Terasa, Anda dan banyak dari kita kesulitan membendung dan menghindari godaan kuliner. Terlebih tradisi Lebaran yang diwarnai dengan hidangan lezat. Faktanya, selama perayaan, mayoritas masyarakat bahkan sering mengonsumsi makanan lebih dari tiga kali dalam sehari. Dan, penganan yang dikonsumsi yang kaya akan lemak yang dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi. Berujung, dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan jangka panjang. […]
Pada tahun 2021, untuk mendukung peningkatan
ekonomi Nasional, harapan besar
diletakkan pada sektor otomotof. Dikatakan demikian bukannya tak beralasan,
mengingat selain mencatatkan angka penjualan positif hingga April 2021 juga
karena kembali aktifnya industri otomotif yang mampu menyerap banyak tenaga
kerja.
Plt. Dirjen Perdagangan Luar Negeri
Kementerian Perdagangan, Indrasari Wisnu
Wardhana menyatakan industri otomotif Indonesia merupakan salah satu sektor
penyumbang ekspor Indonesia, yaitu menempati posisi kelima.
“Walau pun rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia masih rendah, jika dibandingkan Negara ASEAN lainnya tapi tetap sektor otomotif merupakan salah satu pilar penting Indonesia. Tak hanya itu, otomotif mampu menyediakan pekerjaan untuk 1,3 juta orang,” kata Wisnu Wardhana.
Indonesia masih memiliki potensi besar untuk
mengembangkan ekspor otomotif, baik ke negara ASEAN tapi juga Timur Tengah dan
Australia.
“Terutama mendorong tier 2 dan tier 3 yang
merupakan industri komponen IKM untuk memenuhi standar global sehingga dapat
mendukung peningkatan ekspor otomotif,” ucapnya.
Tercatat, jika dibandingkan dengan tahun 2020
pada periode Januari – April, ada peningkatan dari 2,30 miliar Dollar Amerika
menjadi 3,13 miliar Dollar Amerika pada sektor Kendaraan dan bagiannya. Dengan
lima besar Negara tujuan, secara berurutan adalah Philipina, Vietnam, Thailand,
Jepang dan Saudi Arabia.
“Pintu ekspor ini akan semakin terbuka,
jika kita bisa memenuhi tuntutan perubahan tren global dengan menciptakan
kebijakan yang tepat. Salah satunya, adalah menyikapi perubahan produksi dari
standar Euro 4 ke Euro 5, yang seperti diterapkan Vietnam mulai tahun
2022,” ucapnya lagi.
Secara terpisah, Ketua bidang Pengembangan
Pasar Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto menyatakan penjualan kendaraan
bermotor dalam Negeri banyak dipengaruhi oleh faktor dari dalam maupun luar Negeri.
“Dalam periode Januari hingga April
tahun ini, tercatat produksi mencapai 346.523 unit dengan marketnya adalah
265.934 unit dengan ekspor CBU itu 102.740 unit. Sementara, proyeksi market 2021 adalah 750 ribu unit,”
kata Jongkie.
Ia mengakui, memang berat untuk meningkatkan
target. Apalagi Presiden sudah meminta untuk mencapai target 1 juta unit ekspor
CBU pada 2025.
“Walau pun dengan penghapusan PPnBM
untuk kendaraan hingga 1500 cc,
berhasil meningkatkan penjualan hingga 14,5 persen,” ujarnya.
Sejauh ini, segmen pasar dalam negeri masih
dikuasai oleh MPV yang mencapai sekitar 51 persen dan diikuti oleh KBH2
(kendaraan bermotor hemat energi) yang mencapai sekitar 21 persen.
“Karena daya beli masyarakat Indonesia
memang maksimal di sekitar 250 hingga 300 juta per unit. Rasio kepemilikan
mobil di Indonesia itu 99 unit per 1.000 orang. Masih di bawah Malaysia yang
mencapai 490 unit per 1.000 orang, Thailand yang mencapai 275 unit dan
Singapura mencapai 211 unit. Rasio ini memang berkaitan dengan income per
kapita masyarakat,” tutur Jongkie.
Dari melihat data penjualan ekspor CBU KBM
Indonesia, hingga April 2021, ia menyatakan terlihat sentimen positif untuk
tahun 2021 ini.
“Hampir semua merek otomotif, hingga
April 2021 menunjukkan penjualan yang mencapai rerata mendekati setengah dari
nilai penjualan selama setahun di 2020. Begitu juga untuk CKD dan
Komponen,” pungkasnya.
Sangat nyata, bahan pangan yang berkualitas tidaklah terlepas dari keberadaan petani, sebagai pengolahnya. Untuk itu, keberadaan petani harus terus djaga, dan terjadi regenerasi. Maka dapat dikatakan cukup memprihatinkan melihat data dari Badan Pusat Statistik yang menunjukkan bahwa dalam jangka waktu dua tahun (2016 – 2018), penurunan jumlah petani di Indonesia nyatanya cukup signifikan. yaitu sebanyak […]
Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor mendasar yang perlu diperhatikan guna meningkatkan daya saing dan produktivitas angkatan kerja dalam menghadapi bonus demografi yang kian menantang. Bertambah, di tengah kondisi pandemi membuat pertumbuhan angkatan kerja kurang diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja, dan menyebabkan angka tingkat pengangguran terbuka naik 1,84% menjadi 7,07%. Bertolak dari sana juga, Samsung […]
Memperingati ‘Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak’, Dewan Riset Daerah Prov. DKI Jakarta (DRD Jakarta) bekerjasama dengan Kajian Pengembangan Perkotaan Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, menyelenggarakan webinar publik. Acara mengangkat tema “Perempuan Bicara tentang Perempuan: Peran Perempuan dalam Ketahanan Ekonomi Rumah Tangga selama Masa Pandemi Covid-19 di Daerah Perkotaan”, khususnya di […]