Hadir di Dataran Tinggi Bandung yang Indah. Menjelajahi warisan Budaya Sunda dan keindahan alam yang menawan di Dago Pakar, Hotel Indigo, bagian dari jaringan hotel luxury and lifestyle IHG Hotels & Resorts, merupakan propertinya yang kedua. Setiap Hotel Indigo memiliki keunikan tersendiri sesuai lokasinya, mengambil inspirasi dan energi dari Budaya lokal untuk memberikan pengalaman yang […]
Untuk meningkatkan pemahaman akan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) yang tengah dalam tahap
perundingan antara Indonesia dan Uni Eropa, serta untuk membahas peluang
perdagangan dan investasi dengan para pemangku kepentingan di Provinsi Sumatera
Selatan, delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, bekerja sama dengan Pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan, melakukan pertemuan bisnis secara virtual medio bukan Juni 202.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, terbilang telah melaksanakan berbagai program untuk
mempercepat pemulihan ekonomi serta mendorong investasi di sektor
infrastruktur, industri dan pertanian.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei
Darussalam Bapak Vincent Piket
menyampaikan, bahwa Uni Eropa mendukung upaya Pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi. “Kami menyambut baik
kembalinya investasi Asing langsung di Indonesia baru-baru, ini termasuk dari
Uni Eropa. Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni
Eropa (EU-Indonesia CEPA) akan membantu meningkatkan perdagangan dan investasi
lebih banyak lagi serta berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan
pemulihan ekonomi di Indonesia.”
“Selama lebih dari 30 tahun, Uni
Eropa telah bermitra dengan Indonesia untuk meningkatkan kerja sama perdagangan
dan investasi. Tahun 2019, Uni Eropa meluncurkan program lima tahun ARISE+
Indonesia Trade Support Facility senilai €15 juta. Program ini memberikan
dukungan teknis kepada Pemerintah Indonesia dan Perusahaan-Perusahaan untuk
meningkatkan kapasitas ekspor dan untuk memenuhi aturan dan standar perdagangan
Internasional,” ungkap Vincent Piket.
Wakil Gubernur Sumatera Selatan Bapak H. Mawardi Yahya, memberikan sambutan baik atas pertemuan virtual dengan Delegasi Uni Eropa ini. Dikatakan, “Hubungan Indonesia dan Uni Eropa sejak dulu sangat bersahabat dan saling membangun, demikian pula kerja sama dibidang perdagangan, ekonomi, investasi, pertanian, dan lingkup lainnya.”
Catatan untuk Sumatera Selatan, memiliki berbagai
kelebihan antara lain letaknya yang strategis dilintasan perdagangan Internasional,
dekat dengan pusat kegiatan ekonomi ASEAN, juga dengan pusat Pemerintahan Republik Indonesia.
Sumatera Selatan juga kaya dengan sumberdaya alam, lahan yang luas,
panorama alam yang indah, serta warisan budaya yang beragam. Kami membuka
peluang investasi selebar-lebarnya di bidang infrastruktur khususnya
pembangunan pelabuhan laut dalam Tanjung Carat, Jalan Tol dan lain-lain, jelas Bapak Wakil Gubernur Mawardi Yahya.
Maka melalui pertemuan, diharapkan dapat mendorong investor Eropa untuk
berinvestasi di Sumatera Selatan. “Selain berinvestasi, kami juga ingin
memperluas peluang untuk melakukan ekspor ke Eropa. Karena itu kami
berharap para pelaku usaha dapat membuka wawasan bagaimana
meningkatkan potensi ekspor perdagangan,”tambahnya.
Pada acara dengan Moderator Suryani
S. Motik, dibuka dengan paparan
oleh Dandy Rafitrandi, Department of Economics, Center for
Strategic and International Studies (CSIS)
mengenai studi CSIS — studi yang diprakarsai oleh BAPPENAS dan Kementerian
Perdagangan di bawah ARISE+ Indonesia Trade Support Facility dan dilaksanakan
oleh CSIS — terbaru tentang potensi
Perjanjian CEPA Uni Eropa -Indonesia dalam mendorong reformasi ekonomi dan
pertumbuhan investasi di Indonesia.
Menarik tentu, dari pertemuan
tersebut beriring diskusi panel, menghadirkan Marika Jakas, Kepala Bagian Perdagangan dan Ekonomi Delegasi Uni
Eropa untuk Indonesia; Dina Kurniasari,
Koordinator Urusan Eropa, Direktorat Perundingan Bilateral Kementerian
Perdagangan RI; Wahyuni Bahar, Ketua
Komite Tetap Lembaga Multilateral dan Perjanjian Perdagangan Bebas Kamar Dagang
dan Industri Indonesia (KADIN) dan Gustaaf
Reerink dari EuroCham, yang
membahas manfaat CEPA dalam meningkatkan hubungan ekonomi antara Negara-Negara
anggota Uni Eropa dan Indonesia.
Berlanjut diskusi sesi kedua
membahas bagaimana CEPA akan meningkatkan kemitraan investasi dan perdagangan, tentu
juga potensi investasi di Sumatera Selatan, dengan menghadirkan Thierry Beranger, Negosiator Investasi
Komisi Eropa; Dra. Hj. Megaria,
M.Si., Kepala Badan Penanaman Modal Sumatera Selatan dan pebisnis lokal Endang W. Wierono, SE., MH., CEO INCOME
Realty.
Uni Eropa terus meningkatkan
hubungan kerja sama dengan Pemerintah Indonesia. Sebelum pertemuan dengan
Sumatera Selatan, Uni Eropa telah menyelenggarakan roadshow/ kunjungan bisnis CEPA dengan Pemerintah Provinsi Maluku,
Jawa Tengah dan Jawa Barat. Selanjutnya Delegasi Uni Eropa berencana mengadakan
beberapa roadshow lagi yakni bekerja sama dengan pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur dan Bali.
Keterangan Photo Utama :
Vincent Piket
– Dr. H. Akhmad Najib, M. Hum (Plh. Sekda) Provinsi
Sumatera Selatan
Masa pandemi dinyatakan telah menurunkan daya beli masyarakat. Tapi bukan berarti pelaku Indutri Menengah Kecil (IKM), tidak dapat menyalurka produknya. Karena selain pasar ekspor, ada pasar belanja Pemerintah yang dapat disasar oleh para pelaku IKM. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih, S.Teks, MA, dalam acara online dari Kemenperin […]
Ekspor tekstil dan pakaian jadi (TPT) agar tepat sasaran, ada pun salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh para pelaku Industri adalah dengan menentukan produk dan kualifikasi produk yang tepat. Ini tak lepas dari, pemenuhan persyaratan dan mekanisme yang diberlakukan oleh Negara tujuan ekspor. Menariknya, para pelaku Industri TPT, di samping perlu memetakan Negara tujuan […]
Sambut Hari UKM Nasional 2020, PT Unilever Indonesia, Tbk., di Minggu kedua bulan Agustus 2020, meluncurkan kampanye“#UnileverUntukIndonesia”. Merupakan inisiatif Perusahaan untuk mendorong kebangkitan UMKM, khususnya 147.000 pedagang warung sebagai bagian dari ekosistem Unilever di tengah pandemi COVID-19. Peluncuran yang dilakukan melalui sebuah webinar dan diselenggarakan bersama Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia (Kemenkop UKM RI) […]