Hadir di Dataran Tinggi Bandung yang Indah. Menjelajahi warisan Budaya Sunda dan keindahan alam yang menawan di Dago Pakar, Hotel Indigo, bagian dari jaringan hotel luxury and lifestyle IHG Hotels & Resorts, merupakan propertinya yang kedua. Setiap Hotel Indigo memiliki keunikan tersendiri sesuai lokasinya, mengambil inspirasi dan energi dari Budaya lokal untuk memberikan pengalaman yang […]
Jakarta, 12 Agustus 2018 – Kondisi kulit bayi saat baru lahir belum berkembang dan berfungsi sempurna. Namun seiring pertumbuannya, kulit bayi lahir akan mengalami perubahan alamiah secara perlahan.
Tak jarang ditemui, bayi menderita gangguan kulit. Ruam ASI, ruam popok, iritasi d
an kemerahan umum terjadi karena kulit bayi lebih sensitif dan rentan terhadap lingkungan sekitarnya.
Menyimak penjelasan dari American Academy of Family Physicians (AAFP), bahwa gangguan kulit adalah salah satu keluhan yang paling sering dialami bayi dengan prevalensi mencapai 70% sehingga menjadi sumber kekhawatiran yang besar bagi orangtua.
Menyikapi kondisi ini, Mustela, brand Mother and Baby Skincare nomor 1 di Eropa, yang didistribusikan oleh PT Interbat, meluncurkan Mustela Bebe yang merupakan produk Mustela diperuntukkan khusus untuk bayi.
Bekerjasama dengan dokter spesialis kulit, anak, toksikologi,alergi, ginekolog dan apoteker, Mustela melakukan terobosan terbaru melalui riset terhadap kulit dari 200 bayi selama lebih dari 10 tahun.
Hasil dari riset Mustela yang dipublikasi di British Journal of Dermatology menunjukkan bahwa kulit bayi berumur 0-2 tahun memiliki beberapa perbedaan utama dibandingkan kulit dewasa. Kulit bayi di bawah 2 tahun juga cenderung kering, sehingga perlu terus dijaga kelembabannya sejak lahir.
Riset Mustela juga menemukan bahwa kulit bayi dengan jenis kulit yang berbeda-beda, menyimpan kekayaan stem cell yang berperan untuk regenerasi kulit dan menentukan kualitas kulit bayi hingga dewasa nanti.
Akan tetapi, karena berbagai faktor lingkungan seperti polusi udara, sinar UV dan penggunaan bahan kimia, jumlah stem cell kulit menurun drastis sejak bayi lahir hingga usianya 2 tahun.
Karenanya, orangtua agar paham bahwa masing-masing bayi mempunyai karakteristik kulit yang berbeda, dan tentu mempunyai kebutuhan perawatan yang berbeda juga. Demikian disampaikan Mohamad Nurhadi, Brand Manager Mustela Indonesia saat konferensi pers yang berlangsung di Harlequin Bistro, Kemang – Jakarta Selatan, pada 8 Agustus 2018 lalu.
Di acara yang dihadiri Kennie N, Regional Marketing Manager Mustela Asia-Pasifik dan dr.Reisa Broto Asmoro, Brand Ambassador Mustela, Mohamad Nurhadi melanjutkan keterangannya,”Oleh karena itu, kami menghadirkan kampanye ‘Kenali Jenis Kulit Bayimu’ yang bertujuan mengajak orang tua atau Bunda, untuk belajar mengenali jenis kulit sang buah hati agar bisa memberikan perlindungan dan perawatan kulit yang sesuai. Perawatan kulit yang tepat akan menjamin kebutuhan kulit bayi terpenuhi, sekaligus menjaga kualitas kulit sampai dewasa nanti,” Mohamad Nurhadi menambahkan.
Kini, saatnya Anda, orangtua yang ingin memberikan perlindungan dan perawatan yang tepat, bisa menjatuhkan pilihan pada Mustela Bebe.
Mengenai produk ini seperti diterangkan oleh Dr. Eveline dari PT Interbat, memiliki keunggulan pada inovasi kandungannya yang diformulasi khusus untuk masing-masing jenis kulit.
Jakarta, 19 Juni 2018 – Diresmikannya jalinan kerjasama antara RS Mata Primasana dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), atas dasar misi mulia. Bagi BPJS, guna memperluas dan mempermudah masyarakat pra sejahtera dalam mendapatkan pelayanan kesehatan mata yang memadai, khususnya bagi pasien dengan kelainan/kerusakan retina yang memerlukan tindakan segera. Bagi RS Mata Primasana, berlokasi di Jl. […]
Kulit kering kiranya tetap rawan rawan jerawat. Terlebih untuk kulit yang sensitif dan atopi. Sementara, perawatan kulit berminyak yang memiliki kecenderungan untuk berjerawat pun seringkali merenggut kelembaban kulit dan menjadikannya kering. Dalam kondisi itu, terdapat masih banyak konsumen yang takut untuk menggunakan pelembab karena beranggapan bahwa kulit mereka sudah lembab oleh kelebihan sebum dan akan […]
Fakta bahwa Indonesia masih memiliki beban penyakit TBC tertinggi kedua di Dunia, dan diperkirakan 845.000 orang di Indonesia jatuh sakit akibat Mycobacterium tuberculosis, namun hanya 67% atau 568.987 kasus TBC yang ternotifikasi ke Kementerian Kesehatan pada tahun 2019. Dalam rangka menurunkan jumlah kasus dan menekan penularan penyakit TBC dan TBC RO di Indonesia, Kementerian Kesehatan […]