Familiar dengan istilah generasi strowberi? Istilah yang banyak digunakan untuk menggambarkan generasi muda yang cenderung rapuh dalam menghadapi tekanan dan tantangan. Layaknya buah stroberi yang tampak indah tetapi mudah rusak. Mereka sering kali dikaitkan dengan kurangnya daya tahan terhadap stres, mudah menyerah saat menghadapi kesulitan, dan ketergantungan pada kenyamanan. Adalah kemampuan lifelong learning pondasi penting […]
Miris, dan tentunya harus menjadi kepedulian masyarakat dari ragam lapiasan masyarakat, untuk untuk lebih memberi perhatian dan jalan terbaik dalam mengatasi, kelahiran bayi dengan Bibir dan Lelangit Sumbing.
Catatan ini tak lepas melihat apa yang disampaikan World Health Organization, yang menunjukkan 1 dari 500-700 dari bayi baru lahir, terlahir dengan adanya Bibir dan Lelangit Sumbing,
Di Indonesia, — Bibir dan Lelangit Sumbing yang termasuk kelainan kraniofasial yang penyebabnya multifactorial, kelainan akibat kegagalan pembentukan bibir dan lelangit pada minggu ke 4 hingga 6 masa kehamilan — diperkirakan terdapat 5800 bayi lahir dengan Bibir dan Lelangit Sumbing.
(ki-ka) : dr. Kristaninta Bangun, SpBP-RE (KKF) – Dr. dr. Elvie Zulka, SpTHT (K) – dr. Luh K. Wahyuni, SpKFR (K) – dr. Parintosa Atmodiwirjo, SpBP-RE (K) – Hans Mark, MD, PhD – dr. Prasetyanugraheni Kreshanti, SpBP-RE (KKF) – Dr. dr. Murti Andriastuti, SpA (K) – drg. Julieta Pancawati, SpOrt
Tak bisa dielakkan tentunya, keberadaan anak dengan bibir dan lelangit sumbing merupakan salah satu beban masalah kesehatan, yang hanya saja kadang terabaikan.
Dari sebab itu jugalah Cleft and Craniofacial Center (CCC) RSCM–FKUI, didirikan. Dan menandai peringatan Kepedulian Bibir dan Lelangit Sumbing yang jatuh pada bulan Juli, CCC RDCM-FKUI menggelar “Cleft and Craniofacial Awareness and Prevention Month”.
Kegiatan bertajuk “Berbagi Senyum untuk Generasi Penerus Bangsa”, sangatlah menawan, meliputi peluncuran booklet “Perawatan Pascaoperasi Bibir dan Lelangit Sumbing”, leaflet “Pentingnya Menjaga Kesehatan Rongga Mulut”, peluncuran Program Pengampuan Cleft and Craniofacial Center di daerah, sosialisasi di Car Free Day, dan seminar “Comprehensive Cleft Care” untuk dokter umum.
Halnya yang juga disampaikan dr. Kristaninta Bangun, SpBP-RE (KKF), Kepala Unit Pelayanan Khusus Cleft and Craniofacial Center RSCM-FKUI, di acara bulan Peringatan Kepedulian dan Kewaspadaan Bibir dan Lelangit Sumbing, bertemppat di Ruang Tunggu Cleft and Craniofacial Center, RS Cipto Mangunkusumo – Jakarta, 12 Juli 2019.
”Kami sangat antusias untuk dapat menggelar kembali Bulan Kepedulian dan Kewaspadaan Bibir dan Lelangit Sumbing pada tahun 2019 ini. Sebagai klinik terpadu yang menangani para pasien bibir dan lelangit sumbing di Indonesia, kami tentunya ingin turut ambil bagian dan berkontribusi nyata dalam peringatan Bulan Kepedulian dan Kewaspadaan Bibir dan Lelangit Sumbing. Rangkaian acara ini bermaksud untuk meningkatkan kesadaraan masyarakat terhadap kondisi bibir dan lelangit sumbing dan akibat yang dapat ditimbulkannya. Sehingga hal ini diharapkan dapat membantu para orang tua yang memiliki anak dengan kelainan bibir dan lelangit sumbing untuk mendapatkan informasi serta penatalaksanaan multidisiplin yang tepat,” ujar dr. Kristaninta Bangun.
Di acara yang menghadirkan pembicara dengan ulasan menarik dari: Dr. dr. Elvie Zulka, SpTHT (K), dr. Parintosa Atmodiwirjo, SpBP-RE (K), Hans Mark, MD, PhD, dr. Prasetyanugraheni Kreshanti, SpBP-RE (KKF), Dr. dr. Murti Andriastuti, SpA (K) dan drg. Julieta Pancawati, SpOrt, tambahan keterangan dari dr. Luh K. Wahyuni, SpKFR (K), dr. Luh K. Wahyuni, SpKFR (K),”Kami mengajak para orang tua dan masyarakat untuk dapat mengenali secara dini agar penderita bibir dan lelangit sumbing bisa mendapat akses ke pelayanan kesehatan yang efektif sejak dini untuk mendapatkan hasil yang baik, tidak hanya secara estetik namun juga secara fungsional, sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang lebih produktif.”
Pasien dengan kelainan/kerusakan retina yang memerlukan tindakan segera dan memadai, kini kian mudah. BPJS memperluasnya dengan terciptanya kerjasama dengan RS Mata Primasana. Jakarta, 17 Juni 2018 – Kerjasama antara RS Mata Primasana Tanjung Priok dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), terjalin dalam mendukung penyelenggaraan layanan kesehatan mata yang memadai bagi masyarakat. Terjalinnya kerjasama, ini tak […]
Untuk mendapatkan kondisi tubuh terjaga hingga tetap optimal, hingga dapat mendukung tubuh beradaptasi dengan berbagai macam virus dan penyakit, dibutuhkan imunitas yang tangguh Agar imunitas yang terjaga, tubuh memerlukan beragam asupan gizi, salah satunya protein hewani yang tentunya dikonsumsi sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Demikian dinyatakan oleh Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan (PKGK) FKM […]
Terbilang, mayoritas masyarakat cenderung menghindar untuk berurusan dengan Dokter gigi. Berbalik tajam ketika sudah muncul beberapa gejala sakit gigi untuk waktu yang lama dan mengganggu. Dari sana, maka dirasa sudah saatnya untuk berkonsultasi dengan pihak yang kompeten. Sakit gigi, dijelaskan oleh Kepala Departemen Konservasi Gigi, FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (UPDM) Jakarta, Dr. drg. Rina […]