Health

Pesona Tubuh ‘Gemuk’

Masalah kesehatan merupakan keadaan dimana seseorang merasa optimal secara fisik, mental dan sosial. Terbilang, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Kesehatan mental berupa kemampuan kognitif, emosi, serta kemampuan sosial merupakan hal yang sangat krusial di era teknologi informasi saat ini.

Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan mental tidak hanya tentang ketiadaan penyakit, tetapi juga kemampuan dalam mengendalikan tekanan hidup, dapat bekerja produktif, serta mampu berkontribusi di masyarakat.

Jadi perlu juga dipahami, gangguan kesehatan mental dapat menyerang siapa saja dan dapat berawal dari hal-hal yang kecil bahkan tidak disadari oleh yang bersangkutan.

Di antaranya, — di satu sisi — kulit gelap, tubuh tidak ramping dan tidak tinggi, tidak cukup pendidikan, adalah salah satu stigma sosial di Indonesia dewasa ini.

Beriring waktu, kemajuan teknologi dengan adanya media sosial maka kita secara langsung dapat memberikan perubahan terhadap kehidupan seseorang.

Didukung dengan fasilitas fitur dari media sosial tersebut, maka setiap orang pun bebas memberikan opininya, baik itu bersifat kritik, saran, pujian, bahkan cacian sekalipun.

Berangkat dari hal itu jugalah kiranya, diresmikannya Body Positivity Indonesia (BPI). Merupakan hasil gagasan Floranita Kustendro, C.Ht (hypnotherapist) dan Ririe Bogar (influencer), yang di BPI berperan sebagai konsultan.

Kehadiran Body Positivity Indonesia, — tepatnya terletak di Jalan Gandria III, Jakarta Selatan — seperti disampaikan oleh Floranita Kustendro juga Ririe Bogar di acara peresmian yang berlangsung di Nanny’s Pavilion, Gandaria City – Jakarta Selatan, untuk memberikan dan menyebarkan energi positif bagi semua gender, kalangan dan usia untuk dapat membangun kesadaran atas penerimaan dirinya dengan kondisi apa pun.

Di acara yang dipandu oleh Vitri, Ririe Boger, influencer bertubuh “lebih” pun berbagi cerita seputar yang ia alami. “Saya sering dibuat terpana ketika dulu itu sering dibilang ‘babon’ kecil.

Memang saya gendut dan juga jelek, namun saya tidak merasa sendiri berbadan besar ketika mengikuti sebuah audisi di sebuah televisi swasta Nasional di tahun 2005 itu. Dari sana saya bangkitkan kepercayaan diri, menghilang rasa kecil hati dan melakukan kegiatan dan meraih yang terbaik sesuai kemampuan. Perubahan memang harus dari dari diri sendiri.”

Jadi keberadaan BPI pun terbilang lengkap. Memiliki 3 nilai penting yaitu Trust and respect, Positive, dan Fun, dimana kegiatannya mencakup : Counseling,
Public workshop dan Positive Day, juga berfokus kepada pengembangan potensi diri secara optimal.
Bila BPI dinilai berperan serta dapat membangun kepercayaan dan mengembangkan potensi diri, karena tak sedikit dari masyarakat memandang dan menganggap bahwa Body Positivity itu adalah bagaimana seseorang peduli terhadap dirinya sendiri untuk menjadi sosok yang lebih baik.

“Maka dengan adanya peresmian terhadap Body Positivity Indonesia dan kegiatan sesi positif tersebut, diharapkan semua kalangan mulai tersadar dan tergerak untuk turut andil bersama kami dalam menyebarkan energi positif, meningkatkan self acceptance dan mengasah potensi diri secara optimal,” kata Floranita Kustendo.

[]Andriza Hamzah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *