Glow & Lovely (dulu dikenal sebagai Fair & Lovely) kembali menghadirkan “Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2023”. Merupakan aspirasi untuk terus mendukung generasi muda, khususnya para wanita, agar memiliki glowing face dan meraih glowing future. Program, ini merupakan inisiatif untuk memberi dukungan akses Pendidikan Tinggi kepada para wanita Indonesia yang memiliki kendala finansial. Maka memasuki tahun ke-7, […]
Tak terelak, pandemi virus Corona telah mengganggu,
bahkan menghentikan kegiatan — di antaranya — produksi film, yang membuat
bioskop-bioskor ditutup.
Namun beriring suksesnya
penyelenggaraan festival film paling bergengsi FFI 2020, dianggap sebagai
tonggak kebangkitan Industri film Tanah Air.
Hal ini jadi pendorong
bagi para Produser dan pembuat film untuk tetap dan malah harus semakin kreatif dalam storytelling
mereka.
Dan yang terlihat,
Industri perfilman bersungguh menunjukkan tekad mereka untuk terus berkarya.
Hal ini tentu membuka jalan bagi masa depan Industri ini.
Produksi film yang
dilakukan secara virtual dan remote telah menjadi bagian dari proses
pembuatan film.
Tak terlepas, teknologi pembuatan film telah berkembang
maju selama lebih dari 40 tahun terakhir. Indonesia juga tidaklah baru dalam
hal teknologi pembuatan film, sebab ada sejumlah animator Indonesia yang
tergabung dalam tim di balik pemmbuatan film-film box office seperti ‘Transformers’, ‘Iron Man’, ‘The Adventure of
Tintin’, ‘Ant Man’, dan beberapa lainnya.
Tinggal lagi, pada masa pasca
pandemi, ini produser film dengan budget
terbatas tak mungkin membiarkan inefisiensi
terus terjadi. Produksi secara virtual
dan (yang mengejutkan) pemanfaatan teknologi video gamereal time barangkali menjadi solusinya.
Kiranya, produksi film secara virtual, yang ditenagai oleh teknologi video game, akan menjadi pendobrak cara kita membuat konten di masa depan, mulai dari produksi DIY digital hingga blockbuster di masa depan.
Dengan kemampuannya
menghemat waktu dan ongkos produksi, produksi film secara virtual dapat menjadi penyelamat banyak Perusahaan pembuat film.
Contohnya, dengan menggunakan teknologi game
seperti Unreal Engine, pembuat film
bisa membangun environmentdigital
yang dapat meniru frame render final.
Teknologi ini membuat
seluruh tim produksi memiliki visi produk final yang sama. Dan manfaat penting
lainnya dalam menggunakan gameengine adalah teknologinya real-time,
sehingga akan memberikan keuntungan luar biasa dalam produksi virtual.
Dengan efek visual di dalam kamera yang direkam dari
LED, frame akhir dapat di-preview
melalui lensa kamera, dan tim kreatif dapat memanipulasi pencahayaan, environmentvirtual, dan efek secara kolaboratif
di lokasi syuting. Proses yang lebih intuitif
ini juga membuat kru dapat melakukan penyesuaian selama pengambilan gambar,
sehingga tak perlu melakukan kompromi dalam proses editing terakhir setelah pengambilan gambar selesai.
Akankah sense
realisme dan antusiasme hilang dalam produksi virtual? Justru sebaliknya,
dengan mengganti green screen dengan scene projection, para aktor
akan mendapatkan sense yang lebih baik mengenai environment
tempat mereka berakting dan visi dari kru produksi.
Faktanya, dengan rendering
secara real-time, background dapat diadaptasi menurut perspektif
kamera, sehingga seluruh adegan jadi lebih interaktif.
Secara keseluruhan,
kemampuan untuk melihat hasil pengambilan gambar yang sudah mendekati final
akan membantu memastikan kontinuitas, fluiditas, dan pasif atau aktifnya para
aktor dari setiap adegan. Hal ini berpotensi mengurangi pengambilan gambar yang
tak perlu selama berhari-hari dan pascaproduksi yang menghabiskan waktu
berbulan-bulan.
Produksi virtual
memungkinkan berbagai departemen film bekerja secara lebih erat dan real-time,
untuk mewujudkan produk final yang hemat waktu dan biaya. Pada saat industri
bergulat dengan dampak pandemi global,
produksi virtual mungkin merupakan
evolusi yang alami bagi industri hiburan.
Sebagai pelaku Ekonomi terbesar di Asia Tenggara, pasar Indonesia layak dijajaki. Hal inilah yang membuat HPRT, supplier solusi printing dan Automatic Identification and Data Capture (AIDC) resmi mengumumkan kehadiran bisnisnya di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mampu tumbuh 5,44% year on year pada kuartal kedua 2022, di tengah tekanan inflasi global dan ancaman […]
Cobot, yaitu robot yang dirancang untuk dapat bekerja berdampingan dengan manusia secara aman, adalah segmen otomasi industri yang paling cepat berkembang, yang diperkirakan akan meningkat sepuluh kali lipat menjadi 34 persen dari semua penjualan robot industri di tahun 2025. Demikian menurut Federasi Internasional Robotika (International Federation of Robotics/IFR). Menariknya, cobot yang ringan, ringkas dan fleksibel […]
Ditenagai prosesor 10th Gen Intel Core yang powerful serta tampil dengan desain unik dan trendi dengan pilihan 4 warna : Gaia Green, Resolute Red, Dreamy Silver dan Indie Black, ASUS ciptakan dan hadirkan VivoBook S14 S433, laptop khas kawula muda yang dtujukan untuk kaula muda khususnya Gen-Z. “VivoBook S14 S433 merupakan laptop yang tepat untuk […]