Music

“Musical Sing A Long”, 7 Musisi DAYA Dan Pelantun Semesta Academy Hanyutkan Rasa

Kembali hadir dan menghanyutkan segala rasa para penikmat Musik dari usia dewasa juga gen milnial. Itulah yang dihantarkan 7 pelaku seni Musik – Maria Miselsi, piano, Leony Lexmana, violin/biola,  Yogi Gerry Purba, penabuh drum, Obaja Maruli Simatupangdouble bassAkira Widyantara pada keyboardKevin Meyza, gitar 1 dan Gian Van den Bos, gitar 2 – para Mahasiswa dari DAYA Indonesia Performing Arts Academy.

Di atas panggung yang mengguncang rasa, ke-7 Pemusik usia muda ini      mengiringi 5 wanita — usia  belia —  pelantun bersuara aduhai dan    mendayu, Alvina Hendradi, Koordinator acara yang juga merupakan Mahasiswa DAYA, Nabilla Jasmine, alumni dan pengajar vokal di DAYA,    Karen Laurencia, dari Semesta Akademi, Lizzie, merupakan seorang Copywriter, beriring dua pelantun usia remaja, Amanda Putri Haryono,  14 tahun dan Ayasha Davierra, 13 tahun.

Acara bertajuk Musical Sing A Long, digelar di Stashed The Jazz, lokasi Kemang Timur, Jakarta Selatan, pada medio bulan September 2023, merupakan acara yang    diadakan sebagai bagian dari rangkaian acara “Fun Jam Session” yang rutin dipentaskan oleh DAYA setiap minggu di Stashed The Jazz.

Terselenggaranya acara menawan yang kian memukau, tiada lepas dari kehadiran dan keterlibatan bermusik Prof. DR. Tjut Nyak Deviana Daudsjah. Pimpinan DAYA ini menyampaikan bahwa, program perkuliahan di DAYA, yaitu Musik, Tari dan Drama, mencakup seluruh Genre: Musik Klasik sampai Pop, Tari Tradisional sampai Modern dan Drama dari jaman Yunani Kuno, Shakespeare dan Drama Modern Indonesia seperti contohnya karya-karya W.S. Rendra.

Di sisi lain, Alvina, selaku Koordinator acara mengatakan bahwa proses pembuatan acara ini adalah dengan mengumpulkan beberapa vokalis yang tertarik. Setiap grup, masing-masing berlatih dan di satu kali pertemuan saja,    untuk menyamakan harmonisasi suara.

Setelah itu, diadakan satu kali latihan bersama dengan Musisi. “Intinya kita buat acara yang apik tapi tidak terlalu memberatkan para peserta dengan latihan yang intensif,” ujar Alvina, Koordinator acara yang adalah juga Mahasiswa DAYA.

Lanjutnya,”Sebagai band pembuka acara jam session ini, kami mengundang beberapa vocalist dari berbagai komunitas Musikal di Jakarta untuk ikut berpartisipasi. Tujuannya adalah untuk menyatukan berbagai komunitas Musikal dan Musisi sehingga dapat bekerjasama di kemudian harinya.”

Pilihan Lagu Musikal Tahun 60an

Di ajang acara ini juga terbuka bagi komunitas Musikal yang ingin melakukan showcase sebagai wacana promosi pertunjukkan mereka yang akan berlangsung. Seperti misalnya komunitas Musikal Censtacom yang akan menyumbang dua lagu dari Musikal Broadway “Ordinary Days” yang akan mereka tampilkan tgl 23-24 September di Salihara.

Untuk lagu-lagu yang dipilih untuk acara kali ini adalah lagu-lagu Musikal yang bertema tahun 60an. Lagu-lagu    bersumber dari berbagai Musikal seperti: Hairspray, Sweet Charity, Promises Promises, Little Shop of Horrors, Grease dan Jersey Boys.

Musik di era ini mempunyai karakteristik tempo yang upbeat, ceria, banyak harmonisasi suara dan mudah dicerna oleh masyarakat awam. Demikian tutur Alvina.

Lizzie menjelang tampil    melantunkan lagu mengatakan,”Bersama murid dari Semesta Akademi, kami membawakan dua lagu. Bisa dibilang, banyak dari kami,  besar dalam keluarga yang tidak terlalu bisa mengapresiasi seni, terlebih seni Musikal. Jadi setiap ada kesempatan    untuk kumpul dengan teman Musikal yang lain, kami pasti langsung senang, karena dari sana terjalin komunikasi yang harus selalu terbuka untuk belaja bersama. Dan hanya di DAYA    Indonesia Performing Arts Academy yang selalu    memberi    support untuk kami. Yang tetap membuka ruang untuk kami bisa saling    xplore dan menikmati hobi kami, walau hanya untuk sejenak.”

Maria Miselsi, pemain Piano, bersama teman-teman Musisi DAYA mengiringi pelantun yang menyanyikan lagu-lagu Musical 1960-an, mengatakan, ”Tentu malam ini saya sangat bahagia, mendapat kesempatan mengiringi lagu-lagu Musical, yang mana keseharian kami di kampus DAYA, banyak mempelajari lagu-lagu improvisasi dengan berbagai genre. Dan sebagai pengiring harus benar-benar    mengetahui  part per partcue per cue, dan harus memerhatikan tanda sedetail mungkin.” Lanjutnya, Saya bersama teman-teman, jadi banyak belajar dari memainkan Musical, bekerjasama dalam mengiringi penyanyi, dan saling mendengarkan. Dengan begitu kami menjadi    terus mempererat    hubungan pertemanan kami agar menjadi lebih baik secara tidak langsung.”

Tentu yang cukup menawan, keterlibatan dua pelantun remaja, Amanda Putri Haryono,  14 tahun dan Ayasha Davierra, 13 tahun yang hadir dihantar sang Ibu.

Vera Afrianti, Ibu dari Ayasha  dan Mieke, Ibu dari Amanda, keduanya bersamaan menyampaikan, dengan penampilan puteri mereka beriring Pemusik-Pemusik keren dari DAYA, tentu  diwarnai rasa bahagia bahkan bangga. “Dari kesempatan ini, anak-anak kami bertambah banyak  pengetahuan, tidak sebatas menyanyi tetapi bagaimana menjalin kerjasama yang baik.”

“Sebagai orangtua yang mendukung kegiatan yang bermanfaat bagi Ayasha maupun anak seusianya, bagaimana kami menjaga  mood  Ayasha dan paling utama   adalah tentu  mengatur kegiatan latihan menyanyi dan sekolah,” kata Vera Afrianti yang telah menghantar sang puterinya, yang gemar menyanyi, menari dan akting, hingga lancar meraih Juara Pantomime tingkat Nasional

Meike, Ibu dari Amanda, menyampaikan,”Amanda suka Musik  dan nonton Musik. Sejak di Sekolah Dasar tertarik Teater tapi baru kami izinkan ketika ia duduk di bangku SMP. Ketertarikan dia pada bidang  nyanyi, lantas  saya hantarkan dia untuk les nyanyi sekaligis les piano karena dia juga terlihat sangat tertarik. Tentu, sebagai orangtua kami mendukung sepanjang itu baik untuk perkembangan anak ke depan.”

[]Alvina  & Andriza Hamzah

Photo : DAYA Pelangi  & Mike

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *