Glow & Lovely (dulu dikenal sebagai Fair & Lovely) kembali menghadirkan “Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2023”. Merupakan aspirasi untuk terus mendukung generasi muda, khususnya para wanita, agar memiliki glowing face dan meraih glowing future. Program, ini merupakan inisiatif untuk memberi dukungan akses Pendidikan Tinggi kepada para wanita Indonesia yang memiliki kendala finansial. Maka memasuki tahun ke-7, […]
Banyaknya sampah tekstil yang berakhir di tanah dan tidak
dapat diurai, membuat pencemaran lingkungan semakin parah. Tentunya
hal ini menggelisahkan. Terlebih, mengutip
dari majalah National Geographic, Maret
2020 : The End of The
Trash, dari 57% sampah yang ada
di Jakarta, sekitar 8,2%
nya merupakan limbah
tekstil.
Untuk mengatasi permasalahan
tersebut, adalah PT. Daur Langkah Bersama (Pable) — Perusahaan pengelolaan
limbah tekstil, didirikan
tahun 2020 di Surabaya — hadir dengan menyediakan pengelolaan limbah tekstil yang bertanggung
jawab.
Dengan kehadiran Perusahaan,
ini Aryenda Atma, Founder & Creative Director Pable, meyakini mampu menawarkan alternatif baru dalam
memproduksi dan mengonsumsi suatu produk. Salah satunya dengan mengadopsi
konsep ekonomi sirkular, dengan menjadikannya sebagai misi Pable melalui #wearecircular.
Bentuk ekonomi ini bertolak belakang dengan bentuk ekonomi dominan Dunia yaitu ekonomi linier yang merupakan salah satu penyebab utama limbah tekstil yang menjadi perhatian utama Pable. Informasi yang terdapat dalam Indonesia Circular Forum, menunjukkan 470.000 ton tekstil terbuang percuma selama proses pembuatannya.
“Kami sangat percaya bahwa
Pable dapat menghadirkan alternatif baru dalam mengonsumsi sebuah produk,” ujar
Aryenda Atma, Founder & Director Pable Indonesia. “Di sini kami mengolah limbah tekstil, menjadikannya benang daur ulang, serta memprosesnya kembali menjadi barang baru,” tambahnya.
Dari hasil daur ulang sampah tekstil industri Pable menghasilkan beberapa output seperti kain tekstil siap pakai yang dapat diaplikasikan
menjadi pakaian, atau pun produk zero
waste yang dapat dijual kembali seperti pouch,
keset, serbet, karpet, alas piknik hingga keranjang. Memproduksi tanpa
limbah, itulah tujuan Pable.
Kini masyarakat memiliki pilihan untuk lebih bijaksana dalam menggunakan produk
hasil daur ulang dan memperpanjang masa penggunaannya. “Tak
hanya itu, mereka juga bisa turut
bertanggung jawab akan kelangsungan bumi
dengan cara yang lebih ramah,
sesuai dengan tagline Pable, A
Sustainable Solution,” kata Aryenda Atma.
Konsep Kembali ke Desa menjadi cerita yang tidak
terpisahkan dan membawa Pable untuk mencari desa-desa di Jawa Timur, agar dapat
memproses benang daur ulang menjadi lembaran-lembaran kain tenun secara manual.
“Misi kami sangat sederhana, pemberdayaan masyakarat
lokal sekitar dan membantu
perekonomian warga, terutama bagi mereka yang terdampak pandemi Covid-19. Dan ke depannya, Pable akan mempersiapkan pengolahan limbah post consumer recycled yang merupakan limbah
rumah tangga berbahan dasar kain melalui sistem drop box. Target
kami, sistem drop box dapat mulai
dilakukan di tahun 2022.
Saat ini Pable membuka kesempatan bagi semua pihak untuk ikut andil
dalam gerakan tersebut dan
menjadi Depo untuk menerima sampah tekstil masyarakat dan mensosialisasikan
sistem textile waste recycle.
Saat ini Pable membuka kesempatan bagi semua pihak untuk ikut andil
dalam gerakan tersebut dan
menjadi Depo untuk menerima sampah tekstil masyarakat dan mensosialisasikan
sistem textile waste recycle.
Memasuki tahun ke-10 penyelenggaraan acara Cussons Bintang Kecil 2021, mengusung tema “Hari Penuh Cinta”, Cussons mengajak para orangtua untuk berpartisipasi dengan mengangkat kisah cinta yang mereka alami bersama keluarga. Lebih dari itu pesona dari acara yang berlangsung, dimulai Minggu, 10 Oktober 2021 hingga 05 Desember 2021. Menghadirkan seorang Psikolog Anak dan Remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, […]
Melalui rangkaian acara yang diadakan berkaitan dengan program CBK 2021 persembahan PZ Cussons, Alifa Nisfiyani, Brand Manager Cussons Baby Indonesia menyampaikan bahwa Cussons merancang khusus kegiatan yang dapat menjadi sarana belajar yang tepat bagi orang tua dalam memberikan ruang berimajinasi yang edukatif sekaligus mengabadikan momen kebersamaan keluarga di masa pandemi sesuai dengan kelompok usianya. Pesona […]
Tren gaya hidup flexitarian (pola makan yang menambah porsi makanan berbasis nabati dan mengurangi porsi protein hewani), hingga kepedulian terhadap kelestarian lingkungan juga semakin bertumbuh, khususnya di kalangan young millennials dan Generasi Z yang populasinya diperkirakan akan mendominasi penduduk Dunia, termasuk Indonesia. Hanya saja, masih terdapat beberapa barrier yang menyebabkan pertumbuhan market kuliner berbasis plant-based […]