Hadir di Dataran Tinggi Bandung yang Indah. Menjelajahi warisan Budaya Sunda dan keindahan alam yang menawan di Dago Pakar, Hotel Indigo, bagian dari jaringan hotel luxury and lifestyle IHG Hotels & Resorts, merupakan propertinya yang kedua. Setiap Hotel Indigo memiliki keunikan tersendiri sesuai lokasinya, mengambil inspirasi dan energi dari Budaya lokal untuk memberikan pengalaman yang […]
Seni peran lekat dalam kehidupannya. Dari sana, ia tak henti berkarya. Begitu yang tergambar pada sosok aktor kelahiran 2 September 1963, yang di sepanjang kariernya di dunia akting, sudah membintangi 70 lebih film layar lebar. Belum lagi, puluhan sinetron juga diwarnai kehadirannya.
Akting Tyo Pakusadewo yang dimulai tahun 1988-an, benar memukau. Dari sana membuahkan kesuksesan, dan sejumlah penghargaan pun diraihnya.
(Ki – ka) Krishto Damar Alam – Donny Damara – Tyo Pakusawadewo – Patrisha Pakusadewo – Jerome Gabe
Tercatat, menyandang Aktor Muda Bertalenta pada Piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI) 1991. Dari sana, Piala Citra untuk Pemeran Utama Pria terbaik di FFI 2009 dalam genggamannya. Berlanjut, sebagai Aktor Terbaik pada Indonesia Movie Award (2010 & 2012), dan di tahun 2016, Tyo Pakusadewao menyandang sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik di Usmar Ismail Awards.
Tidak berhenti berkarya. Tyo, akrab disapa, tepatnya di pengujung tahun 2018 — untuk pertama kalinya bersiap menunjukkan akting terbaiknya melalui pentas teater.
Menariknya. Pentas teater Tyo pertamanya — bergandeng Teater Craddha — bertajuk ‘Untuk Ibu ; Kasih Anak sepanjangg Jalan, Kasih Ibu Sepanjang Masa”, secara khusus dipersembahkan untuk Ibunda terkasih, yang telah berpulang di tahun 2018.
Patrisha Pakusadewo dan Tyo Pakusawadewo
“Kepergian Ibu di saat saya mendapat masalah, dan sedang menjalani hukuman. Sulit untuk saya sampaikan, betapa saya telah sangat mengecewakan. Saya ingin membalas segala apa yang telah Ibu berikan kepada saya. Persembahan saya melalui pentas teater, ini sebagai wujud betapa saya mencintai dan merindukannya. Bagi saya, Ibu adalah wakil Tuhan di dunia,” ujar Tyo.
“Untuk Ibu ; Kasih Anak Sepanjang Jalan, Kasih Ibu Sepanjang Masa”, Tyo melibatkan ‘teman’ dari kalangan seni peran dan musik. Di antaranya Krishto Damar Alam bertindak sebagai Produser, Pemusik : Anak-ku Choir, Jerome Gabe (Pianis), Yudhist (Gitaris) dan Heidy Awuy (Harpis). ‘Teman’ satu profesi : Reza Rahardian, Donny Damara, Rifnu Wikana, Shelomita dan Estelle Linde.
Di samping melibatkan sejumlah ‘teman’, Tyo juga melibat puteri cantiknya, yang berprofesi main teater : Patrisha Pakusadewo.
“Ini adalah kerja bareng pertama saya dan Papa. Kalau boleh saya sampaikan, sangat menyenangkan karena saya beroleh kian banyak pengetahuan seni peran,” ujar Patrisha, 20 tahun.
Pentas teater yang ditujukan untuk Ibu, sekaligus memperingati Hari Ibu — tanggal 22 Desember — akan berlangsung pada tanggal 15 Desember 2018 di Teater Komunitas Salihara, Jakarta Selatan.
03 Maret 2019 Es krim, berjalannya waktu, telah menjadi salah satu jenis snack yang digemari, bahkan sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Beriring, ragam produk es krim pun menawarkan bermacam cita rasa untuk memenuhi selera konsumennya. Tinggal lagi, penikmat es krim menjatuhkan pilihan mana yang sesuai selera, dan memberi sensasi di setiap gigitan. […]
Tiara Andini, 18 tahun, tidak pernah menyangka langkahnya mampu menembus blantika musik Nasional begitu mulus di tahun 2020, melalui ajang ‘Indonesian Idol’ dengan menduduki Juara II. Sebenarnya sangatlah nyata. Gadis yang lahir dan tumbuh di kota Jember, Jawa Timur, dan mewarisi darah seni dari sang Ayah, Deddy Nugroho, seorang musisi, ini memang memiliki bekal […]
Kelahiran pada 30 Juli 1996, bernama lengkap Fatin Shidqia Lubis, adalah penyanyi muda top dan populer di kalangan pecinta musik pop Indonesia. Fatin, begitu biasa disapa, memulai popularitasnya pada acara pencarian bakat di RCTI, di musim pertama pada 2012-2013. Saat itu, di usia 16 tahun, Fatin menjadi peserta hijaber pertama yang memenangkan ajang pencarian bakat […]