Autoimun, penyakit yang meliputi 10% populasi dengan keterlibatan organ yang berbeda, kiranya menjadi ancaman nyata yang harus disikapi dengan langkah preventif mau pun kuratif. Autoimun merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak dapat membedakan kawan dan lawan, sehingga menyebabkan keluhan kesehatan kronis, bahkan dapat kematian jika menyerang organ vital. Minimnya pengetahuan masyarakat di Indonesia […]
Sangat dirasa pentingnya kesadaran masyarakat akan beragam jenis kanker yang dapat mengintai siapa pun. Dari sana jualah, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) bekerjasama dengan PT Takeda Indonesia, di Hari kanker Dunia 2023, melaksanakan kegiatan edukasi media tentang Limfoma Hodgkin.
Kiranya memang patut diwaspadai dari Limfoma Hodgkin, ini yang menurut Global Cancer Statistic (Globocan) 2020, terdapat 1.188 kasus Limfoma Hodgkin di Indonesia.
Limfoma Hodgkin merupakan kanker pada sistem kelenjar getah bening, yang merupakan kumpulan jaringan dan organ yang membantu tubuh menyerang infeksi dan penyakit.
Gejala yang muncul pada Limfoma Hodgkin, Dr. dr. Andhika Rachman, Sp.PD KHOM, FINASIM, Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik, di acara edukasi media yang berlangsung di penghujung bulan Februari 2023, mengatakan bahwa pada umumnya berupa pembesaran kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau pangkal paha. Serta yang dapat disertai B symptoms (demam lebih dari 38o C, berkeringat pada malam hari, penurunan bobot badan lebih dari 10% bobot badan selama 6 bulan), dan gejala lain seperti gatal-gatal, kelelahan yang luar biasa, dan mengalami intoleransi terhadap alkohol.
Berdasarkan tatalaksana dari National Comprehensive Cancer Network (NCCN), jenis pengobatan Limfoma Hodgkin di antaranya : kemoterapi, terapi target, radioterapi, transplantasi sumsum tulang, dan imunoterapi. Dan menjadi catatan, sebanyak 20% pasien Hodgkin Limfoma yang sudah pernah mendapatkan pengobatan lini pertama masih memiliki kemungkinan kambuh. Para pasien kambuh ini membutuhkan pengobatan lini kedua yang sesuai untuk kondisi mereka, Namun, akses terhadap obat-obatan inovatif yang mereka butuhkan masih terbatas, dan tingkat keterjangkauan juga masih rendah.
Acara eduskasi media tentang “Lymfoma Hodgkin” yang dipandu Pratiwi Astar, diawali hantaran kata dari Prof. Dr. dr. Aru Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP, Ketua YKI, yang berlangsung di Minggu keempat bulan Februari, menghadirkan narasumber DR. dr. Andhika Rahman, Sp.PD-HOM, RS Cipto Mangunkusumo, dan Bayu Dwito Praharso, Pejuang Limfoma Hodgkin.
Pejuang Limfoma Hodgkin,
Kembali Beraktivitas
Pria kelahiran Juni 1995, Bayu Dwito Praharso, yang didiagnosis terkena kanker, dan adalah Pejuang Limfoma Hodgkin, berbagi kisah :
“Gejala awal muncul pada tahun 2015. Saya merasakan tubuh demam, ada rasa nyeri yang muncul dan hilang. Ini berlangsung dalam seminggu sekali, dan berujung di setiap hari. Saya pun menghubungi Dokter tentu berobat dan tentu juga agar mengetahui apa yang saya alami. Dokter di waktu itu mengatakan saya radang otot, Yang nantinya akan reda. Tapi yang terjadi, rasa sakit yang saya alami muncul lagi dan parah, disertai saya mulai batuk. Dengan apa yang saya alami tentu mengganggu aktivitas karena tubuh saya tidak mampu untuk bergerak.”
Lanjutnya,”Berikutnya saya ke Dokter Penyakit Dalam. Dan dari hasil pemeriksaan, saya alami TBC Paru. Saya pun disarankan untuk menjalani treatment beriring pengobatan sepanjang beberapa bulan. Dari keinginan kuat untuk sembuh dan tentu juga dukungan seluruh keluarga di rumah, saya berangsur sembuh. Walau gejala nyeri belum hilang, ada satu hal yang saya syukuri, dalam menjalani pengobatan, BPJS begitu bernilanya.”
Kulit kering kiranya tetap rawan rawan jerawat. Terlebih untuk kulit yang sensitif dan atopi. Sementara, perawatan kulit berminyak yang memiliki kecenderungan untuk berjerawat pun seringkali merenggut kelembaban kulit dan menjadikannya kering. Dalam kondisi itu, terdapat masih banyak konsumen yang takut untuk menggunakan pelembab karena beranggapan bahwa kulit mereka sudah lembab oleh kelebihan sebum dan akan […]
Tiada henti dan berupaya untuk terus memberikan kemudahan dan kenyamanan pelanggan dalam memperoleh layanan pemeriksaan laboratorium, PT Prodia Widyahusada Tbk (Kode Saham: PRDA) menghadirkan fitur pembayaran Virtual Account & Kartu Kredit untuk pemesanan pemeriksaan melalui Kontak Prodia. Kehadiran fitur pembayaran, ini mengakomodir transaksi pembelian pelanggan yang memerlukan metode pembayaran secara real-time kapan saja dan di mana saja, untuk semua jenis pemeriksaan rutin dan esoterik, Walk-in serta layanan Home Service. Dikatakan oleh Direktur Digital Service Transformation & IT Prodia, Andri Hidayat, kehadiran metode pembayaran baru, ini adalah salah satu upaya Prodia dalam memberikan kenyamanan dan pengalaman terbaik bagi pelanggan. “Sejak diluncurkan pada 2018 lalu, Kontak Prodia hadir sebagai jembatan komunikasi Perseroan kepada pelanggan. Seiring dengan berkembangnya gaya hidup dan meningkatnya kebutuhan pelanggan dalam memperoleh pemeriksaan laboratorium, Kontak Prodia terus beradaptasi dengan sejumlah inovasi teknologi yang berkembang pesat. Ke depannya, […]
Rasa nyeri ketika muncul pada tubuh, terlebih berulang atau berkelanjutan, tubuh terasa lemah dan memicu frustrasi karena nyeri dapat mengganggu istrahat, pekerjaan, aktivitas rutin, bahkan momen penting bersama keluarga dan teman. Riset Global Pain Index Report 2020 menyebutkan bahwa nyeri masih menjadi masalah global. Dari 19 ribu responden yang disurvei, 93% mengaku memiliki masalah nyeri, […]