“Future Menu 2025” baru saja diluncurkan oleh Unilever Food Solutions (UFS), yang merupakan unit Business to Business (B2B) dari Unilever. Event ini merupakan dukungan UFS terhadap progresivitas para chef dan pebisnis kuliner di seluruh Dunia, yang resmi diperkenalkan di kawasan Asia Tenggara dalam perhelatan “Future Menu 2025 SEA” di Samyan Mitrtown, Bangkok. UFS Indonesia sendiri mengangkat keistimewaan […]
Tak terelak, pandemi virus Corona telah mengganggu,
bahkan menghentikan kegiatan — di antaranya — produksi film, yang membuat
bioskop-bioskor ditutup.
Namun beriring suksesnya
penyelenggaraan festival film paling bergengsi FFI 2020, dianggap sebagai
tonggak kebangkitan Industri film Tanah Air.
Hal ini jadi pendorong
bagi para Produser dan pembuat film untuk tetap dan malah harus semakin kreatif dalam storytelling
mereka.
Dan yang terlihat,
Industri perfilman bersungguh menunjukkan tekad mereka untuk terus berkarya.
Hal ini tentu membuka jalan bagi masa depan Industri ini.
Produksi film yang
dilakukan secara virtual dan remote telah menjadi bagian dari proses
pembuatan film.
Tak terlepas, teknologi pembuatan film telah berkembang
maju selama lebih dari 40 tahun terakhir. Indonesia juga tidaklah baru dalam
hal teknologi pembuatan film, sebab ada sejumlah animator Indonesia yang
tergabung dalam tim di balik pemmbuatan film-film box office seperti ‘Transformers’, ‘Iron Man’, ‘The Adventure of
Tintin’, ‘Ant Man’, dan beberapa lainnya.
Tinggal lagi, pada masa pasca
pandemi, ini produser film dengan budget
terbatas tak mungkin membiarkan inefisiensi
terus terjadi. Produksi secara virtual
dan (yang mengejutkan) pemanfaatan teknologi video gamereal time barangkali menjadi solusinya.
Kiranya, produksi film secara virtual, yang ditenagai oleh teknologi video game, akan menjadi pendobrak cara kita membuat konten di masa depan, mulai dari produksi DIY digital hingga blockbuster di masa depan.
Dengan kemampuannya
menghemat waktu dan ongkos produksi, produksi film secara virtual dapat menjadi penyelamat banyak Perusahaan pembuat film.
Contohnya, dengan menggunakan teknologi game
seperti Unreal Engine, pembuat film
bisa membangun environmentdigital
yang dapat meniru frame render final.
Teknologi ini membuat
seluruh tim produksi memiliki visi produk final yang sama. Dan manfaat penting
lainnya dalam menggunakan gameengine adalah teknologinya real-time,
sehingga akan memberikan keuntungan luar biasa dalam produksi virtual.
Dengan efek visual di dalam kamera yang direkam dari
LED, frame akhir dapat di-preview
melalui lensa kamera, dan tim kreatif dapat memanipulasi pencahayaan, environmentvirtual, dan efek secara kolaboratif
di lokasi syuting. Proses yang lebih intuitif
ini juga membuat kru dapat melakukan penyesuaian selama pengambilan gambar,
sehingga tak perlu melakukan kompromi dalam proses editing terakhir setelah pengambilan gambar selesai.
Akankah sense
realisme dan antusiasme hilang dalam produksi virtual? Justru sebaliknya,
dengan mengganti green screen dengan scene projection, para aktor
akan mendapatkan sense yang lebih baik mengenai environment
tempat mereka berakting dan visi dari kru produksi.
Faktanya, dengan rendering
secara real-time, background dapat diadaptasi menurut perspektif
kamera, sehingga seluruh adegan jadi lebih interaktif.
Secara keseluruhan,
kemampuan untuk melihat hasil pengambilan gambar yang sudah mendekati final
akan membantu memastikan kontinuitas, fluiditas, dan pasif atau aktifnya para
aktor dari setiap adegan. Hal ini berpotensi mengurangi pengambilan gambar yang
tak perlu selama berhari-hari dan pascaproduksi yang menghabiskan waktu
berbulan-bulan.
Produksi virtual
memungkinkan berbagai departemen film bekerja secara lebih erat dan real-time,
untuk mewujudkan produk final yang hemat waktu dan biaya. Pada saat industri
bergulat dengan dampak pandemi global,
produksi virtual mungkin merupakan
evolusi yang alami bagi industri hiburan.
Ada inisiatif menawan dari Samsung. Yaitu, menjadikan home appliances lebih ramah lingkungan. Inisiatif baru Samsung mencakup inovasi produk yang menyediakan lebih banyak fitur ramah lingkungan hingga kemasan berkelanjutan yang mengurangi limbah. Dengan langkah-langkah ini, Samsung bertindak melawan masalah lingkungan melalui produk dan layanan inovatif yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. “Di CES 2022, kami telah […]
Jakarta, 4 Mei 2018 – Perusahaan penyedia layanan pinjaman (peer-to-peer lending) KoinWorks dan aplikasi pengelolaan penggajian Gadjian mengumumkan kolaborasi mereka dengan meluncurkan fitur pinjaman karyawan di platform Gadjian. Melalui kolaborasi ini, karyawan-karyawan perusahaan pengguna Gadjian dapat mengajukan pinjaman ke KoinWorks dan membayar pinjaman tersebut lewat cicilan dari potongan gaji mereka. “Kas bon atau pinjaman karyawan merupakan salah […]
Berpijak pada jumlah sebanyak 90% Siswa dan 72% pekerja di Asia Tenggara telah memanfaatkan dan merasakan manfaat AI, Samsung Solve for Tomorrow, yang diminati oleh ribuan Siswa SMA sederajat dan Mahasiswa Indonesia, Samsung memfasilitasi 273 peserta semi final mengikuti kelas AI agar dapat berinovasi dan menggunakan AI yang beretika. Bila Samsung memfasilitasi generasi muda Indonesia […]