Sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan kepedulian terhadap pemudik Idul Fitri 2025, Kalbe — PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) berdiri sejak tahun 1966 dan merupakan salah satu Perusahaan farmasi terbuka terbesar di Asia Tenggara — melalui Entrostop dan Promag menggelar Emergency STOOOOOP! dengan membagikan produk kesehatan pencernaan senilai lebih dari Rp 1 miliar di jalur […]
Erasmus, program beasiswa yang menawarkan
beragam instrumen untuk mendukung institusi Pendidikan Tinggi, seperti program
Capacity Building in Higher Education (CBHE), Erasmus Mundus Joint Master
Degree (EMJMD), Jean Monnet dan International Credit Mobility (ICM), yang
didanai oleh Uni Eropa untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemuda dan olah
raga, di tahun akademik 2021, diterima oleh sebanyak 139 mahasiswa dan dosen Indonesia.
Beasiswa Erasmus dari Uni Eropa pada tahun 2021,
untuk studi jenjang S-1, S-2 dan S-3 di
Perguruan Tinggi di Eropa, dari 139 penerima beasiswa Erasmus tersebut, 81 di
antaranya menerima beasiswa Erasmus Mundus Joint Master’s Degree.
Jumlah ini merupakan peringkat ke-9 tertinggi
di Dunia, naik dari peringkat ke-20 tahun lalu. Mereka akan belajar sedikitnya di
dua perguruan tinggi yang terletak di dua Negara anggota Uni Eropa yang berbeda
maksimal hingga 2 tahun.
Sementara itu, 58 mahasiswa dan dosen
universitas mendapat beasiswa untuk belajar dan mengajar dalam jangka pendek.
Beasiswa Erasmus ini memberikan kesempatan untuk pertukaran dua arah di mana
mahasiswa dan dosen dari Eropa datang ke Indonesia untuk belajar dan mengajar
di berbagai universitas di Indonesia.
Demikian disampaikan oleh Vincent
Piket, Duta Besar Eropa untuk
Indonesia di acara Pelepasan Penerima Beasiswa Erasmus 2021 yang
dilakukan secara virtual, pada Sabtu,
17 Juli 2021.
”Beasiswa Erasmus
memberikan peluang yang sangat berharga untuk meningkatkan kemampuan Akademis
dan profesionalisme di Universitas-Universitas Eropa yang berkualitas tinggi.
Lebih dari itu, beasiswa Erasmus juga dapat
memperluas wawasan dan memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi para
alumni Erasmus setelah mereka kembali ke Indonesia. Semua penerima beasiswa ini
adalah calon-calon pemimpin potensial di masa yang akan datang di bidang
keahlian mereka masing-masing. Kami bangga bisa berkontribusi untuk masa depan
Indonesia melalui program beasiswa Erasmus,” kata Duta Besar Vincent
Piket.
Luar biasa tentu, walau pun di tengah situasi pandemi COVID-19, sebagian besar
penerima beasiswa Erasmus tetap dapat berangkat ke Eropa untuk memulai studi
mereka di sana. Tentu dengan melalui proses terbaik.
Di acara yang dipandu Masayu Yulien Vinanda, yang menghadirkan Destrian Nugroho, Perwakilan Uni Eropa di Jakarta, dan sejumlah penerima beasiswa, Prof. Ir. Nizam, MSc, DIC, PhD, Dirjen Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Kebudayaan Republik Indonesia, dalam kata sambutannya mengatakan, “Beasiswa Erasmus+ merupakan kesempatan yang sangat baik bagi mahasiswa mau pun dosen Indonesia untuk mendapatkan pendidikan dan pengalaman Internasional dari Perguruan-perguruan Tinggi di Eropa dan Negara-Negara mitra. Selain itu menjalin jaringan dan kerja sama yang luas. Atas nama Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Kebudayaan Republik Indonesia kami sampaikan terima kasih kepada Uni Eropa atas dukungan beasiswa Erasmus+ serta selamat kepada para penerima beasiswa.”
Catatan tersendiri, setiap tahunnya, Uni Eropa memberikan beasiswa Erasmus kepada mahasiswa dan dosen Indonesia untuk menempuh studi tingkat S-1, S-2 dan S-3 di Eropa. Sejak tahun 2004 hingga 2021, Uni Eropa telah memberikan beasiswa Erasmus kepada lebih dari 2,000 mahasiswa dan dosen Indonesia. Uni Eropa and Negara-negara Anggotanya memberikan 1.200 beasiswa kepada siswa Indonesia setiap tahunnya, melalui beasiswa unggulan Erasmus dan beasiswa Negara Anggota Uni Eropa lainnya. Lebih dari 4,000 pelajar dan dosen berangkat ke Eropa setiap tahunnya, baik melalui biaya sendiri atau dengan dukungan beasiswa.
Katya
Manuella Permana,
salah seorang penerima beasiswa Erasmus, yang akan menempuh pendidikan jenjang
S-2 di bidang European Master in Public Health di Irlandia dan Perancis,
menyampaikan,”Mendapatkan beasiswa
Erasmus merupakan cita-cita saya sejak dulu. Kesempatan untuk dapat menjalin
persahabatan dan berbagi pengetahuan dengan orang-orang dari berbagai negara
sangat menarik, dan menurut saya hal ini adalah salah satu nilai penting dari beasiswa
Erasmus.”
Penerima beasiswa Erasmus lainnya,
Yoce Aprianto, akan menempuh pendidikannya di Erasmus Mundus Master of Science
in Environmental Contamination and Toxicology Portugal dan Spanyol. Berkata,”Saya ingin memiliki
kesempatan untuk berinteraksi dengan orang-orang dari beragam profesional dan
latar belakang budaya dari seluruh dunia. Saya percaya, setelah menempuh
pendidikan di program pasca sarjana Erasmus ini, saya akan dapat mengambil
bagian dalam meingkatkan kerjasama strategis antara Uni Eropa dan Indonesia.”
Indonesian Cancer Information and Support Center Association (CISC) meluncurkan buku berjudul ‘Panduan Navigasi Bagi Pasien Kanker Payudara’. Buku panduan informatif dan praktis ini berisi navigasi yang dibutuhkan oleh pasien kanker, khususnya kanker payudara, dalam perjalanan maupun pengetahuan kontinum perawatan kanker di Indonesia. Ketua Umum CISC, Aryanthi Baramuli Putri , SH.,MH, di acara peluncuran buku “Panduan […]
Di tengah kasus pandemi COVID-19 yang terus meningkat, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) melaksanakan dan mewujudkan program menawan, “SAFE STEPS Kids”. Merupakan perpanjangan program utama “SAFE STEPS” oleh Prudence Foundation yang telah lebih dulu diluncurkan sejak 2014 dan terdiri dari serangkaian kiat-kiat praktis untuk bertahan hidup dalam keadaan darurat atau situasi bencana. Melalui program […]
Kehadiran anak merupakan amanah dan anugerah dari Sang Maha Kuasa. Kehidupan pasangan dalam perkawinan akan disempurnakan dengan kehadiran buah hati. Hal ini jugalah yang dialami pasangan Jacobus Dwihartanto dan Caroline. Kehidupan perkawinan mereka lengkap dengan kehadiran bayi cantik, yang kemudian dinamai Maria Priscilla Dwihartanto, pada 14 Mei 1997. Ia lahir setelah orangtua yang menantikannya selama […]