Rexona Run, ajang lari tahunan yang diusung Rexona bertujuan mendukung semua pelari – baik pemula mau pun berpengalaman – dalam perjalanan mereka menjadi lebih aktif dan #LanjutTerus bergerak, kembali dihadirkan. Rexona Run 2024 yang digelar pada 17 November 2024 di Digital Hub BSD City, Rexona Run 2024 berjalan lancer dan sukses, bahkan menawan. Melibatkan 3.500 […]
Kolaborasi Sofia Sari Dewi dengan komunitas TorajaMelo x Toraja Utara, kali ini sekaligus merayakan satu dekade keberhasilan TorajaMelo dalam melestarikan motif tenun Pa’Bunga Bunga Toraja yang nyaris punah.
Dalam goresan khusus, TorajaMelo merupakan social enterprise yang peduli dengan seni dan budaya, khususnya dalam bidang tenun, dan memiliki tujuan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi para perempuan penenun, sekaligus melestarikan dan meremajakan seni budaya tekstil tenunan tangan tradisional Indonesia.
Seperti yang disampaikan Dinny Jusuf, Founder dan CEO TorajaMelo, pada acara Fashion Show ‘Pa’ Bunga-Bunga Urban Reborn by Torajamelo X Toraja Utara’, bertempat di Jakarta Convention Center – Jakarta, pada hari Sabtu, 30 Maret 2019 lalu, social enterprise ini dibentuk dengan tujuan khusus.
Paling utama, bertujuan untuk mengurangi kemiskinan perempuan pedesaan dengan menggunakan tenun. Selama satu dekade eksistensinya, TorajaMelo telah meremajakan beberapa pola tekstil tenunan tangan Toraja, salah satunya adalah Pa’bunga bunga yang ditampilkan dalam pagelaran kali ini.
Menjadi spesial, karena ini adalah pertama kalinya motif tenun Toraja Pa’Bunga Bunga tampil di publik secara resmi.
Lebih lanjut Dinny Jusuf berkisah, bahwa sepuluh tahun yang lalu, hanya dua penenun tua yang bisa menenun teknik lompat lungsi dengan motif geometrik ini. Bila ini berkelanjutan, maka motif tenun Pa’Bunga Bunga Toraja yang indah itu nyaris punah dan hanya tinggal nama. Karenanya, sekarang dengan berdirinya Koperasi Penenun Sa’dan Siangkaran sebagai mitra TorajaMelo, semakin banyak tenaga kerja perempuan yang kembali ke Toraja untuk menenun. Dan bisa menenun teknik ini,” urai Dinny Jusuf.
Dinny Jusuf menambahkan,”Sudah waktunya kain tenun kembali merajai fashion lokal Indonesia, perempuan penenun Indonesia dapat mencari uang di Negerinya sendiri sambil mengasuh anaknya supaya tumbuh terdidik dengan baik.”
Tidak sampai di sana upaya Dinny Jusuf dalam melestarikan tenun sekaligus mengangkat nilai perempuan penenun. Pihaknya menjalin kolaborasi dengan desainer, salah satunya adalah Sofia Sari Dewi.
“Salah satu cara melestarikan tenun adalah berkolaborasi dengan generasi muda. Sejak awal tahun lalu TorajaMelo telah bekerja bersama Sofia Sari Dewi,” ujarnya.
Disainer muda penuh bakat Nila Baharuddin tampilkan karya karya nya di ajang fashion scout london fashion week autumn/winter 2019 yang di gelar di Freemasons Hall London berhasil memikat para pengamat, mode di inggris Kehadiran disainer dr indonesia di acara london fashion week di harapkan mampu membuka jaringan para disainer hingga disain2nya dapat mencapai pasar international […]
Gelar busana persembahan perancang muda Indonesia, Julianto, 31 tahun, semakin — tak hanya — meramaikan jumlah perancang busana seusianya, juga memperindah panggung peragaan busana Tanah Air. Tepatnya pada 24 September 2019, bertempat Chora Room, Tribrata – Jakarta Selatan, Perancang busana lulusan Universitas Pasundan Bandung jurusan Film abd Photography, yang mendalami bidang fashion di Sparks Fashion […]
Menjawab dan memenuhi selera dan menjawab gaya pakaian generasi saat, ini Levi’s® luncurkan koleksi eksklusif bersama BAPE® (A Bathing Ape), adalah merek streetwear asal Jepang, didirikan dan dibesarkanoleh Nigo (Tomoaki Nagao), seorang desainer fesyen, DJ, produser rekaman, dan pengusaha, pada tahun 1993. Hasil kolaborasi keren, ini koleksi Levi’s® yang klasik didefinisikan kembali oleh BAPE® dengan koleksi […]