Hari Pendidikan Nasional, pada 02 Mei 2024, perayaan menawan dihadirkan Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media berkolaborasi dengan Titimangsa dan SMKN 2 Kasihan (SMM Yogyakarta) menghadirkan sebuah karya monumental, pementasan konser musikal bertajuk “Memeluk Mimpi–Mimpi: Merdeka Belajar, Merdeka Mencintai“. Konser Musikal ‘Memeluk Mimpi-Mimpi: Merdeka Belajar, Merdeka Mencintai’ merupakan salah satu implementasi program Merdeka Belajar […]
Kian menarik saja isi diskusi online bertajuk
“Building Strong Family pas #DiRumahAja: Gizi Seimbang, Aktif dan Bahagia”, yang digelar oleh PT Frisian Flag Indonesia
(FFI), berlangsung pada akhir bulan April 2020, lalu, yang membahas betapa pentingnya
kesadaran menjaga dan meningkatkan kesehatan diri dan pikiran di tengah
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta dan sejumlah
wilayah di Indonesia.
Untuk mendapatkan kondisi tubuh terjaga
hingga tetap optimal, hingga dapat
mendukung tubuh beradaptasi dengan berbagai macam virus dan penyakit,
dibutuhkan imunitas yang tangguh. Untuk itu, tubuh memerlukan beragam asupan gizi, salah satunya
protein hewani yang tentunya dikonsumsi sesuai dengan pedoman gizi seimbang.
Namun, asupan gizi saja tidak cukup untuk menjaga kondisi tubuh tetap optimal. Kondisi raga yang baik berperan penting untuk menjaga kesehatan sehingga imunitas bekerja secara optimal. Demikian dikatakan oleh dr. Falla Adinda, seorang dokter, influencer sekaligus pegiat olahraga.
“Menerapkan gaya hidup sehat dan
bersih menjadi semakin krusial dan saat ini harus menjadi gaya hidup kita. Maka
dengan waktu di rumah yang lebih banyak saat tidak bekerja, kita punya lebih
banyak waktu untuk berolahraga dengan gerakan-gerakan sederhana atau
beraktifitas fisik bersama pasangan dan anak-anak,” ujar Falla Adinda.
Sementara Psikolog Rosdiana
Setyaningrum, MPsi, MHPEd yang juga hadir dalam diskusi menambahkan tentang
pentingnya kesehatan jiwa dan ketenangan pikiran dalam membentuk pribadi yang
sehat fisik dan mental. Ia menganjurkan
orang tua mengelola stres dengan memperbanyak mengonsumsi berita baik. Orang
tua juga harus aktif mendampingi anak-anak mengelola informasi secara
proporsional dan tidak berlebih.
“Masyarakat kita memasuki situasi
a new normal, hal yang sebelumnya tidak biasa, kini menjadi
hal sehari-hari kita temui. Tinggal di rumah 24 jam, bekerja dan sekolah dari
rumah, bertemu orang yang sama terus menerus, atau di beberapa keluarga bahkan
harus diam di ruangan yang tidak terlalu luas, perubahan ini dan menjalankan
kebiasaan baru berpotensi menimbulkan kejenuhan bahkan stres yang akan sangat
mempengaruhi imunitas tubuh,” kata Rosdiana Setyaningrum.
Tambahnya, ada pun cara terbaik untuk menghindari stres adalah dengan mencari cara menikmati kebiasaan baru ini dan mengubah cara berpikir. Banyaknya waktu bersama keluarga di rumah dapat disiasati dengan membuat rule of game baru dan disepakati bersama, melakukan apa yang kita sukai secara individual dan memilih kegiatan yang dapat dikerjakan bersama sehingga orang tua tidak stres dan anak-anak senang berada di dekat Ayah dan atau Bundanya.
Rosdiana menyarankan empat cara
yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk menghindari stres, membentuk bonding antara anggota keluarga, dan
membangun kebahagiaan di rumah, yaitu:
Mengajarkan anak untuk mandiri agar pekerjaan orang tua dapat ter-bantu
Melakukan komunikasi dua arah yang terbuka antar anggota keluarga, kurangi penggunaan gadget dan biarkan anak bercerita kepada Anda dan ini akan membantu melatih kemampuannya menyampaikan gagasan
Melakukan dan membangun kebiasaan baik bersama, seperti kebiasaan makan-makanan bergizi dan rutin minum susu, hingga memasak atau membersihkan rumah
Membiasakan kedisiplinan dengan aturan bersama yang harus diikuti oleh orang tua dan anak-anak. Boleh juga ditambahkan apresiasi dan konsekuensi yang harus dibicarakan bersama terlebih dahulu.
Mencontohkan tingkah laku empati dan senang berbagi dengan beramal atau berdonasi untuk membantu anak-anak untuk lebih mensyukuri apa yang dia miliki. Rasa bahagia yang hadir di tengah keluarga adalah permulaan yang sangat baik untuk membangun keluarga kuat Indonesia
Yayasan Kanker Indonesia (YKI) — organisasi nirlaba yang bersifat sosial dan kemanusiaan di bidang kesehatan, khususnya dalam upaya penanggulangan kanker — kembali menggiatkan pentingnya pelaksanaan pola hidup sehat agar terhindar dari bahaya kanker, kali ini kanker kepala dan leher.Kanker kepala dan leher merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan sejumlah tumor ganas yang berkembang di dalam […]
Permasalahan stunting menjadi kritis dalam konteks generasi maju, terutama dalam wawasan menuju Generasi Emas 2045, karena dampaknya merugikan pada perkembangan fisik dan kognitif anak-anak yang seharusnya membentuk pondasi kualitas sumber daya manusia. Stunting tidak hanya menghambat potensi individu, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang pada pertumbuhan ekonomi dan kemajuan Negara. Beriring perayaan Hari Kesehatan Nasional […]
Kanker lambung, kiranya tanda-tanda awalnya jarang terdeteksi oleh pasien. Sebabnya, kebanyakan pasien mengira gejalanya sebagai sakit maag biasa. Terkait untuk mengingatkan masyarakat agar mewaspadai faktor-faktor resiko dan gejala kanker lambung, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) didukung oleh Taiho Pharma Singapore PTE. LTD. Jakarta Representative Office (Taiho), pada 15 November 2020 melaksanakan webinar bertajuk “Penyakit Lambung Biasa […]