Hadir di Dataran Tinggi Bandung yang Indah. Menjelajahi warisan Budaya Sunda dan keindahan alam yang menawan di Dago Pakar, Hotel Indigo, bagian dari jaringan hotel luxury and lifestyle IHG Hotels & Resorts, merupakan propertinya yang kedua. Setiap Hotel Indigo memiliki keunikan tersendiri sesuai lokasinya, mengambil inspirasi dan energi dari Budaya lokal untuk memberikan pengalaman yang […]
Kapasitas pengelolaan sampah meningkat tiap tahunnya. Pada 2020 contohnya, tingkat pengurangan sampah Indonesia naik sebesar 16,23%, dan kemampuan penanganan sampah juga naik sebesar 37,92%. Hal ini menunjukkan tingkat partisipasi publik untuk menangani masalah sampah semakin meningkat.
Begitu pun, kapasitas sampah masih menjadi permasalahan pelik yang mengancam masa depan generasi penerus kita, termasuk di Indonesia. Maka sampah khususnya sampah plastik masih menjadi pekerjaan rumah bersama yang harus diatasi, dan secara bersama.
Terkait hal itu, Rinso, brand dari PT Unilever Indonesia, Tbk., menggandeng Anteraja untuk menyebarluaskan ajakan bagi masyarakat guna menjadi #GenerasiPilahPlastik; generasi yang lebih peduli lingkungan dan bijak menangani kemasan yang mereka gunakan, terutama kemasan plastik.
Kerja sama inimemfasilitasi masyarakat untuk mengirimkan sampah yang sudah mereka pilah ke Bank Sampah tanpa adanya pungutan biaya.
Tasya Kamila
Di acara diskusi Rinso x Anteraja #GenerasiPilahPlastik, berlangsung pada 15 Maret 2022, yang dipandu Ankatama, Erfan Hidayat, Head of Fabric Care Unilever Indonesia menerangkan, “Rinso memiliki purpose atau tujuan mulia untuk membantu orang tua agar anak-anak dapat bermain di luar ruangan tanpa takut kotor. Namun permasalahan sampah, khususnya sampah plastik, kerap kali membuat alam tempat bermain anak menjadi tidak nyaman.”
Di acara yang menghadirkan pembicara Leonardus Ramba, Head of Marketing Anteraja, Cynthia SLestari, Founder of Lyfewithless dan Hana Nur Auliana, Head of Communication and Engagement Waste4Change, dan Tasya Kamila, Artis dan Duta Lingkungan Hidupyang aktif menyuarakan gaya hidup ramah lingkungan turut berkomentar, “Saya ingin anak cucu kelak bisa menikmati bumi yang lestari. Sampah plastik itu, walau kita membuangnya sedikit, namun secara kolektif akan menjadi ancaman besar bagi planet bumi. Siapa pun bisa menjadi bagian dari solusi. Maka yuk jadi #GenerasiPilahPlastik dengan ikutan program, ini sebagai awal dari komitmen menjadi konsumen yang lebih bijak!”
Tasya Kamila menambahkan,”Kegiatan pengelolaan sampah dimulai dari lingkungan rumah. Alasan saya mmengapa melakukan, ini terkait dengan kesehatan kami di dalam rumah yang tentu memberi dampak baik bagi lingkungan sekitar. Bagi saya, untuk menjalani hidup sehat itu perlu dukungan. Dan saya percaya dengan kita melakukan hal positif maka kita, artinya sudah memberi contoh, dan dari sana agar diikuti.”
Menarik apa yang disampaikan oleh Cynthia S Lestari, Founder of Lyfewithless. Katanya,”Inovasi yang keren, ini bisa berjalan lancar bila konsumen dengan bijak memilah plastik. Karena bila tidak, memberi dampak pada lingkungan. Begitu pun plastik bukanlah musu.”
Ada makna bernilai baik dan bermanfaat bagi orang tua dari diselenggarkannya kompetisi aplikasi berbasis online Cussons Kids Play (CK Play). Kompetisi yang dihadirkan Cussons Kids, sudah berlangsung sejak aplikasi diluncurkan pada Desember 2020 lalu dan dibagi menjadi beberapa periode permainan di sepanjang tahun, ini merupakan aplikasi yang ditujukan untuk anak-anak usia 4 hingga 8 tahun. […]
Di usianya yang ke-23, Unilever Indonesia Foundation (UIF) terus mendorong program kemasyarakatan, yang menciptakan dampak positif dalam berbagai hal. Unilever Indonesia beroperasi, komitmen Perusahaan semakin kuat dalam hal keberlanjutan. Nurdiana Darus, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia, yang mengepalai UIF menerangkan, UIF didirikan untuk menjalankan rangkaian program keberlanjutan yang strategis dan terukur sebagai wujud konkret dukungan […]
Tren kapasitas pengelolaan sampah meningkat tiap tahunnya. Pada 2020 contohnya, tingkat pengurangan sampah Indonesia naik sebesar 16,23%, dan kemampuan penanganan sampah juga naik sebesar 37,92%. Hal ini menunjukkan tingkat partisipasi publik untuk menangani masalah sampah semakin meningkat. Tentunya peluang ini harus ditindaklanjuti sebanyak mungkin pihak guna memenuhi target pengelolaan sampah oleh pemerintah sebesar 100% pada […]