Terasa, Anda dan banyak dari kita kesulitan membendung dan menghindari godaan kuliner. Terlebih tradisi Lebaran yang diwarnai dengan hidangan lezat. Faktanya, selama perayaan, mayoritas masyarakat bahkan sering mengonsumsi makanan lebih dari tiga kali dalam sehari. Dan, penganan yang dikonsumsi yang kaya akan lemak yang dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi. Berujung, dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan jangka panjang. […]
Mencintai diri sendiri itu tergolong hal penting agar dapat menikmati hidup yang lebih baik. Bila lebih didalami, mencintai diri adalah penghargaan kepada diri sendiri yang tumbuh dari tindakan yang mendukung pertumbuhan fisik, psikologis dan spiritual.
Cinta diri juga bersifat dinamis dan tumbuh dari tindakan dan pemikiran yang matang karena kita menjadi lebih mudah untuk menerima kelemahan, seperti halnya menerima kelebihan.
Lain dari itu, mencintai diri itu akan membuat kita memiliki rasa empati terhadap diri sendiri dan fokus pada tujuan dan nilai-nilai hidup agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Kiranya kehadiran kampanye ‘LOVE YOURSELF 2020’ yang di usung brand ESSE dan diluncurkan pada Medio Februari 2020, bertempat di Penthouse by the Papilion Kemang – Jakarta Selatan, yang di usung brand ESSE di bawah KT&G Indonesia, juga di apresiasi oleh salah satu Psikolog Elizabeth Santosa, M.Psi, Psi, SFP, ACC.
Elizabeth Santosa mengungkap, untuk menjadi seseorang yang mengsasihi diri sendiri itu tidaklah mudah. Untuk itulah ia senantiasa menekankan bahwa belajar mencintai diri sendiri itu bukan berarti individu memberi asupan bagi kebutuhan ego pribadinya untuk merasa senang.
Karena itu dan menurutnya definisi kata senang dan bahagia adalah dua hal yang berbeda. Elizabeth Santosa pun mengakui bahwa masih banyak salah kaprah kebanyakan masyarakat Indonesia mengenai happiness. Banyak orang mengira arti kata happy adalah ‘rasa senang’ yang sifatnya sementara. Tetapi sebenarnya yang di maksud happy dalam penelitian yang telah ia lakukan di tahun 2016 – 2018 adalah ‘kebahagiaan’ yang sifatnya ‘jangka panjang’, lebih tepatnya damai sejahtera atau well being.
Jadi,“Mencintai diri sendiri berarti dapat menciptakan kepuasan, rasa damai, percaya diri dan kondisi zen pada pikiran dan hati kita. Untuk dapat mencintai diri sendiri, hal pertama yang dapat kita lakukan adalah memahami diri sendiri. Kita sangat mudah menilai orang lain baik perilaku mau pun sifat mereka, tetapi kita jarang mengerti apa yang sebenarnya ada di dalam diri kita”.
Kian menarik apa yang dituturkan oleh Elizabeth Santoso, katanya,”Seseorang dinilai dapat mencintai dirinya dengan baik yaitu dengan melihat perilaku sehari-hari. Apakah bermanfaat bagi dirinya? Apakah bermanfaat untuk orang lain? Kualitas hubungan dengan dirinya sendiri ini dapat di tumbuhkan melalui tingkat kepercayaan diri dan nilai diri yang positif (self-esteem mau pun intrapersonal) serta kualitas hubungan dengan orang lain di sekitarnya (interpersonal). Karenanya saya salut dengan brand ESSE yang mau mengajak masyarakat khususnya generasi muda indonesia yang kerap dilanda krisis kepercayaan untuk mulai mencintai diri mereka sendiri, agar dapat lebih mengenal diri secara lebih baik agar dapat menyebarkan kebaikan kepada sekitarnya”.
[]Andriza Hamzah
Photo : AHa
Keterangan Photo Utama (ki-ka) :
Mr. Park, Marketing Director of KT7G Indonesia – Ms. Elizabeth T. Santosa, M. PSi, Psi, SFP, ACC (Psikolog) – Eka Tangkere, Strategic & Planning Manager of KT&G Indonesia – Nathanel Prawiro, Brand Manager KT&G
Mobilitas yang dinamis di kalangan masyarakat kota-kota besar bisa menjadi salah satu pemicu timbulnya problem infertilitas pada pria. Banyak pria menikah di usia matang yang kemudian kesulitan memiliki keturunan. Apakah hal ini disebabkan karena faktor usia ? Menikah di usia matang atau di atas 35 tahun merupakan hal biasa yang terjadi di Kota besar, termasuk […]
[Dicari: Pria Dewasa & Matang] Cinta memang tak pernah memandang perbedaan. Bukan hanya soal umur, masalah status pun tak lagi menjadi penghalang. Seseorang wanita, meski sudah kembali sendiri setelah rumah tangga yang dibangun berujung usai, menyandang predikat janda bukan berarti wanita tersebut tak memiliki daya tarik lagi. Atau tak lagi mempunyai hasrat untuk kembali […]
Cinta memang tak pernah memandang perbedaan. Bukan hanya soal umur, masalah status pun tak lagi menjadi penghalang. Wanita, meski pun menyandang predikat janda, bukan berarti daya tariknya sirna, bahkan hilang. Atau, ia tak lagi mempunyai hasrat untuk kembali berumah- tangga. Hanya saja, kadang trauma perkawinan yang pernah dilalui, mendapat perlakuan tak menyenangkan, yang li menyeret […]