News Hitz

Pelestarian Lingkungan Hidup, Ketika Kaum Muda Berperan

Diselenggarakannya “Pekan Diplomasi Iklim Uni Eropa”, dengan  Tema Pekan Diplomasi Iklim 2020, yang  di Indonesia adalah “Act Today for Our Tomorrow” atau “Beraksi Hari Ini untuk Masa Depan Kita”, merupakan bagian dari kampanye  global yang mengangkat aksi dan kolaborasi positif terkait perubahan iklim di seluruh Dunia.

Peresmian CDW 2020 menampilkan “Indonesia Voice for Climate Actions” yaitu harapan para generasi muda terkait perubahan iklim, yang diwakili oleh komunitas masyarakat adat, antar agama dan kelompok muda (DKN Pramuka, BMKG Milennials, Climate Ranger, Climate Institute, Youth for Climate Change Indonesia, Italian Climate Network serta vokalis band The Rain.

Ada pula penayangan video tentang seekor Gajah Sumatera Bernama EROPA yang diadopsi oleh Uni Eropa tahun 2015 sebagai dukungan Uni Eropa terhadap Ekosistem Leuser berkolaborasi dengan Pemerintah dan komunitas lokl untuk melestarikan spesies yang terancam punah dan memerangi perubahan iklim.

Berikut adalah kutipan para narasumber Konferensi Pers :

Jari Sinkari, Duta Besar Finlandia untuk Indonesia :

“Indonesia adalah Negara dengan banyak pemuda. Hal ini akan menjadi luar biasa jika mereka dibekali dengan Pendidikan yang relevan. Meningkatkan Pendidikan juga penting untuk pembelajaran berkelanjutan yang melahirkan generasi dengan pemikiran kritis dan inovatif. “

Indra Prasta, Vokalis Band The Rain :

“Pemuda sangatlah penting terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, bahkan sejak dini. Saya memulainya dari diri sendiri; misalnya sudah lama tidak menggunakan mobil pribadi, mengurangi pemanfaatan produk plastik, menghemat energi listrik di rumah, membawa botol minum dari rumah dan lain-lain.”

ARRUM HARAHAP : Youth for Climate Change Indonesia :

“Peran pemuda dalam perubahan iklim sangatlah penting. TIdak kalah penting adalah bahwa kedepannya pemuda juga harus diikutsertakan atau dilibatkan dalam kajian/kebijakan terkait perubahan iklim karena biar bagaimanapun perubahan iklim adalah isu pemuda.”

DR. H. Hayu Prabowo, Majelis Ulama Indonesia :

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan sains dan teknologi saja dalam memecahkan masalah iklim, tetapi perlu etika dan tata kelola lingkungan hidup. Semuanya dapat berangkat dari iman. Semua agama dan nilai-nilai spiritual mengajarkan keseimbangan manusia dengan alam, dan menghargai sesamanya, secara berkelanjutan.”

Jacob Siringiringo, Barisan Pemuda Adat Nusantara – BPAN :

“Wilayah Adat banyak habis dirampas oleh Perusahaan-Perusahaan besar; tambang, kelapa sawit, kayu putih, yang tidak memerhatikan dampaknya pada manusia, hewan dan bumi.”

[]Dian Mart

Photo : Dok. IDComm

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *