknologi otomasi semakin diperlukan di Indonesia. Sementara penerapan otomasi dan robotik di Indonesia masih berada dalam tahap awal.

IFR pun menempatkan Indonesia di peringkat ke-41 secara global dalam hal adopsi otomasi dengan tingkat densitas robot sebanyak lima robot industri per 10.000 karyawan di tahun 2016, jauh di bawah rata-rata standar dunia sebanyak 74 robot industri.
Berangkat dari sanalah, pemimpin pasar di bidang robot kolaboratif (collaborative robot/cobot) yang berbasis di Denmark, Universal Robots (“UR”), berinvestasi secara besar-besaran di Indonesia.

Menawarkan solusi otomasi, mengembangkan jaringan mitra dan mempromosikan pemahaman akan dunia robotik, yang sejalan dengan roadmap Indonesia yang diluncurkan Pemerintah “Making Indonesia 4.0”. Yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari 10 negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030 dengan pertumbuhan PDB sebesar tujuh persen dan industri manufaktur yang berkontribusi hingga 26 persen.

Hal ini juga, terbilang industri manufaktur di Indonesia merupakan tulang punggung ekonomi negara, yang berkontribusi sebesar 20 persen dari PDB di tahun 2017, atau sekitar 203 miliar dollar AS (Rp 2.930 triliun).

Sektor ini telah mengalami pertumbuhan enam hingga tujuh persen setiap tahunnya selama beberapa tahun terakhir ini dan mampu menyerap lebih dari 25 juta tenaga kerja.

Seperti yang disampaikan Sakari Kuikka, General Manager, Asia Tenggara dan Oseania di “UR” pada acara demo cobot dari UR yang dipamerkan di ajang Indonesia Manufacturing 2018 Exhibition to JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, pada 5 Desember 2018 lalu, bahwa Indonesia dikatakan masih berada di tahap “baru lahir ”dalam hal penerapan Industri 4.0. Meskipun demikian, adopsi teknologi otomasi cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
“Kami melihat potensi besar untuk meningkatkan kesadaran dan adopsi otomasi robot sebagai pemacu Bangsa yang mendorong Indonesia menjadi pusat manufaktur terkemuka di kawasan Asia Tenggara dan masuk dalam 10 negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030.”

Kehadiran cobot di Indonesia sudah semenjak tahun 2013, adalah “UR” yang mendistribusikan melalui distributor teknologi Indonesia dan mitra integrator system yaitu PTDinamika, dan yang terbaru PT Handal Yesindo Sejahtera.

Kini, untuk meningkatkan pemahaman akan teknologi robot dan kompetensi teknis di Indonesia, “UR” menjalin kerja sama dengan para mitranya untuk menyediakan lokakarya langsung dan seminar cobot bagi masyarakat luas.

Dyah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *