KOHLER Co., pemimpin global dalam desain dan manufaktur produk dapur dan kamar mandi, menghadirkan konsep kamar mandi terbaru di ajang IndoBuildTech 2025, pada gelaran tahunan yang diadakan pada 2–6 Juli 2025 di ICE BSD City. Konsep ini terinspirasi dari kenyamanan resort mewah, dengan menekankan aspek kenyamanan, ketenangan, dan estetika untuk menciptakan ruang relaksasi pribadi di rumah. Kiranya […]
Tak disangka, pada masa pandemik Covid-19, ini ternyata ada kegiatan unik yang
diselenggarakan untuk pelajar SMA dan Sederajat. Dan ini pertama di Indonesia!
Adalah
Swiss German Univesity telah memberikan warna baru bagi dunia Pendidikan,
melalui “Indonesian Fun Science Award 2.0” .
IFSA, merupakan kompetisi yang diprakarsai
oleh fakultas Life Sciences &
Technology, dengan tagline “FunHorizon of Scientific Research”, ini merupakan kompetisi penelitian ilmiah yang unik, lucu, dan
menyenangkan. Karenanya, Kompetisi Penelitian nyeleneh dan unik yang digelar untuk Pelajar SMA Pada Masa Pandemik
Covid-19, ini pun Viral!
Diselenggarakannya kompetisi, ini sebagai
pembuktian bahwa ilmu pengetahuan atau science
— yang selama ini ilmu pengetahuan kerap menjadi subjek yang sulit, kaku, dan
terlalu serius – sesungguhnya memiliki warna yang berbeda.
Menariknya, IFSA 2.0 tahun berhasil diikuti oleh sebanyak 83 peserta dari berbagai sekolah SMA dan Sederajat di seluruh Indonesia. Dari sana, para peserta berjuang melewati babak 20 besar, dan akhirnya sampai ke babak final yang melibatkan sebanyak 5 peserta terbaik.
Tentu memukau, di tengah pandemik Covid-19, para peserta tetap antusias dan semangat untuk bisa berhasil menuju babak final. IFSA 2.0 kali ini begitu unik, karena babak final diselenggarakan secara online mengingat panitia tetap harus mematuhi peraturan pembatasan aktivitas fisik sebagai upaya pencegahan dari penyebaran virus Covid-19.
Babak final yang ditayangkan secara Live di YouTube Swiss German University,
berhasil mendatangkan hampir mencapai sekitar 3,000 penonton dari berbagai
provinsi di Indonesia.
Dr. Hery Sutanto, M.Si sebagai ketua panitia
IFSA 2.0 mengatakan “Kami sebagai Universitas memberikan wadah bagi para
pelajar untuk menyalurkan minat meneliti walau pun dalam kondisi school from home. Acara
ini didesain sepenuhnya online agar
para siswa dan guru dapat fokus menulis karya ilmiah menarik tanpa harus
meninggalkan rumah masing-masing. Hasilnya memang sangat mengejutkan,
penelitian ternyata bisa dilakukan bukan hanya untuk materi yang serius tapi
juga bisa dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan lucu dan menggelitik
dalam kehidupan sehari-hari, tentunya, dengan metode ilmiah yang baik pula.”
Di penghujung, Pememang Pertama diberikan
kepada peserta dengan judul penelitian “Korelasi
Antara Kandungan Air Liur Terhadap
Tingkat Kecerewetan Siswa di SMA
Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo” dari sekolah CT ARSA Foundation.
Ada pun Pemenang Kedua jatuh pada judul penelitian “Apakah Semut
Hewat Yang Diskriminatif?” dari SMA Negeri 1 Medan. Pemenang Ketiga yaitu “Pemanfaatan Aplikasi Tiktok Sebagai Mood Booster” dari SMAN 1
Karanganyar.
Berikut, Pemenang Keempat untuk judul
“Untung atau Buntung – Simbosis Antar Pelajar Dalam Menyiasati Tugas
Sekolah” dari SMA2 Semarang, dan Pemenang Kelima jauh kepada judul penelitian
“Adu Warna Teks Dalam Membantu Proses Meningat: Siapa yang Menang?” dari SMA
Trensains Muhammadiyah Sragen.
Informasi lengkap untuk 5 judul penelitian
terbaik dapat di lihat di website ifsa.sgu.ac.id.
Di sebagian wilayah Ibukota Jakarta pada hari Minggu, 6 Oktober 2019 menghadirkan warna hijau. Bukan tanpa sebab. Tahun, ini untuk memperingati Hari Cerebral Palsy Sedunia, gerakan yang diinisiasi oleh oleh organisasi non pprofit Saraswati Learning Center, bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI, dan dinas-dinas terkait, menyalakan lampu berwarna hijau. Tepatnya di Bundaran HI, Simpang Susun Semanggi, […]
Kembali akan digelar pementasan teater ‘Bunga Penutup Abad’, menunjukkan bukti atas kesuksesan dan kecintaan seluruh tim pendukung, juga komitmen untuk tidak henti mengapresiasi karya seniman besar Pramoedya Ananta Toer, di panggung teater. Tepatnya, pementasan teater ‘Bunga Penutup Abadi’, yang digelar oleh Titimangsa Foundation dan didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, pada bulan Agustus 2016 lalu […]
Tidak terbilang, bahkan begitu banyak manfaat yang didapat dari pesatnya perkembangan teknologi khususnya akses internet yang luas dan cepat, khususnya kepada pelaku industri kreatif untuk mengoptimalkan pemasaran produknya. Namun tentu ada catatan, dengan pesatnya perkembangan teknologi, ini perlu disadari bahwa persaingan usaha semakin ketat. Untuk itu, sehingga diperlukan inovasi agar bisa berkompetisi baik di pasar […]