[Dicari: Pria Dewasa & Matang]
Cinta memang tak pernah memandang perbedaan. Bukan hanya soal umur, masalah status pun tak lagi menjadi penghalang. Seseorang wanita, meski sudah kembali sendiri setelah rumah tangga yang dibangun berujung usai, menyandang predikat janda bukan berarti wanita tersebut tak memiliki daya tarik lagi. Atau tak lagi mempunyai hasrat untuk kembali berumah- tangga. Tinggal lagi, kadang trauma perkawinan atau mendapat perlakuan tak menyenangkan di masa lalu seringkali menyeret pada kebekuan hati. Lantas bagaimana cara melumerkannya?
Cukup banyak pandangan terhadap wanita janda, terutama oleh lawan jenisnya, selain miring, tetapi dinilai mempunyai daya magis sendiri. Sehingga yang seringkali terjadi, begitu mendengar kata wanita janda, imajinasi pria lantas menari, dan bergerak liar. Oleh sebagian pria, konotasi wanita janda berarti wanita yang layak diberi sentuhan karena dikira sebagai mahluk lemah yang ‘haus’ dan perlu diberi perhatian lebih. Padahal, anggapan itu tidak benar sepenuhnya. Malah, salah kaprah pria mendekat, bisa-bisa bom ‘buruk’ yang didapat.
A. Kassandra seorang Psikolog di Jakarta Selatan, menilai, memang tak banyak pria mampu menaklukkan hati seorang janda sekali pun berbagai hal telah dilakukan. Tambahnya, untuk bisa mendekati seorang janda seharusnya lawan jenis melihat dulu latar belakang dari mereka. Apa alasan seorang wanita berstatus janda. Tanpa mau melihat sebab status janda yang disandang si wanita, dan kurang memahami trauma beserta pengalaman ketika ditinggal oleh pasangan hidup sebelumnya, maka terbilang hanya hitungan jari yang berhasil merengkuh hati mereka.
Cinta dan Hasrat
Sebenarnya, demikian kata A. Kassandra, ketika cinta dan hasrat telah menyatu maka tak ada alasan bagi seorang wanita janda untuk tidak kembali menjalin tali kasih. Hanya saja dalam prakteknya tidaklah mudah. Penggalan masa lalu seorang janda terkadang menjadi batu sandungan untuk pria bisa kembali merangkai serpihan hati yang retak seorang janda.
Banyak faktor yang bisa memicu dan mengakibatkan wanita menyandang predikat janda. Bercerai lantaran ketidak-hadiran anak, perselingkuhan pasangan, masalah keuangan, ketidak-cocokan, ketidak-dewasaan pasangan, dan akibat pasangan meninggal sebab derita penyakit, kesemua tanpa kecuali telah memberi trauma.
Trauma yang diakibatkan tentu membekas. Bekasnya itu sebenarnya bisa hilang dalam waktu cepat, atau lama, bahkan mungkin terus membekas. Kesemua itu tergantung waktu, dan diri orang itu.
Yang jelas, masing-masing latar belakang sebab seseorang wanita menjadi janda, meninggalkan trauma yang berbeda. Bahkan tak jarang juga meninggalkan sakit hati yang mendalam. Inilah yang sulit bagi seorang janda untuk kembali merajut cinta dengan seorang pria, tutur A. Kassandra.
Lanjutnya, sebenarnya jika ditelaah lebih dalam, wanita yang ditinggal suami karena meninggal mendadak akibat mengalami kecelakaan sehingga ia tiba-tiba harus kehilangan suami, hal ini pastinya mempunyai trauma yang sangat mendalam. Apalagi jika si wanita tengah menikmati mahligai rumah tangga yang bahagia. Kaget dan tidak siap ditinggal sendiri.
Inilah yang dirasa oleh mereka. Ada pula yang merasa kecewa lantaran suami meninggal karena sakit keras. Berhari-hari sampai berbulan-bulan menjagai suami. Berharap untuk sembuh tapi ternyata harus menerima kenyataan suami meninggal. Rasa lelah dan ketidakpastian. Begitulah yang dirasakan.
Bagi mereka yang berstatus janda karena perceraian juga meninggalkan “bekas” tersendiri. Luka di hati akibat perselingkuhan suami dan bercerai, telah membuat para janda melihat para pria sebagai mahluk yang harus dijauhi. Berbagai hal inilah yang sering dilupakan pria berikut ketika ingin memikat hati seorang janda.
Tak ada beda ketika seseorang kembali jatuh cinta. Sama saja dengan anak muda yang tengah dilanda mabuk asmara. Dunia serasa milik bersama. Begitu pun, menurut psikolog A Kasandra, merajut kembali serpihan cinta seorang wanita yang pernah menikah tetap tidaklah sama seperti mengancingkan baju. Di mana setiap kancing baju yang akan dikaitkan sudah ada lubangnya.
Soal menarik perhatian janda dan berkeinganan untuk memadu kasih merupakan perkara yang kompleks. Untuk itu, dalam mendekati wanita dengan status janda perlu dipahami benar trauma yang dialami.
Tak ada salahnya coba mencermati hal–hal di bawahi ini :
1. Pahami hati seorang janda
Hati adalah elemen penting dalam mengajak seorang janda untuk kembali merajut kasih asmara. Apalagi, tidak ada tanda-tanda khusus yang dapat dilihat dari seorang janda ketika mereka berkeinginan untuk kembali bisa membagi cinta dengan lawan jenis
2. Pahami trauma yang dialami
Harus memiliki pengertian pemahaman yang lebih mendalam terhadap trauma yang dialami seorang janda
3. Jangan merebut posisi
Jangan pernah terlintas apalagi berusaha merebut posisi mantan di masa lalu. Posisi sebagai pengganti bukan jawaban yang terbaik dalam menjalin hubungan dengan janda, sebab kisah rumah tangga seseorang di masa lalu tetap saja tidak bisa hilang. Lebih baik bersikap wajar dan tetap menjadi diri sendiri.
4. Kenali keluarga lebih dalam
Cobalah untuk masuk dalam keluarga si janda. Apalagi jika ia memiliki anak, maka Anda bukan hanya menjalin cinta dengan wanita tersebut, tetapi juga anak dan keluarga si wanita bahkan keluarga mantan suami
5. Jauhkan rayuan gombal
Rayuan gombal dan menghambur kata-kata cinta, selayaknya dijauhkan. Ungkapkan cinta dengan lebih terhormat
6. Yang dicari pria dewasa dan matang
Wanita berstatus janda lebih mencari lelaki yang dewasa dan matang. Pria yang bisa melindungi dan masuk menjadi bagian dalam keluarga merupakan salah satu kriteriayang diinginkan dalam mencari pasangan hidup untuk ke sekian kalinya
[]ME