Komitmen kuat dalam menyosialisasikan bahaya penggunaan tembakau dan nikotin, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) — organisasi nirlaba yang bersifat sosial dan kemanusiaan di bidang kesehatan, khususnya dalam upaya penanggulangan kanker — bersama Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) menggelorakan “Hari Tanpa Tembakau Sedunia” (HTTS) 2025 yang jatuh pada 31 Mei 2025 Melalui kampanye “Yang Ngerokok Kamu, Yang Sakit Serumah!”, kedua organisasi […]
Sangat dirasa pentingnya kesadaran masyarakat akan beragam jenis kanker yang dapat mengintai siapa pun. Dari sana jualah, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) bekerjasama dengan PT Takeda Indonesia, di Hari kanker Dunia 2023, melaksanakan kegiatan edukasi media tentang Limfoma Hodgkin.
Kiranya memang patut diwaspadai dari Limfoma Hodgkin, ini yang menurut Global Cancer Statistic (Globocan) 2020, terdapat 1.188 kasus Limfoma Hodgkin di Indonesia.
Limfoma Hodgkin merupakan kanker pada sistem kelenjar getah bening, yang merupakan kumpulan jaringan dan organ yang membantu tubuh menyerang infeksi dan penyakit.
Gejala yang muncul pada Limfoma Hodgkin, Dr. dr. Andhika Rachman, Sp.PD KHOM, FINASIM, Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik, di acara edukasi media yang berlangsung di penghujung bulan Februari 2023, mengatakan bahwa pada umumnya berupa pembesaran kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau pangkal paha. Serta yang dapat disertai B symptoms (demam lebih dari 38o C, berkeringat pada malam hari, penurunan bobot badan lebih dari 10% bobot badan selama 6 bulan), dan gejala lain seperti gatal-gatal, kelelahan yang luar biasa, dan mengalami intoleransi terhadap alkohol.
Berdasarkan tatalaksana dari National Comprehensive Cancer Network (NCCN), jenis pengobatan Limfoma Hodgkin di antaranya : kemoterapi, terapi target, radioterapi, transplantasi sumsum tulang, dan imunoterapi. Dan menjadi catatan, sebanyak 20% pasien Hodgkin Limfoma yang sudah pernah mendapatkan pengobatan lini pertama masih memiliki kemungkinan kambuh. Para pasien kambuh ini membutuhkan pengobatan lini kedua yang sesuai untuk kondisi mereka, Namun, akses terhadap obat-obatan inovatif yang mereka butuhkan masih terbatas, dan tingkat keterjangkauan juga masih rendah.
Acara eduskasi media tentang “Lymfoma Hodgkin” yang dipandu Pratiwi Astar, diawali hantaran kata dari Prof. Dr. dr. Aru Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP, Ketua YKI, yang berlangsung di Minggu keempat bulan Februari, menghadirkan narasumber DR. dr. Andhika Rahman, Sp.PD-HOM, RS Cipto Mangunkusumo, dan Bayu Dwito Praharso, Pejuang Limfoma Hodgkin.
Pejuang Limfoma Hodgkin,
Kembali Beraktivitas
Pria kelahiran Juni 1995, Bayu Dwito Praharso, yang didiagnosis terkena kanker, dan adalah Pejuang Limfoma Hodgkin, berbagi kisah :
“Gejala awal muncul pada tahun 2015. Saya merasakan tubuh demam, ada rasa nyeri yang muncul dan hilang. Ini berlangsung dalam seminggu sekali, dan berujung di setiap hari. Saya pun menghubungi Dokter tentu berobat dan tentu juga agar mengetahui apa yang saya alami. Dokter di waktu itu mengatakan saya radang otot, Yang nantinya akan reda. Tapi yang terjadi, rasa sakit yang saya alami muncul lagi dan parah, disertai saya mulai batuk. Dengan apa yang saya alami tentu mengganggu aktivitas karena tubuh saya tidak mampu untuk bergerak.”
Lanjutnya,”Berikutnya saya ke Dokter Penyakit Dalam. Dan dari hasil pemeriksaan, saya alami TBC Paru. Saya pun disarankan untuk menjalani treatment beriring pengobatan sepanjang beberapa bulan. Dari keinginan kuat untuk sembuh dan tentu juga dukungan seluruh keluarga di rumah, saya berangsur sembuh. Walau gejala nyeri belum hilang, ada satu hal yang saya syukuri, dalam menjalani pengobatan, BPJS begitu bernilanya.”
Gigi berlubang masih menjadi masalah besar di Indonesia. Hal itu dari melihat hasil riset Kesehatan Dasar (Risekdas) 2018 yang menunjukkan bahwa sebesar 88% masyarakat Indonesia memiliki masalah gigi berlubang. Cukup menjadi memprihatinkan, Riskesdas 2018 memperlihatkan bahwa dari 94,7% masyarakat yang menyikat gigi setiap hari, hanya 2,8% yang melakukannya di waktu yang tepat, yaitu dua […]
Acara yang diselenggarakan Yayasan Kanker Indonesia, pada Sabtu, 13 Juli 2024, bertempat di RS MRCCC Siloam, Semanggi Jakarta, dengan MC Pratiwi Astar dan Moderator Shanaz Haque, menghadirkan pembicara yang membahas mengenai kanker. Adalah dr. Yoga Devaera Sp. A(K), dr. Fransiska M Kaligis Sp. KJ (K), dan dr. Endang Windiastuti Sp.A (K) dr. Yoga Devaera Sp A(K) […]
Dalam rangka memperingati Hari Ibu Internasional setiap 8 Mei dan Hari Keluarga Internasional yang jatuh setiap 15 Mei, serta untuk mengapresisasi keluarga & ibu sebagai pejuang dalam mengandung dan melahirkan anak, tanyaDNA meluncurkan NIPT tanyaDNA bertajuk ‘Tribute to Worry–Free Warrior Mom’. tanyaDNA merupakan tempat pemeriksaan DNA terjangkau yang dapat diakses oleh banyak orang, yang menjadi […]