Kebutuhan akan perangkat rumah tangga yang tidak hanya fungsional, tetapi juga cerdas dan efisien semakin meningkat, seiring berkembangnya gaya hidup modern yang serba cepat. Berkaitan dan menjawab kebutuhan tersebut, mesin cuci premium kini hadir sebagai solusi menyeluruh yang mampu mencuci, mengeringkan, sekaligus merawat pakaian dalam satu perangkat. Mesin cuci premium generasi terbaru yang memungkinkan proses […]
Tiada lepas dari dan dalam pemberdayaan penyintas kanker di Indonesia, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) — organisasi nirlaba yang bersifat sosial dan kemanusiaan di bidang kesehatan — kembali, menorehkan keindahan. Dengan resmi meluncurkan Kartu Tanda Anggota KAMPIUN — Kami Penyintas Unggul YKI — sebuah inisiatif Nasional yang menandai babak baru dalam pemberdayaan penyintas kanker di Indonesia.
Kartu ini bukan sekadar identitas, melainkan simbol ketangguhan, solidaritas, dan harapan baru bagi ribuan penyintas yang terus melangkah maju. Kiranya, tiada lepas dari, di tengah lonjakan kasus kanker Nasional yang mencapai lebih dari 408.000 kasus baru dan 242.000 kematian menurut GLOBOCAN 2022, YKI menegaskan bahwa perjuangan melawan kanker tidak berhenti di ruang perawatan. KAMPIUN hadir sebagai wadah komunitas yang mengangkat penyintas sebagai agen perubahan — tangguh, berdaya, dan bermartabat.
Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo
Ketua Umum YKI, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP, mengatakan, “Penyintas bukan akhir dari perjuangan, melainkan awal kontribusi. Dan, Kartu Tanda Anggota KAMPIUN bukan hanya simbol, tapi alat strategis untuk memperluas akses, memperkuat identitas, dan mendorong kolaborasi lintas sektor.”
Strategi Pengendalian Kanker Berbasis Komunitas
KTA KAMPIUN dirancang sebagai identitas resmi penyintas kanker YKI yang membuka akses ke layanan kesehatan, edukasi komunitas, gaya hidup inklusif, dan program pemberdayaan ekonomi. Dengan struktur berbasis provinsi, jenis kanker, dan nomor anggota, KTA ini memudahkan segmentasi program dan pengelolaan data secara Nasional—mendukung strategi pengendalian kanker berbasis komunitas yang inklusif dan berkelanjutan.
“KAMPIUN bukan sekadar komunitas, tapi keluarga yang saling menguatkan. KTA ini adalah bukti bahwa penyintas tidak sendiri,” ujar Murniati Widodo AS, Wakil Ketua Umum II YKI Bidang Sosial dan Masyarakat.
Murniati Widodo AS menambahkan, “KTA KAMPIUN bukan hanya kartu, tapi jembatan menuju kehidupan yang lebih berkualitas. Dengan manfaat nyata seperti diskon layanan deteksi dini, akses pelatihan keterampilan, hingga peluang ekonomi, kartu ini membantu penyintas melangkah lebih percaya diri, lebih mandiri, dan lebih terhubung dengan komunitas yang peduli.”
Kartu KAMPIUN memiliki sistem penomoran yang memudahkan identifikasi dan pengelolaan data dengan kode provinsi sesuai kode Badan Pusat Statistik (BPS), kode jenis kanker (sesuai urutan GLOBOCAN untuk Indonesia) dan nomor urut anggota. “Dengan sistem ini, akan membantu pendataan secara demografis,” terang Ibu Murniati Widodo.
Dalam sesi edukatif bertajuk “Pemulihan Holistik: Merawat Diri, Menyemai Semangat”, dr. Siti Annisa Nuhonni, Sp.KFR menekankan pentingnya perawatan diri sebagai bagian dari pemulihan mental dan fisik. Ia mengajak penyintas untuk memulihkan citra diri dan semangat hidup melalui rutinitas yang adaptif dan dukungan sosial yang berkelanjutan.
(KiKa) : Budi Pudio (perwakilan pendiri YKI), Rina Wirahadikusumah, Murniati Widodo, Prof. DR. dr. Aru W. Sudoyo, SpPD-KHOM, Dr. Nana -Dinas Kesehatan DKI, dr. Siti Annisa Nuhonni, Sp.KFR (K)
“Perawatan diri adalah bentuk cinta diri yang paling sederhana namun bermakna. Lewat rutinitas yang menyenangkan dan dukungan komunitas, penyintas bisa memulihkan kendali atas hidupnya dan merasa tidak sendirian dalam prosesnya,” jelas dr. Siti Annisa Nuhonni, Sp.KFR.
YKI mengajak seluruh pemangku kepentingan termasuk Pemerintah Pusat mau pun Daerah, fasilitas dan penunjang kesehatan, komunitas, hingga pelaku usaha untuk bergabung dalam ekosistem KAMPIUN. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas manfaat KTA, memperkuat sistem rujukan komunitas, dan membangun ruang pemulihan yang inklusif, bermartabat, dan berkelanjutan.
“Mari bersatu mendukung penyintas kanker. Bersama, kita bangun Indonesia yang lebih tangguh, peduli, dan berdaya,” tutup Murniati Widodo AS.
Jakarta, 12 Agustus 2018 – Sejak awal berdiri di Perancis pada tahun 1950, Mustela memahami bahwa kulit bayi sangat unik dan membutuhkan perawatan khusus. Berangkat dari pemahaman tersebut, Mustela menghadirkan rangkaian produk perawatan spesifik untuk kulit bayi dan menjadi pionir riset terhadap kulit bayi. Ditunjang, Mustela bekerja sama dengan dokter spesialis kulit, anak, toksikologi, alergi, […]
Jakarta, 17 Maret 2018 – Tercatat, sebanyak 90 persen penderita diabetes di seluruh dunia disebabkan gaya hidup yang kurang sehat. Tingginya kadar gula dalam darah merupakan salah satu tanda penyakit Diabetes Melitus (DM). DM merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin atau karena penggunaan yang efektif dari produksi insulin. Diabetes […]
Tentu, cukup memprihatinkan melihat data dari Sample Registration System 2014 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, bahwa di antara faktor penyebab kematian utama di Indonesia, adalah penyakit jantung iskemik atau coroner menempati posisi tertinggi kedua setelah stroke. Gaya hidup masyarakat yang cenderung kurang sehat, di antaranya kurang berolahraga, dan rendahnya konsumsi makanan sehat, berupa […]