“Future Menu 2025” baru saja diluncurkan oleh Unilever Food Solutions (UFS), yang merupakan unit Business to Business (B2B) dari Unilever. Event ini merupakan dukungan UFS terhadap progresivitas para chef dan pebisnis kuliner di seluruh Dunia, yang resmi diperkenalkan di kawasan Asia Tenggara dalam perhelatan “Future Menu 2025 SEA” di Samyan Mitrtown, Bangkok. UFS Indonesia sendiri mengangkat keistimewaan […]
Pada tahun 2021, untuk mendukung peningkatan
ekonomi Nasional, harapan besar
diletakkan pada sektor otomotof. Dikatakan demikian bukannya tak beralasan,
mengingat selain mencatatkan angka penjualan positif hingga April 2021 juga
karena kembali aktifnya industri otomotif yang mampu menyerap banyak tenaga
kerja.
Plt. Dirjen Perdagangan Luar Negeri
Kementerian Perdagangan, Indrasari Wisnu
Wardhana menyatakan industri otomotif Indonesia merupakan salah satu sektor
penyumbang ekspor Indonesia, yaitu menempati posisi kelima.
“Walau pun rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia masih rendah, jika dibandingkan Negara ASEAN lainnya tapi tetap sektor otomotif merupakan salah satu pilar penting Indonesia. Tak hanya itu, otomotif mampu menyediakan pekerjaan untuk 1,3 juta orang,” kata Wisnu Wardhana.
Wisnu Wardhana
Indonesia masih memiliki potensi besar untuk
mengembangkan ekspor otomotif, baik ke negara ASEAN tapi juga Timur Tengah dan
Australia.
“Terutama mendorong tier 2 dan tier 3 yang
merupakan industri komponen IKM untuk memenuhi standar global sehingga dapat
mendukung peningkatan ekspor otomotif,” ucapnya.
Tercatat, jika dibandingkan dengan tahun 2020
pada periode Januari – April, ada peningkatan dari 2,30 miliar Dollar Amerika
menjadi 3,13 miliar Dollar Amerika pada sektor Kendaraan dan bagiannya. Dengan
lima besar Negara tujuan, secara berurutan adalah Philipina, Vietnam, Thailand,
Jepang dan Saudi Arabia.
“Pintu ekspor ini akan semakin terbuka,
jika kita bisa memenuhi tuntutan perubahan tren global dengan menciptakan
kebijakan yang tepat. Salah satunya, adalah menyikapi perubahan produksi dari
standar Euro 4 ke Euro 5, yang seperti diterapkan Vietnam mulai tahun
2022,” ucapnya lagi.
Secara terpisah, Ketua bidang Pengembangan
Pasar Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto menyatakan penjualan kendaraan
bermotor dalam Negeri banyak dipengaruhi oleh faktor dari dalam maupun luar Negeri.
“Dalam periode Januari hingga April
tahun ini, tercatat produksi mencapai 346.523 unit dengan marketnya adalah
265.934 unit dengan ekspor CBU itu 102.740 unit. Sementara, proyeksi market 2021 adalah 750 ribu unit,”
kata Jongkie.
Ia mengakui, memang berat untuk meningkatkan
target. Apalagi Presiden sudah meminta untuk mencapai target 1 juta unit ekspor
CBU pada 2025.
“Walau pun dengan penghapusan PPnBM
untuk kendaraan hingga 1500 cc,
berhasil meningkatkan penjualan hingga 14,5 persen,” ujarnya.
Sejauh ini, segmen pasar dalam negeri masih
dikuasai oleh MPV yang mencapai sekitar 51 persen dan diikuti oleh KBH2
(kendaraan bermotor hemat energi) yang mencapai sekitar 21 persen.
“Karena daya beli masyarakat Indonesia
memang maksimal di sekitar 250 hingga 300 juta per unit. Rasio kepemilikan
mobil di Indonesia itu 99 unit per 1.000 orang. Masih di bawah Malaysia yang
mencapai 490 unit per 1.000 orang, Thailand yang mencapai 275 unit dan
Singapura mencapai 211 unit. Rasio ini memang berkaitan dengan income per
kapita masyarakat,” tutur Jongkie.
Dari melihat data penjualan ekspor CBU KBM
Indonesia, hingga April 2021, ia menyatakan terlihat sentimen positif untuk
tahun 2021 ini.
“Hampir semua merek otomotif, hingga
April 2021 menunjukkan penjualan yang mencapai rerata mendekati setengah dari
nilai penjualan selama setahun di 2020. Begitu juga untuk CKD dan
Komponen,” pungkasnya.
Pandemi Covid-19, masyarakat dikondisikan menerapkan pola hidup sehat lebih disiplin. Selain pakai masker, rajin cuci tangan pakai sabun, makan makanan bergizi dan olahraga. Juga yang tergolong penting, memerhatikan durasi tidur. Tidur berkualitas selama 7 sampai 9 jam per hari efektif menjaga daya tahan tubuh harian Anda. Untuk ritual tidur yang nyaman dan menyenangkan, salah satunya, […]
Perkembangan ekonomi Indonesia kini menjadi peran yang vital dalam pertumbuhan Negara, dari berbagai sektor. Karenanya, sudah semestinya, bagi para praktisi dan pelaku pemasaran mengambil peran untuk serta memajukan perekonomian Indonesia. Terlebih Dunia digital semakin melaju dan perubahan perilaku bisnis yang semakin berkembang. Berpijak dari sanalah jua kiranya, untuk memajukan ekonomi digital, Dentsu Indonesia, sebagai marketing […]
Indonesia tercatat menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara untuk tingkat literasi dan minat membaca. Posisi Indonesia berada di bawah Thailand (59) dan di atas Botswana (61). Demikian hasil studi “Most Litterated Nation In the World” yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016. Tentunya, hal ini dinilai cukup memprihatinkan. Bagaimana tidak, di era […]