Kebotakan bukanlah suatu kondisi yang membahayakan, tetapi menimbulkan dampak psikologis dan sosial bagi — tak hanya wanita, juga kaum pria pun — yang mengalami.
Begitu pun, rasa risau yang berujung berkurangnya percaya diri akibat mengalami kebottakan atau rambut menipis, jangan juga dibiarkan berlarut. Bersegeralah mencari penyebabnya dan dapatkan solusi yang pas.
Terlebih kini, kehadiran rangkaian produk untuk menangani permasalahan kulit kepala dan rambut, cukup marak dan beragam. Tinggal lagi jatuhkan pilihan yang tepat .
Adalah Erha Clinic. Sebuah klinik yang mengedepankan konsep personalized therapy, didukung tim dermatolog dan Dokter terbaik, produk-produk inovatif, dan layanan dengan peralatan medis teknologi terkini — didirikan tahun 1999 oleh dr. Ronny Handoko, SpKK(K) — bisa dijadikan solusi.
Namun sebelumnya, ketahui lebih dulu mengenai rambut. Terlebih, rambut pria dan wanita yang memiliki perbedaan.
Rata-rata manusia memiliki 100.000 folikel rambut di kepala. Setiap orang lahir dengan jumlah folikel yang tetap hingga dewasa dan jumlah folikel ini tidak dapat ditambah dengan cara apapun. Berkurangnya jumlah folikel adalah proses alami yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia, namun perawatan yang efektif mampu mempertahankan kesehatan rambut dan folikelnya.
Kerontokan rambut adalah kondisi terlepasnya rambut dari kulit kepala yang dapat mempengaruhi pria dan wanita pada segala usia. Selain menyebabkan hilangnya perlindungan alami dari sinar matahari dan gangguan penampilan, kerontokan rambut juga berpotensi menimbulkan kebotakan (alopecia) bila tidak ditangani secara tepat.
Salah satu permasalahan rambut dan kulit kepala yang paling umum adalah kerontokan rambut (hair loss), yang dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti usia, stres, obat-obatan, faktor genetik, serta penggunaan alat penata rambut.
Ada tiga jenis masalah kerontokan rambut yang lazim ditemukan. Jenis yang paling umum ditemui adalah Alopecia Androgenic. Hal ini disebabkan oleh faktor genetik, yaitu hormon androgen yang mengakibatkan penyusutan dan gangguan pertumbuhan folikel rambut.
Jenis kerontokan kedua adalah telogen effluvium (TE), yaitu yang disebabkan oleh kelainan siklus rambut selama fase telogen, sehingga rambut mengalami kerontokan lebih banyak saat menyisir atau mencuci rambut.
Jenis kerontokan ketiga adalah alopecia areata, dimana sistem imun tubuh menyerang folikel rambut karena salah mengidentifikasi folikel sebagai benda asing dalam tubuh. Akibatnya, kulit kepala di sekitar rambut akan mengalami peradangan ringan dan kerontokan yang mengakibatkan munculnya ‘pitak’.
Dari data pelanggan Erha Clinic, kasus kerontokan rambut pada pria dan wanita, terutama pria umumnya disebabkan oleh Alopecia Androgenic, sebuah kondisi kerontokan dan kebotakan yang dipicu karena faktor hormonal.
Kebotakan pada pria umumnya memiliki pola tertentu, yaitu kebotakan yang dimulai dari dahi dan yang dimulai dari vertex (bagian atas kepala belakang).
Pada wanita, terjadinya penipisan rambut dapat dipicu dan dipengaruhi oleh gangguan hormon androgen pada tahap pre-menopause.
“Erha mengerti bahwa pengobatan kerontokan dan kebotakan rambut harus disesuaikan dengan kondisi dari masing-masing pasien, oleh karena itu Erha merancang layanan Personalized Hair Growth and Scalp Program,” jelas dr. Norita Sembada, Director of Business Development Derma Global Ventura.
Lolita
Photo : Dok. ePR