News Hitz

M-Class Fashion : Ajakan Merawat Bumi

Industri fashion, terbilang, merupakan salah satu industri terbesar di Dunia. Karena,  dari industri, ini  tidak hanya berhasil membuka banyak lapangan kerja dan nilai ekonomi tinggi, tapi  juga penyumbang devisa Negara non migas dari hasil ekspor-nya.

Namun, karena gaya hidup dan tren, industri fashion juga menghasilkan limbah yang sangat masif dan menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar di Dunia.  Tercatat, sepanjang tahun 2019, menurut Fashion Industry Waste Statistic & zerowaste.id, secara global industri mode menyumbang 20% dari limbah airunia dan 10% emisi karbon Dunia. 

Apakah ada solusi akan masalah ini?

Atas dasar kepedulian, ini  Yayasan Dian Sastrowardoyo (YDS) dan Magnifique Indonesia menggelar Webinar keempat pada Jumat, 20 November 2020. Acara  dengan tema “Mengenal Lebih Dalam Sustainable Fashion, memiliki tujuan untuk berkontribusi menyebarkan ilmu melalui belajar daring,    ditujukan untuk para mahasiswa dan komunitas pecinta fashion mau pun pelaku industri terkait sebagai pesertanya,  berupa M-Class.

Dian Sastrowardoyo

Untuk lebih meluaskan penyebarannya di tengah masyarakat, M-Class  dilakukan setiap bulan dengan menghadirkan para pembicara yang kompeten dan topik yang berbeda. Dan kali,  ini acara yang didukung oleh Samsung melalui produk smartphone Galaxy Note 20, menempatkan Dian Sastrowardoyo, pekerja seni  sebagai moderator, dan Chitra Subyakto, yang adalah Pendiri dan Drektur kreatif ‘Sejauh Mata Memandang’,  sebagai pemateri.

Menariknya acara. Ini selain webinar gratis, M-Class juga memberikan kuota internet untuk peserta yang mempunyai keterbatasan akses mau pun dana agar tidak terbebani dalam mengikuti acara.

“Bagi saya sendiri, dari webinar kali, ini banyak hal baru yang saya pelajari,  khususnya tentang gaya hidup kita sehari-hari, terutama pemakaian pakaian dan fashion yang berdampak besar pada  lingkungan,” ujar Dian Sastrowardoyo.

Lanjutnya,“Dengan mengajak teman-teman mahasiswa dan komunitas untuk ikut acara, ini  kita juga ikut menyebarkan informasi penting dan mengedukasi konsumen untuk lebih sadar akan dampak lingkungan sebagai konsekuensi pilihan dan gaya hidup kita.” 

Chitra Subyakto dari ‘Sejauh Mata Memandang’ (SMM) menambahkan, “SMM adalah pesan cinta kami terhadap Indonesia dan bumi. Kami mencoba lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, memberdayakan masyarakat dan mengangkat kekayaan wastra Indonesia dan mengemasnya ke dalam hidup sehari-hari. Penggunaan bahan daur ulang serta memanfaatkan materi bahan dari pabrik-pabrik tekstil yang tidak terpakai, yang dikenal dengan istilah deadstock adalah salah satu cara agar kita tidak menambah sampah. Kami senang terlibat di kegiatan Webinar seperti ini karena penting sekali masyarakat luas paham dan sadar akan kerusakan alam saat ini dan ikut berperan aktif untuk merawat bumi tempat kita tinggal.”

Arifaldi Dasril, Managing Partner Magnifique.

“Kami berharap akan lebih banyak lagi kolaborator yang bersinergi bersama kami, baik dalam hal pengajaran, penyediaan komunitas mau pun sebagai sponsor,” ujar Arifaldi Dasril, Managing Partner Magnifique.

Webinar kali ini dihadiri oleh 202 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, dan seperti  pelaksanaan M-Class sebelumnya, penyelenggara Webinar juga memberikan subsidi kuota internet dan bantuan transportasi kepada sebagian peserta yang memerlukan, khususnya mahasiswa dan komunitas di wilayah Indonesia Timur yang kesulitan secara biaya maupun akses ke acara belajar jarak jauh seperti Webinar ini. 

Saya senang sekali ikut webinar, ini karena mendapat pengetahuan berharga tentang menjadi bagian dari industri mode yang bertanggung jawab. Kami pun mendapat kesempatan menunjukan kain tenun Terfo yang terbuat dari serat alam asli dan ramah lingkungan.” ujar Periskila Ambani, Ketua Komunitas Tenun Terfo Sarmi – Papua.

[]Titis Mawar Rani

Bahan Tulisan & Photo : Magnifique PR

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *