Sebagai pemimpin dalam industri elektronik dan teknologi pintar, Xiaomi Indonesia luncurkan Mijia Air Conditioner Pro Eco 5-Star 1 PK Inverter. Yang merupakan solusi pendinginan udara inovatif ini dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal dengan efisiensi energi terdepan, sekaligus mewujudkan komitmen Xiaomi dalam menciptakan solusi cerdas yang ramah lingkungan dan hemat biaya. Mijia Air Conditioner Pro Eco […]
Tidak terkesampaingkan, dan bahkan sangat terasakan masa pandemi Covid-19 memberi pengaruh kepada seluruh aspek kehidupan. Termasuk pelaksanaan program imunisasi Nasional.
Tentu menjadi catatan, cakupan imunisasi di Indonesia sejak pandemi COVID-19 menurun drastis. Yang bila hal ini terus berlangsung, memungkinkan terjadinya wabah penyakit, yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi.
Maka bertepatan dengan Pekan Imunisasi Dunia, Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bersama Satgas Imunisasi IDAI mengadakan seminar media untuk meningkatkan kesadaran dari berbagai pihak agar imunisasi lengkap dapat tetap diberikan, dan penyakit-penyakit yang sudah dapat dicegah dengan imunisasi tidak menjadi wabah di masa pandemi COVID-19 ini.
Di acara seminar media bertema : “Kejar Imunisasi, Selamatkan Generasi”, berlangsung di penghujung bulan April 2021 lalu, yang dibuka oleh moderator Ketua Bidang Organisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), Prof. DR. Dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI(Hon.), Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, dalam kata sambutannya menyampaikan,”IDAI sangat concern terkait kurangnya cakupan imunisasi yang terjadi selama COVID-19. Terlebih lagi akan dimulai pembukaan Sekolah tatap muka, imunisasi anak Sekolah harus dijalani dan tentu sesuai protokol kesehatan. Penting juga di sini untuk melibatkan seluruh UKS dalam pembukaan Sekolah ini.”
Lanjutnya,”Dengan melakukan imunisasi, kita menyelamatkan anak Indonesia. “No One is Safe until Everyone is Safe”, jadi kita harus memastikan kejar imunisasi agar kita semua saling terlindungi.”
Dr. Prima Yosephine B.T. Hutapea, M.K.M., Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, narasumber pertama di acara yang menghadirkan pembicara Dr. Cissy B. Kartasasmita, Sp.A(K), MSc, PhD, selaku Ketua Satgas Imunisasi IDAI dan Dr. Kenny Peetosutan, merupakan Spesialis Imunisasi UNICEF Indonesia, menjelaskan bahwa dengan cakupan imunisasi lengkap yang tinggi dan merata akan membentuk kekebalan kelompok, sehingga bila sudah banyak orang yang imunisasi maka akan membuat orang-orang di sekitarnya yang belum imunisasi akan ikut terlindungi dari penyakit tersebut.
Maka bila sekolah tatap muka dilakukan, dan membuat adanya akumulasi anak yang belum di imunisasi lengkap, hal itu dapat meningkatkan resiko outbreak penyakit lain yang sebelumnya sudah dapat tertangani. Seorang anak dapat dikatakan memiliki imunisasi lengkap jika mendapatkan imunisasi saat bayi, di bawah 2 tahun, dan saat sekolah.
Strategi yang dapat dilakukan dalam penguatan imunisasi di antaranya adalah pelacakan bayi dan baduta yang belum lengkap status imunisasi, melakukan pelaksanaan imunisasi kejar (catch-up), peningkatan kompetensi petugas agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan imunisasi, mengupayakan agar kesadaran dan keinginan masyarakat meningkat untuk melakukan imunisasi, melakukan penguatan kerjasama layanan Kesehatan Pemerintah dan Swasta, serta penyediaan vaksin yang cukup dan tepat waktu.
Dr. Prima Yosephine juga menyampaikan akan adanya rencana penambahan vaksin baru yaitu vaksin Pneumokokus (PCV), Japanese Encephalitis (JE), dan Rotavirus. Targetnya tahun 2024 seluruh Indonesia sudah memiliki vaksin tersebut.
[]Andria Hamzah
Photo : Dok. IDAI
Keterangan Photo
1 : Prof. DR. Dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI(Hon.)
2 : Dr. Prima Yosephine B.T. Hutapea, M.K.M
World Health Organization (WHO) menyebut, kanker payudara merupakan kanker yang paling umum terjadi di Dunia, yang pada tahun 2021, kasus baru mencapai 12% dalam satu tahun. Di Indonesia sendiri, jumlah pasien dan kasus meninggal pada kanker payudara merupakan yang paling banyak dibanding jenis kanker yang lain. Sekitar 70% di antaranya adalah kasus yang ditemukan dalam […]
Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent bersama PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) terus menggaungkan pentingnya merawat gigi dan mulut dengan tepat serta rutin berkonsultasi ke dokter gigi melalui kampanye ‘Jangan Tunggu Sampai Sakit Gigi, Konsultasi Gigi Sekarang’. Dikatakan drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia “Kesehatan gigi dan mulut […]
Tiada henti hadirkan keindahan ke tengah masyarakat dan untuk masyarakat Indonesia. Berkaitan dalam rangkaian program Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2024, Pepsodent berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan 30 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di berbagai wilayah Indonesia memberikan edukasi serta pemeriksaan dan perawatan gigi gratis dengan target menjangkau 5.000 anak yatim piatu. […]