Terjadi, lonjakan minat wisatawan mancanegara ke Yogyakarta dan Surakarta pada bulan November 2025, yang bertepatan dengan “Wonderful Indonesia Wellness Festival”. Demikian catatan Agoda, platform perjalanan digital. Tentu menjadi catatan tersendiri yang menawan. Wisatawan asal Korea Selatan menunjukkan peningkatan pencarian akomodasi tertinggi, melonjak lebih dari sebelas kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Tren ini menyoroti tingginya ketertarikan terhadap […]
Lensa kamera seukuran kuku yang terpasang pada perangkat mobile telah mengalami perkembangan luar biasa sejak era awal penggunaannya. Setelah menjadi Perusahaan pertama di Industri yang menghadirkan CMOS image sensor (CIS) dengan masing-masing 108 dan 200 megapiksel pada tahun 2019 dan 2021, Samsung Electronics baru-baru ini kembali mengejutkan pasar dengan imagesensorISOCELL HP3, sensor gambar yang dikemas dengan 200 juta piksel berukuran 0,56 mikrometer, piksel terkecil di Industri.
Sebagai Pemimpin dalam teknologi sensor gambar dengan desain semikonduktor inovatif yang dapat mengambil gambar menakjubkan dengan jumlah piksel yang tinggi, melalui pengumuman produksi massal sensor gambar piksel ultra tinggi ISOCELL HP3, Samsung telah mengkomersilkan pengembangan sensor gambar seluler 200MP dengan piksel ultra kecil.
Sensor gambar adalah sistem semikonduktor yang mengubah cahaya yang masuk ke perangkat melalui lensa kamera menjadi sinyal digital. Dari kamera digital dan smartphone hingga laptop dan mobil, sensor gambar terpasang di semua produk elektronik yang memiliki kamera.
ISOCELL HP3 yang baru-baru ini diperkenalkan Samsung adalah sensor gambar yang mengemas 200 juta 0,56 piksel, piksel terkecil di Industri, dalam format optik 1/1.4.
“Dengan ukuran unit piksel yang lebih kecil, ukuran fisik sensor dan modul dapat diperkecil, sehingga ukuran dan lebar lensa juga dapat diperkecil,” jelas Myoungoh Ki, developer di Samsung Electronics System LSI Business. “Hal ini dapat menghilangkan elemen yang mengganggu desain perangkat, seperti kamera yang menonjol, dan juga dapat mengurangi konsumsi daya.”
Samsung berhasil menciptakan dinding fisik yang lebih tipis dan lebih dalam di antara piksel dengan menggunakan teknologi miliknya yang disebut Full Depthdeep trench isolation (DTI), yang menjamin kinerja tinggi bahkan dengan 0,56. DTI, teknologi utama ISOCELL, menciptakan komponen terisolasi di antara piksel, bertindak sebagai dinding yang terisolasi untuk mencegah hilangnya cahaya dan meningkatkan kinerja optik. Developer Sungsoo Choi dari Semiconductor R&D Center membandingkan teknologi ini seperti membangun penghalang tipis di antara ruangan-ruangan yang berbeda dalam sebuah gedung.
“Dalam istilah awam, itu sama dengan mencoba membuat dinding yang lebih tipis antara ruangan Anda dan ruangan di sebelah tanpa mengubah tingkat kedap suara ruangan,” jelas Choi.
Untuk mengatasi masalah kualitas gambar yang buruk di situasi low light, Samsung menggunakan teknologi piksel inovatif untuk memastikan gambar berkualitas tinggi. “Kami menggunakan versi yang ditingkatkan dari teknologi Tetra pixel milik Samsung yang menggabungkan empat atau enam belas piksel yang berdekatan untuk beroperasi sebagai satu piksel besar di situasi low light,” kata Choi.
Teknologi piksel yang ditingkatkan memungkinkan perekaman video resolusi tinggi dalam 8K pada 30 frame per second (fps) dan dalam 4K pada 120fps tanpa kehilangan luas bidang pandang. Selain itu, ini juga dapat merekam video 8K dalam resolusi ultra tinggi dengan bidang pandang yang sama seperti saat mengambil foto.
Serupa dengan situasi low light, pengambilan foto juga sulit dilakukan jika terlalu banyak sinar matahari. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan teknologi unik untuk menyesuaikan level dalam foto untuk menangkap gambar dengan utuh.
“Bila ada terlalu banyak atau terlalu sedikit cahaya, penting untuk meningkatkan dynamic range untuk mengambil foto secara alami yang serupa dengan apa yang kita lihat dengan mata kita,” kata Ki.
“Setiap kali kami menghadapi masalah teknis, kami menangani hal tersebut dengan cara bekerja sama dengan intens dengan berbagai divisi bisnis, tim kami, dan bahkan pusat penelitian di luar Negeri,” kata Ki. “
Produk baru, ini mungkin merupakan upaya kolaboratif terbesar antara departemen yang berbeda, termasuk karyawan dari Semiconductor R&D Center, Pixel Development Team, foundry, peneliti di SSIR, dan semua grup di dalam tim pengembangan lanjutan, seperti desain sensor, piksel, solusi, teknologi produk, manufaktur, dan algoritma.”
“Saya sangat bangga dengan kenyataan bahwa kami menciptakan tren di pasar sensor gambar dan saya yakin bahwa kami akan terus memimpin dalam teknologi mikropiksel,” kata Choi.
Jakarta, 8 Maret 2018 – Sebagai bentuk kontribusi terhadap generasi penerus bangsa khususnya perempuan, edutainment themepark KidZania Jakarta kembali menyelenggarakan signiture event nya yaitu Pemilihan Miss KidZania Indonesia 2018 dengan tema “Care For the Community”. Pemilihan ini adalah kali ke-6 setelah sukses diselenggarakan pada tahun 2009, 2010, 2011, 2013, dan 2015. Anak perempuan yang berusia […]
Pete Evans dan Manu Fieldel hadir kembali di season ke 9 dari kompetisi memasak paling populer di Australia, My Kitchen Rules, dan pada tahun ini bukan hanya tim saja yang berusaha memukau! Jakarta, 26 April 2018 – Kitchen HQ kembali memanas dengan kembalinya kompetisi memasak terkenal di DIVA, My Kitchen Rules, tahun ini menyajikan restoran […]
Setelah sukses hadir di Jabodetabek dan Bandung, Deliveree, — platform logistik darat terkemuka di Indonesia untuk bisnis dan individu — kini merambah dan siap beroperasi di Ibukota Jawa Timur, Surabaya, dan sekitarnya. Atas kehadirannya di Surabaya, CEO Deliveree, Tom Kim menyampaikan,”Senangnya membawa layanan logistik darat kami yang murah dan fleksibel untuk bisnis dan individu di […]