Merek smartphone yang mengedepankan personalisasi dan gaya hidup, nubia, mengumumkan kolaborasi global antara nubia Neo 3 series dan game mobile populer Garena Free Fire. Melalui kerjasama ini, nubia Neo 3 series resmi menjadi Official Co-Branded Gaming Smartphone untuk Free Fire, menggabungkan semangat “Born to Win” nubia dan “BOOYAH” Free Fire untuk menghadirkan pengalaman bermain sekelas esports yang bisa dinikmati […]
Kolaborasi Sofia Sari Dewi dengan komunitas TorajaMelo x Toraja Utara, kali ini sekaligus merayakan satu dekade keberhasilan TorajaMelo dalam melestarikan motif tenun Pa’Bunga Bunga Toraja yang nyaris punah.
Dalam goresan khusus, TorajaMelo merupakan social enterprise yang peduli dengan seni dan budaya, khususnya dalam bidang tenun, dan memiliki tujuan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi para perempuan penenun, sekaligus melestarikan dan meremajakan seni budaya tekstil tenunan tangan tradisional Indonesia.
Seperti yang disampaikan Dinny Jusuf, Founder dan CEO TorajaMelo, pada acara Fashion Show ‘Pa’ Bunga-Bunga Urban Reborn by Torajamelo X Toraja Utara’, bertempat di Jakarta Convention Center – Jakarta, pada hari Sabtu, 30 Maret 2019 lalu, social enterprise ini dibentuk dengan tujuan khusus.
Paling utama, bertujuan untuk mengurangi kemiskinan perempuan pedesaan dengan menggunakan tenun. Selama satu dekade eksistensinya, TorajaMelo telah meremajakan beberapa pola tekstil tenunan tangan Toraja, salah satunya adalah Pa’bunga bunga yang ditampilkan dalam pagelaran kali ini.
Keterangan Photo 2 : Dinny Jusuf, Founder dan CEO TorajaMelo – Sofia Sari Dewi, Perancang
Menjadi spesial, karena ini adalah pertama kalinya motif tenun Toraja Pa’Bunga Bunga tampil di publik secara resmi.
Lebih lanjut Dinny Jusuf berkisah, bahwa sepuluh tahun yang lalu, hanya dua penenun tua yang bisa menenun teknik lompat lungsi dengan motif geometrik ini. Bila ini berkelanjutan, maka motif tenun Pa’Bunga Bunga Toraja yang indah itu nyaris punah dan hanya tinggal nama. Karenanya, sekarang dengan berdirinya Koperasi Penenun Sa’dan Siangkaran sebagai mitra TorajaMelo, semakin banyak tenaga kerja perempuan yang kembali ke Toraja untuk menenun. Dan bisa menenun teknik ini,” urai Dinny Jusuf.
Dinny Jusuf menambahkan,”Sudah waktunya kain tenun kembali merajai fashion lokal Indonesia, perempuan penenun Indonesia dapat mencari uang di Negerinya sendiri sambil mengasuh anaknya supaya tumbuh terdidik dengan baik.”
Tidak sampai di sana upaya Dinny Jusuf dalam melestarikan tenun sekaligus mengangkat nilai perempuan penenun. Pihaknya menjalin kolaborasi dengan desainer, salah satunya adalah Sofia Sari Dewi.
“Salah satu cara melestarikan tenun adalah berkolaborasi dengan generasi muda. Sejak awal tahun lalu TorajaMelo telah bekerja bersama Sofia Sari Dewi,” ujarnya.
Wewangin sudah semakin tak terpisah dari wanita juga pria. Pilihan wewangian kiranya mencerminkan pribadi pemakainya. Bahkan aroma parfum pilihan mampu kian membuat percaya diri karena tampil beda. Bahkan, parfum dapat kian merekatkan hubungan kasih pasangan. Gambaranya nyata tertuang pada Les Parfum Matiéres. Parfum yang diluncurkan Karl Lagerfeld pada tahun 2017, menggambarkan seperti halnya mode. Koleksi […]
Jakarta, 24 Maret 2018 – Koleksi yg ditampilkan oleh ALLeira Batik dalam acara Plaza Indonesia Fashion Week yg diadakan di The Warehouse lantai 5 Plaza Indonesia. Koleksi spring summer 2018 ini ALLeira Batik menampilkan seni dalam pembuatan batik dengan dialog diantara motifnya . Motif tradisional Indonesia dengan garis geometris di kombinasikan dengan bunga serta motif […]
Jakarta, 27 Mei 2018 – Bulan ini semua orang menyambut Ramadan dengan suka cita, setiap orang berusaha untuk melakukan hal-hal baik begitu juga dengan brand Levi’s® yang mengajak konsumennya untuk melakukan hal yang positif lewat fesyen. Lewat koleksi spesial Ramadan, Levi’s® mempersembahkan sebuah kampanye video musik bersama BATIGA dan Daiyan Trisha untuk memberikan inspirasi ekspresi […]