Sesuai tren, wisatawan kelas atas kini lebih memilih petualangan aktif dibanding aktivitas eksklusif seperti spa atau belanja barang mahal. Menurut data, dengan keluarga berpenghasilan lebih dari $150,000 per tahun, maka hal ini menyumbang 36% dari pengeluaran wisata global. Pergeseran ini menunjukkan pentingnya pengalaman yang otentik dan personal dalam setiap perjalanan. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Golden […]
Kolaborasi Sofia Sari Dewi dengan komunitas TorajaMelo x Toraja Utara, kali ini sekaligus merayakan satu dekade keberhasilan TorajaMelo dalam melestarikan motif tenun Pa’Bunga Bunga Toraja yang nyaris punah.
Dalam goresan khusus, TorajaMelo merupakan social enterprise yang peduli dengan seni dan budaya, khususnya dalam bidang tenun, dan memiliki tujuan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi para perempuan penenun, sekaligus melestarikan dan meremajakan seni budaya tekstil tenunan tangan tradisional Indonesia.
Seperti yang disampaikan Dinny Jusuf, Founder dan CEO TorajaMelo, pada acara Fashion Show ‘Pa’ Bunga-Bunga Urban Reborn by Torajamelo X Toraja Utara’, bertempat di Jakarta Convention Center – Jakarta, pada hari Sabtu, 30 Maret 2019 lalu, social enterprise ini dibentuk dengan tujuan khusus.
Paling utama, bertujuan untuk mengurangi kemiskinan perempuan pedesaan dengan menggunakan tenun. Selama satu dekade eksistensinya, TorajaMelo telah meremajakan beberapa pola tekstil tenunan tangan Toraja, salah satunya adalah Pa’bunga bunga yang ditampilkan dalam pagelaran kali ini.
Menjadi spesial, karena ini adalah pertama kalinya motif tenun Toraja Pa’Bunga Bunga tampil di publik secara resmi.
Lebih lanjut Dinny Jusuf berkisah, bahwa sepuluh tahun yang lalu, hanya dua penenun tua yang bisa menenun teknik lompat lungsi dengan motif geometrik ini. Bila ini berkelanjutan, maka motif tenun Pa’Bunga Bunga Toraja yang indah itu nyaris punah dan hanya tinggal nama. Karenanya, sekarang dengan berdirinya Koperasi Penenun Sa’dan Siangkaran sebagai mitra TorajaMelo, semakin banyak tenaga kerja perempuan yang kembali ke Toraja untuk menenun. Dan bisa menenun teknik ini,” urai Dinny Jusuf.
Dinny Jusuf menambahkan,”Sudah waktunya kain tenun kembali merajai fashion lokal Indonesia, perempuan penenun Indonesia dapat mencari uang di Negerinya sendiri sambil mengasuh anaknya supaya tumbuh terdidik dengan baik.”
Tidak sampai di sana upaya Dinny Jusuf dalam melestarikan tenun sekaligus mengangkat nilai perempuan penenun. Pihaknya menjalin kolaborasi dengan desainer, salah satunya adalah Sofia Sari Dewi.
“Salah satu cara melestarikan tenun adalah berkolaborasi dengan generasi muda. Sejak awal tahun lalu TorajaMelo telah bekerja bersama Sofia Sari Dewi,” ujarnya.
Jakarta, 28 Agustus 2018 – Melewati perjalanan 4 tahun, busana rancangan Cynthia Mahendra, yang tertuang di dalam koleksi Jawhara Syari, berhasil menjadi salah satu brand ternama dari busana syar’i modern di Indonesia. Terdata dari jumlah resseler yang dimiliki, berhasil mencapai ratusan, tersebar di seluruh Indonesia, bahkan hingga ke Mancanegara. Artinya, busana syari Muslimah karyanya, yang […]
Koleksi Levi’s® Red™ terinspirasi dari elemen klasik yang dibuat lebih stylish dan modern Levi‘® RedTM,, koleksi Musim Semi/Panas yang diperkenalkan dan diluncurkan pertama kali pada tahun 1999, tahun 2022 kembali hadir. Koleksi terbaru Levi’s® RedTM 2022 yangmenampilkan inspirasi koleksi Original tahun 2007, dirancang memang untuk bernostalgia dengan menampilkan elemen klasik dari denim Levi’s® dalam interpretasi […]
Gerakan #GantengCaraGue yang diluncurkan AXE Men’s Grooming produksi PT Unilever Indonesia Tbk., di Minggu pertama bulan Februari 2019, bertujuan mendukung cowok Indonesia untuk lebih percaya diri dalam menemukan kegantengan versi mereka masing-masing. Untuk semakin percaya bahwa dengan merasa ganteng, seorang cowok jadi bisa lebih percaya diri untuk mencapai tujuan hidupnya. Maka lewat gerakan ini AXE […]