Brigitta Gunawan, pendiri 30×30 Indonesia dan Diverseas, memimpin organisasi nirlaba yang memberdayakan komunitas-komunitas untuk berperan aktif melindungi ekosistem laut lokal. Wanita belia ini anggota terbaru Generation17 (Cohort 5) asal Indonesia, memanfaatkan teknologi Samsung untuk memperluas advokasi laut dan iklim di Indonesia dan Dunia. Terkait hal itu juga, beriring kolaborasi berkelanjutan Samsung dengan United Nations Development […]
Total kunjungan wisatawan di Indonesia mau pun perjalanan pelanggan, — baik jarak dekat terlebih menjelajahi destinasi lokal baru dan perjalanan ke luar Negeri — di masa Pandemi Covid, menurun tajam. Berujung, membawa perubahan, yang tak pelak memberi pengaruh pada kondisi perekonomian.
Dari sana, masyarakat pun kini lebih memprioritaskan cara, tujuan dan aktivitas saat traveling berdasarkan tawaran yang dimiliki hotel atau akomodasi. Tentu, penawaran, ini menjadi bahan pertimbangan penting para pelanggan dalam memilih hotel, selain tentu sisi harga.
Demikian menurut survei bertajuk ‘Travel in 2021’ yang dilakukan platform perjalanan digital Agoda, aplikasi mobile bermarkas di Singapura yang telah hadir sejak tahun 2005, dan beroperasi diseluruh Dunia, yang berdedikasi memanfaatkan teknologi terbaik di kelasnya untuk memudahkan perjalanan.
Dari survei Agoda, mengungkapkan lima cara teratas bagaimana orang melakukan perjalanan saat, ini yakni dengan melakukan perjalanan jarak dekat, menjelajahi destinasi lokal baru, mencari pengalaman sebagai bagian dari akomodasi, menggunakan agen perjalanan online (OTA) seperti Agoda untuk mencari penawaran perjalanan, serta memilih akomodasi sebagai destinasi itu sendiri, bukan sekadar tempat untuk tidur.
Melihat fakta, Indonesia (29%) berada di urutan ketiga untuk wisatawan yang paling mungkin menggunakan agen perjalanan online seperti Agoda.com untuk mencari penawaran perjalanan, di atas rata-rata global (27%). Dan, orang Indonesia paling kecil kemungkinannya untuk membelanjakan uang berlebih pada akomodasi (7%), dibandingkan global (16%). Berbeda dengan Taiwan, diikuti Malaysia dan Thailand sebagai wisatawan yang memiliki kemungkinan terbesar.
Di kawasan regional, 16% responden bersedia membelanjakan uang secara berlebih untuk akomodasi. Namun, wisatawan Indonesia paling kecil kemungkinan untuk melakukannya, dengan angka 7%.
Gede Gunawan
“Kami lihat saat, ini tanpa perjalanan Internasional, ribuan hotel di dalam Negeri mencoba menangkap keinginan pelanggan dan menciptakan pemasukan dari berkurangnya peserta perjalanan. Sementara beberapa wisatawan mungkin tahu dengan jelas penawaran yang mereka inginkan dan di mana mendapatkannya. Dari sinilah, untuk membantu bisnis perhotelan dalam meningkatkan okupansi dan pemasukan, beriring menangkap keinginan perjalanan yang terpendam, ini Agoda meluncurkan Agoda Special Offer,” jelas Gede Gunawan, Senior Country Director, Indonesia, Agoda, di acara virtual media briefing yang berlangsung pada Selasa, 7 September 2021.
Di acara yang dipandu oleh Epie, Gede Gunawan melanjutkan keterangannya,”Keahlian teknologi dan pemasaran Agoda dapat menempatkan hotel di hadapan konsumen dengan cara yang jauh lebih efisien daripada yang dapat dilakukan sendiri oleh sebagian besar hotel pada skala seperti itu, karena biaya, kurangnya waktu, atau kesadaran merek yang terbatas. Pada saat yang sama, wisatawan menikmati kemudahan dengan membandingkan penawaran terbaik untuk F&B, spa, upgrade, dan sejenisnya, dalam satu platform yang mudah digunakan.”
Menawan tentunya, hotel yang berpartisipasi juga akan mendapatkan keuntungan dari jangkauan dan wawasan Agoda yang luas tentang wisatawan lokal dan global, serta teknologi dan strategi pemasarannya yang kuat untuk mendorong eksposur dan konversi yang lebih tinggi dari tamu yang mencari penawaran tersebut.
“Banyak partner hotel di Indonesia dan seluruh Dunia juga memiliki restoran dan dapur, spa, dan fasilitas kesehatan yang saat, ini belum dimaksimalkan. Ini adalah win-win solution bagi pelanggan dan hotel, karena konsumen mendapatkan diskon besar untuk makanan atau spa dengan menginap semalam, sementara hotel dapat meningkatkan utilitas fasilitas dan menggunakan inventaris kamar saat malam. Agoda berkomitmen untuk melakukan segala yang kami bisa untuk membantu pelaku bisnis perhotelan memanfaatkan apa pun permintaan perjalanan yang ada,” kata Gede Gunawan.
Melihat fakta bahwa di banyak Negara di berbagai belahan Dunia, termasuk Indonesia, masih menghadapi berbagai tantangan yang dapat mempengaruhi ketahanan pangan, Unilever, hingga tahun 2050, memiliki komitmen global untuk menjadi katalisator bagi upaya peningkatan ketahanan pangan dengan menciptakan sistem pangan yang lebih baik. Terlebih lagi, kondisi pandemi COVID-19 turut menghadirkan tantangan lain, yaitu menurunnya kesejahteraan […]
Tiada henti menyampaikan keindahan, berupa ajakan untuk bersama menikmati penganan dan menikmat acara menawan dalam memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli 2021. Itulah yang McDonald’s Indonesia sebagai restoran keluarga, kembali merayakannya, kali ini bersama 400 anak-anak panti asuhan yang tersebar di 8 kota di Indonesia. Kegiatan Hari Anak Nasional kali, ini melibatkan […]
Kiranya, masa pandemi menyebabkan jumlah limbah plastik meningkat. Hal ini disebabkan karena transaksi masyarakat secara online yang mengandalkan plastik sekali pakai dalam distribusinya. Demikian juga yang dikatakan Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan B3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dr. Ir. Novrizal Tahar IPM. “Dalam masa pandemi ini, memang terjadi peningkatan […]