Sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan kepedulian terhadap pemudik Idul Fitri 2025, Kalbe — PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) berdiri sejak tahun 1966 dan merupakan salah satu Perusahaan farmasi terbuka terbesar di Asia Tenggara — melalui Entrostop dan Promag menggelar Emergency STOOOOOP! dengan membagikan produk kesehatan pencernaan senilai lebih dari Rp 1 miliar di jalur […]
Masalah sampah rumah tangga, termasuk di sana adanya plastik bekas, di
beberapa kota besar Indonesia, sebagian
besar belum terpilah. Berujung, sampah yang tidak bisa dipergunakan menumpuk di
TPA, dan menimbulkan permasalahan
lingkungan.
Terbilang, dalam upaya mengatasi permasalahan sampah, perlu keterlibatan
banyak pihak. Tak lepas, melihat sebuah studi
tahun 2019 yang melibatkan
responden di lima Kota besar Indonesia, menunjukkan, sebanyak 50.8%.
Dari data KLHK RI menunjukkan jumlah timbulan ssampah di Indonesia
sebasar 175.000 ton per hari, atau setara 64 juta ton per hari. Dari jumlah
tersebut, sekitar 36% rumah tangga menyumbang sampah.
Untuk menyikapi hal ini jugalah kiranya yang membuat Unilever Indonesia sebagai produsen yang berkomitmen untuk ikut berkontribusi mengurai permasalahan plastik dari hulu ke hilir, dengan menjalin kerjasama dengan Sustainable Waste Indonesia (SWI) dan Indonesian Plastic Recyclers (IPR), untuk melakukan sebuah studi sebagai landasan untuk mengetahui kondisi permasalahan sampah di Indonesia. khususnya di Pulau Jawa.
Dari studi ini mengungkapkan berbagai fakta mengenai rantai nilai sampah
plastik, peranan para pelaku pedaur ulang, potensi yang bisa dikembangkan, dan
betapa kolaborasi multipihak menjadi sangat penting untuk mengakselerasi upaya penguraian msasalah sampah.
Tentu dari studi, ini diharapkan juga dapat membantu Pemerintah dalam
memetakan potensi daur ulang dan ekonomi sirkular di Tanah Air.
Sebagai salah
satu upaya untuk meningkatkan laju daur ulang sampah plastik pasca konsumsi, dan untuk membantu Bank
sampah — salah satu pihak yang memiliki peranan sentral dalam mengatasi dampak
sampah pascapemakaian
konsumen — Unilever Indonesia mendorong digitalisasi Bank Sampah melalui kolaborasi dengan Google My Business.
Dari sana diharapkan calon
“nasabah” bisa menemukan Bank Sampah terdekat secara online dengan mudah. Yang pada akhirnya, melalui terobosan di
bidang digitalisasi, ini Bank sampah
akan lebih mampu membuktikan peranannya dalam menciptakan nilai tambah ekonomi
baru, sekalgus mengajak lebih banyak masayarkat
berpartisipasi menangani
permasalahan sampah.
Langkah ini maka masyarakat yang sudah memilah sampah dari
rumah akan bisa menyalurkan sampahnya dengan tepat, tidak terbuang ke TPA.
Nurdiana
Darus,
Head of Corporate Affairs and
Sustainability PT Unilever Indonesia, Tbk. di acara webinar bertajuk “Semangat
Kolaborasi Kehidupan Lestari”, Rabu, 19 Agustus 2020, menyampaikan,”Permasalahan
pengelolaan sampah plastik mau pun pengelolaan sampah secara keseluruhan
memerlukan perhatian serius dari kita semua. Unilever secara global berkomitmen
untuk mengurangi setengah dari penggunaan plastik baru, mempercepat penggunaan
plastik daur ulang, serta mengumpulkan dan memproses kemasan plastik lebih
banyak daripada yang dijual”.
Direktur SWI Dini Trisyanti mengungkapkan mirisnya sekitar 88,17% sampah plastik
masih diangkut ke TPA atau berserakan di lingkungan. Selain itu, penyerapan
sampah plastik pasca konsumsi di
Pulau Jawa masih sangat rendah, yakni baru sekitar 0,09 juta ton plastik per
tahun dibandingkan dengan kapasitas daur ulang plastik Nasional yang berada di
kisaran 1,65 juta ton plastik per tahun.
Maya Tamimi selaku Head of Division Environment & Sustainability Unilever Indonesia Foundation menerangkan percaya
akan potensi dan manfaat Bank Sampah yang begitu besar. Terlebih, sejak 2008 Unilever Indonesia Foundation mulai
mengenalkan program Bank Sampah berbasis komunitas.
Sebagai catatan, hingga saat ini Unilever
telah membangun 3.858 unit Bank Sampah
dan telah mengurangi sebanyak 12.487 ton sampah non-organik. Berdasarkan
pengamatan salah satu kendala yang masih menghambat peranan Bank Sampah adalah
aksesibilitas, yaitu belum meratanya penyebaran informasi mengenai lokasi Bank
Sampah.
Indonesia emas 2045 tidak dapat terwujud tanpa manusia yang sehat dan cerdas. Karenanya, begitu pentingnya menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Guna mencapainyam salah satunya melalui konsumsi makanan bergizi. Terlebih, di Indonesia, 4 dari 10 anak usia 6-23 bulan tidak mendapat MPASI sesuai standar gizi dan berpengaruh pada meningkatnya risiko stunting pada anak di bawah 2 tahun. […]
Menjalani kegiatan di luar ruangan saat, ini sudah jauh lebih fleksibel, beriring Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia yang sudah resmi dicabut oleh Pemerintah pada 30 Desember 2022. Apalagi dan tergolong, beraktivitas di luar ruangan itu baik untuk kesehatan karena tubuh akan terpapar sinar matahari yang memberikan asupan vitamin D. Dan itu […]
Peluncuran Buku “Beyond The Limit” beriring Pameran Lukisan dengan tema yang sama, merupakan pencapaian karya terindah dan terbaik dari Teresa Olivia Purba (Olivia), seorang anak berkebutuhan khusus (“Cerebral Palsy”) berusia 17 tahun. Dalam karyanya nan indah dan memukau, Olivia, demikian panggilan akrab bungsu dua bersaudara kelahiran 20 April 2006 di Singapura, buah perkawinan pasangan Daniel Purba dan […]