Rexona Run, ajang lari tahunan yang diusung Rexona bertujuan mendukung semua pelari – baik pemula mau pun berpengalaman – dalam perjalanan mereka menjadi lebih aktif dan #LanjutTerus bergerak, kembali dihadirkan. Rexona Run 2024 yang digelar pada 17 November 2024 di Digital Hub BSD City, Rexona Run 2024 berjalan lancer dan sukses, bahkan menawan. Melibatkan 3.500 […]
Lensa kamera seukuran kuku yang terpasang pada perangkat mobile telah mengalami perkembangan luar biasa sejak era awal penggunaannya. Setelah menjadi Perusahaan pertama di Industri yang menghadirkan CMOS image sensor (CIS) dengan masing-masing 108 dan 200 megapiksel pada tahun 2019 dan 2021, Samsung Electronics baru-baru ini kembali mengejutkan pasar dengan imagesensorISOCELL HP3, sensor gambar yang dikemas dengan 200 juta piksel berukuran 0,56 mikrometer, piksel terkecil di Industri.
Sebagai Pemimpin dalam teknologi sensor gambar dengan desain semikonduktor inovatif yang dapat mengambil gambar menakjubkan dengan jumlah piksel yang tinggi, melalui pengumuman produksi massal sensor gambar piksel ultra tinggi ISOCELL HP3, Samsung telah mengkomersilkan pengembangan sensor gambar seluler 200MP dengan piksel ultra kecil.
Sensor gambar adalah sistem semikonduktor yang mengubah cahaya yang masuk ke perangkat melalui lensa kamera menjadi sinyal digital. Dari kamera digital dan smartphone hingga laptop dan mobil, sensor gambar terpasang di semua produk elektronik yang memiliki kamera.
ISOCELL HP3 yang baru-baru ini diperkenalkan Samsung adalah sensor gambar yang mengemas 200 juta 0,56 piksel, piksel terkecil di Industri, dalam format optik 1/1.4.
“Dengan ukuran unit piksel yang lebih kecil, ukuran fisik sensor dan modul dapat diperkecil, sehingga ukuran dan lebar lensa juga dapat diperkecil,” jelas Myoungoh Ki, developer di Samsung Electronics System LSI Business. “Hal ini dapat menghilangkan elemen yang mengganggu desain perangkat, seperti kamera yang menonjol, dan juga dapat mengurangi konsumsi daya.”
Samsung berhasil menciptakan dinding fisik yang lebih tipis dan lebih dalam di antara piksel dengan menggunakan teknologi miliknya yang disebut Full Depthdeep trench isolation (DTI), yang menjamin kinerja tinggi bahkan dengan 0,56. DTI, teknologi utama ISOCELL, menciptakan komponen terisolasi di antara piksel, bertindak sebagai dinding yang terisolasi untuk mencegah hilangnya cahaya dan meningkatkan kinerja optik. Developer Sungsoo Choi dari Semiconductor R&D Center membandingkan teknologi ini seperti membangun penghalang tipis di antara ruangan-ruangan yang berbeda dalam sebuah gedung.
“Dalam istilah awam, itu sama dengan mencoba membuat dinding yang lebih tipis antara ruangan Anda dan ruangan di sebelah tanpa mengubah tingkat kedap suara ruangan,” jelas Choi.
Untuk mengatasi masalah kualitas gambar yang buruk di situasi low light, Samsung menggunakan teknologi piksel inovatif untuk memastikan gambar berkualitas tinggi. “Kami menggunakan versi yang ditingkatkan dari teknologi Tetra pixel milik Samsung yang menggabungkan empat atau enam belas piksel yang berdekatan untuk beroperasi sebagai satu piksel besar di situasi low light,” kata Choi.
Teknologi piksel yang ditingkatkan memungkinkan perekaman video resolusi tinggi dalam 8K pada 30 frame per second (fps) dan dalam 4K pada 120fps tanpa kehilangan luas bidang pandang. Selain itu, ini juga dapat merekam video 8K dalam resolusi ultra tinggi dengan bidang pandang yang sama seperti saat mengambil foto.
Serupa dengan situasi low light, pengambilan foto juga sulit dilakukan jika terlalu banyak sinar matahari. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan teknologi unik untuk menyesuaikan level dalam foto untuk menangkap gambar dengan utuh.
“Bila ada terlalu banyak atau terlalu sedikit cahaya, penting untuk meningkatkan dynamic range untuk mengambil foto secara alami yang serupa dengan apa yang kita lihat dengan mata kita,” kata Ki.
“Setiap kali kami menghadapi masalah teknis, kami menangani hal tersebut dengan cara bekerja sama dengan intens dengan berbagai divisi bisnis, tim kami, dan bahkan pusat penelitian di luar Negeri,” kata Ki. “
Produk baru, ini mungkin merupakan upaya kolaboratif terbesar antara departemen yang berbeda, termasuk karyawan dari Semiconductor R&D Center, Pixel Development Team, foundry, peneliti di SSIR, dan semua grup di dalam tim pengembangan lanjutan, seperti desain sensor, piksel, solusi, teknologi produk, manufaktur, dan algoritma.”
“Saya sangat bangga dengan kenyataan bahwa kami menciptakan tren di pasar sensor gambar dan saya yakin bahwa kami akan terus memimpin dalam teknologi mikropiksel,” kata Choi.
Catatan tersendiri, lebih dari 2.500 Siswa dan Guru berhasil menyelesaikan program — merupakan — kolaborasi antara Persada Capital Investama, Adaro Foundation, Ruangguru (ILF) dan Indonesia Teaching Fellowship (ITF). Sebaris kalimat indah, 80% Siswa penerima beasiswa diterima Perguruan Tinggi Negeri (PTN), untuk selanjutnya mereka beroleh beasiswa, dan bimbingan selama satu tahun. Untuk program ILF, diikuti oleh […]
Guna mendukung upaya Nasional penanggulangan pandemi virus Corona (COVID-19), Unilever Indonesia, produsen consumer goods, menyampaikan langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan. Ada pun langkah-langah yang dilakukan berfokus untuk membantu kehidupan dan penghidupan berbagai pihak, mulai konsumen, para pelanggan dan komunitasnya, dan juga seluruh karyawan perusahaan. Hemant Bakshi, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. menyatakan, “Kami […]
Perusahaan asuransi jiwa Syariah terkemuka di Indonesia, PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah), pada Minggu pertama bulan April 2023. merayakan milad pertama setelah resmi menjadi entitas terpisah pada 5 April 2022. Selama satu tahun perjalanannya, Prudential Syariah fokus membantu keluarga Indonesia berikhtiar menghadapi berbagai risiko dengan solusi perlindungan Syariah. Sebagai bentuk amanah kepada para pesertanya, Prudential Syariah […]